Mohon tunggu...
Gatot Swandito
Gatot Swandito Mohon Tunggu... Administrasi - Gatot Swandito

Yang kutahu aku tidak tahu apa-apa Email: gatotswandito@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Soal 5.000 Senjata, Informasi Gatot Nurmantyo Benar dan Siapakah yang Menggagas Permainan Cerdas Ini?

28 September 2017   12:27 Diperbarui: 29 September 2017   14:33 9776
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Foto layar (Dok Pri)
Foto layar (Dok Pri)
"Laras panjang non militer. Peruntukannya lebih kebutuhan BIN beda tentara. Kalau TNI mungkin untuk berperang kalau BIN disesuaikan kebutuhannya," kata Bayu (Bayu A. Fiantori Sekretaris Perusahaan PT Pindad seperti dikutip Merdeka.com.

Sementara, meski pada judulnya ditulis "Senjata Laras Panjang", tetapi pada badan beritanya Kompas menulis, "Bayu enggan menyebutkan jenis senjata yang dipesan oleh BIN dan Polri. Ia hanya menegaskan bahwa jenis senjata tersebut berbeda spesifikasinya dari yang dimiliki TNI."(KOMPAS.COM)

Sedangkan Tempo.co menulis, "Ada laras panjang, dan ada laras pendek," kata dia(Bayu).

Akan tetapi, terlepas dari perbedaan soal jenis senjata, apakah laras panjang atau laras pendek, Ada yang menarik dari pemberitaan tentang pertemuan antara Gatot dengan Jokowi.

Seperti yang diberitakan, Jokowi sudah bertemu dengan Gatot Nurmantyo. Pertemuan antara keduanya berlangsung di Bandar Udara Halim Perdanakusuma, Jakarta, pada 27 September 2017.

"Ya tadi malam, setelah saya dari Bali, (Panglima) sudah bertemu saya di Halim. Sudah dijelaskan," kata Jokowi kepada wartawan di Jakarta Convention Center, Senayan, Rabu (27/9/2017).

Kepada media, Jokowi menegaskan tidak bisa mengungkapkan penjelasan yang disampaikan Panglima kepadanya. Menurut dia, tidak semua informasi bisa disampaikan ke publik.

"Saya kira penjelasan dari Menko Polhukam sudah jelas. Saya kira tidak usah saya ulang lagi," ucap Jokowi (Sumber: KOMPAS.COM).

Jokowi benar, publik harus mengacu pada penjelasan versi Wiranto. Sebab, keterangan Wiranto tidak dikatagorikan sebagai rahasia negara. Apalagi pembelian senjata tersebut didanai APBN yang tentunya melalui pembahasan di DPR RI. Karenanya, Wiranto dapat mempublikasikannya.

Sedangkan, informasi yang disampaikan Gatot berlabelkan intelijen yang merupakan rahasia negara. Karenanya informasi Gatot soal rencana pembelian 5.000 pucuk senjata bukan konsumsi publik. Karenanya, Jokowi tidak diperbolahkan mengungkapkannya.

Dengan demikian, untuk sementara, bisa ditarik kesimpulan. Ada dua informasi tentang rencana pembelian senjata. Pertama informasi yang disampaikan oleh Gatot Nurmantyo yang bersifat rahasia. Kedua, informasi yang disampaikan oleh Wiranto yang bukan bersifat rahasia negara.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun