Di mana logikanya?
Dan apakah masuk akal jika Rizal mengusulkan kepada Jasriadi untuk mamasukkan dirinya sendiri beserta Eggi dan Ampi ke dalam sindikat kriminal semacam Saracen. Apalagi sampai membiarkan namanya serta nama kedua sohibnya tercantum dalam struktur organisasi kriminal yang dipublikasikan dalam situs saracennews.com
Inilah logika yang seharusnya disodorkan oleh Gerindra.
Dari sederet logika di atas, maka pencantuman nama ketiga relawan pendukung Prabowo dalam struktur organisasi Saracen adalah hoax itu sendiri.
Rizal, berdasarkan pengakuannya sendiri, mengusulkan namanya dua relawan SMP lainnya untuk masuk ke dalam struktur organisasi Saracen yang dipublikasikan saracennews.com.
Jika melihat dari konten saracannews.com (yang terlihat bersih dari hoax dan ujaran kebencian), dapat disimpulkan jika ada sejumlah pengelola saracennews.com yang melakukan tindakan kriminal di luar dari aktivitasnya sebagai pengelola situs saracennews.com. Dan sejumlah orang pengurus itu membawa nama Saracen dalam aktivitas kriminalnya.
Pertanyaannya, apakah Rizal mengetahui secara pasti aktivitas sampingan pengelola saracennews.com sebagai penyebar hoax dan ujaran kebencian seperti yang diinformasikan Polri?
Menariknya, tercantumnya nama Eggi, Ampi, dan Rizal diopinikan sebagai bukti jika Prabowo merupakan klien atau pengguna jasa Saracen.
Dengan adanya Rizal sebagai pengurus Saracen yang juga dikenal dekat dengan Prabowo, maka tidak masuk akal jika Saracen mengirimkan proposalnya penawaran jasanya kepada Prabowo.
Jadi, kalau benar ada proposal dari Saracen untuk Prabowo, maka secara otomatis opini yang mengaitkan Prabowo dengan Saracen menjadi lemah.Â
Dan, kalau benar Polisi menemukan setumpuk proposal Saracen, artinya sindikat kriminal ini tidak hanya mengirimkannya kepada satu pihak. Atau, ada pihak lain di luar Prabowo/Gerindra yang menjadi sasaran pemasarannya.