Jika Jokowi memensiunkan Gatot sebelum Maret 2018 atau sebelum masa pensiun Gatot tiba, pastinya akan menimbulkan polemik. Gatot pastinya akan memanfaatkan polemik itu sebagai momentum keduanya. Dengan begitu, popularitas Gatot akan melesat. Demikian juga dengan elektabilitasnya. Dan, Jokowi (juga Prabowo) pastinya tidak menghendaki hal ini terjadi.
Tetapi, jika sampai September 2018 belum dipensiunkan, Gatot akan kembali mengusik Jokowi dengan isu kebangkitan PKI. Sekali, lagi Gatot tidak salah, kebangkitan PKI juga menjadi perhatian pemerintah. Bahkan, Jokowi pun megatakan "gebuk" jika PKI kembali bangkit.
Jika Prabowo dirugikan dengan dipensiunkannya Gatot, tidak demikian bagi Jokowi. Bagi Jokowi, menghadapi Prabowo atau Gatot tidak ada bedanya. Tetapi, karena Gatot sudah menjadi duri dalam daging, maka Gatot harus dicabut, dalam artian dipensiunkan. Masalahnya, kapan!
Jokowi pastinya sebisa mungkin mengulur waktu pensiun Gatot, Semakin mendekati waktu Pemilu 2019 semakin baik, karena waktu yang dimiliki Gatot semakin terbatas. Tetapi, Jokowi hanya memiliki batas waktu sampai September 2018.
Jelas, dengan berbagai pertimbangan, Jokowi tidak akan menuruti desakan yang memintanya untuk segera memensiunkan Gatot dan baru akan memensiunkan Jenderal Gatot Nurmantyo sebagai Panglima TNI sebelum September 2018.