Sebenarnya, serangan opini negatif yang menyasar Gatot  tersebut tidak sulit untuk dipatahkan.Â
Bukan karena Gatot sudah membantahnya atau karena dari sekian banyak politisi Gerindra, hanya Muhammad Syafe'I yang menceritakannya.
Dan, bukan juga karena dalam Tribunnews.com, terbaca dengan jelas jika Syafe'i sebenarnya tidak tahu menahu isi pembicaraan antara Prabowo-Gatot.
Tetapi, karena dalam kontek situasi politik kekinian sangatlah tidak masuk akal jika Gerindra membuka pendaftaran capres.
Ada sejumlah alasan. Salah satu di antaranya adalah karena Gerindra secara resmi tidak mungkin membuka pendaftaran capres.
Sebab, jika partai pimpinan Prabowo tersebut membuka pendaftaran, hal itu sama artinya dengan mengumumkan jika capres Gerindra bukanlah Prabowo.
Karena tidak mungkin atau setidaknya belum waktunya untuk mengumumkan calon lain di luar Prabowo, maka Gerindra pun tidak mungkin menggelar ajang konvensi capres yang memungkinkan adanya pendaftar.
Jadi, dengan hanya melihat dari satu sisi di mana Prabowo masih merupakan satu-satunya figur yang akan dicalonkan oleh Gerindra, maka pendaftaran capres pun sangat tidak mungkin.
Dengan demikian, pertemuan Gatotd engan Prabowo beberapa waktu yang lalu tidak disertai dengan pendaftaran capres.
Tetapi, yang menarik untuk dicermati bukan hanya framing pemberitaannya. melainkan juga pada semakin jelasnya ketidakberpihakan media terhadap Gatot.
Sebab, dari sekian banyak media online yang memberitakannya, hanya CNNIndonesia.com yang memberitakan bantahannya.