Mohon tunggu...
Gatot Swandito
Gatot Swandito Mohon Tunggu... Administrasi - Gatot Swandito

Yang kutahu aku tidak tahu apa-apa Email: gatotswandito@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Politik

Serangan Kilat Antasari yang Tidak Sanggup Dipatahkan SBY dan Cuitan "Wahai Rakyatku ..." yang Mengakhiri Dinasti Cikeas

16 Februari 2017   11:06 Diperbarui: 16 Februari 2017   11:38 4249
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Serangan Antasari yang menusuk langsung ke jantung pertahanan Cikeas gagal diantisipasi. Cikeas pun luluh lantak oleh serangan cepat Antasari. Cikeas seolah kehilangan kemampuan komunikasinya. Para ahli starategi di sekitar Cikeas hanya sanggup melontarkan serangan balasan yang membabi buta. Masa lalu Antasari yang dtembakkan oleh Cikeas sudah menjadi rahasia umum. Sebaliknya, pernyataan Antasari tentang kasus yang menjeratnya sudah lama ditunggu-tunggu publik.

Sementara itu, kicauan Ibas bagaikan api besar yang membakar jantung pertahanan Cikeas. Tidak seorang pun dari kubu Cikeas yang terlihat berupaya memadamkan kobaran api “Wahai Rakyatku ...” Mencoba memadamkannya, sama saja dengan membakar dirinya sendiri.

Sialnya, “Wahai Rakyatku ...” yang dikicaukan Ibas sudah menjadi tato yang merajah dahi Cikeas. Sulit bagi Cikeas untuk menghilangkan tato permanen ini. “Wahai Rakyatku ...” menjadi prasasti dari berakhirnya politik dinasti wangsa Cikeas.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun