Mohon tunggu...
Gatot Swandito
Gatot Swandito Mohon Tunggu... Administrasi - Gatot Swandito

Yang kutahu aku tidak tahu apa-apa Email: gatotswandito@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

(HORORKOPLAK) Logika Cerdas Lelembut Pengetuk Pintu Rumah Kontrakan

7 Januari 2017   14:50 Diperbarui: 7 Januari 2017   21:48 604
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

“Amit-amit jabang bayi”, jangan sampai melihat penampakan memedi. Ngebayang Suzana pas jadi Nyi Blorong saja sudah serem. Apalagi kalau melihat kunti beneran. Dan, Alhamdulillah, sampai seumur ini, saya belum sekali pun melihat penampakan.

Waktu masih di SD, pas liburan di Tasikmalaya, saya melihat ember timba yang penuh oleh air sumur terangkat naik sampai bibir sumur. Waktu itu saya tidak berpikir macam-macam. Terus mandi sampai selesai. Sehabis mandi, barulah saya ngeh, kalau ember timba yang dipenuhi air tidak mungkin terangkat, apalagi sampai setinggi bibir sumur. Logikanya, pasti ada yang meng-ngerek ke atas. Sekali lagi keterlambatan berpikir telah menyelamatkan saya dari rasa takut.  

Sewaktu SMA, pas manjat Gunung Ciremai, secara hampir bersamaan beberapa teman berteriak kaget dan berlarian. Saya yang terkejut mendengar teriakan teman-teman, spontan ikut lari. Saya tidak tahu kenapa teman-temen berteriak dan berlari. Yang penting lari dulu supaya selamat. Setelah jauh berlari dan kecapekan, teman-teman yang berteriak kaget itu bercerita kalau meraka melihat bayangan putih yang berkelebat tepat di hadapan mereka. Untung kalau jalan-jalan, saya suka meleng.Coba kalau waktu itu tidak meleng, pasti saya juga melihat seperti yang dilihat teman-teman.

Kalau diingat-ingat, godaan makhluk halus yang beberapa kali saya alami berwujud bebauan. Anehnya, jarang saya mencium bau wangi kembang seperti di film-film horor. Seringnya bau gorengan. Seperti waktu lewat Jalan Abu Bakar Ali di Yogyakarta, di situ sering tercium bau kentang yang sedang digoreng. Bau yang sama juga sering tercium di sekitar “lembah” UGM. Entah siapa yang memasak kentang di sekitar “lembah” UGM yang gelap dan rimbun oleh pepohonan itu.

Tapi, gangguan yang paling sering jelas bebunyian. Gangguan memedi dalam bentuk ini sudah tidak terhitung lagi. Pernah suatu hari pas lagi memperbaiki makam kakek. Pas lagi enak-enak duduk-duduk di undakan makam tidak jauh dari makam kakek sambil menunggu tukang yang sedang membeli rokok, saya mendengar suara lelaki tua batuk. Hanya sekali suara batuk itu terdenger. Saya tengok kanan-kiri. Clingak-clinguk. Tapi, tidak ada orang lain selain saya sendiri.

Sekalipun bertekad bulat “amit-amit jangan sampai melihat penampakan”, tapi kadang penasaran juga ingin melihat makhluk halus langsung dengan mata kepala sendiri.

Entah kapan, waktu itu saya, Widodo, dan Denny sedang ngobrol-ngobrol di kamar saya. Pas sedang asyik ngobrol, kami mendengar suara ketukan di pintu depan. Suara ketukannya benar-benar khas. Lembut tapi terdengar dengan begitu jelas.

“Biasanya ada ketokan pintu lagi,” kata Denny.

“Kalau begitu kita tunggu saja,” sahut saya. Kemudian sebuah gagasan berlian melintas. “Tapi,  nunggunya di depan.”

Denny dan Widodo saling berpandangan. “Ayo,” kata mereka hampir bersamaan.

Kemudian kami bertiga beranjak ke luar kamar. Layaknya aksi tokoh bacaan anak Trio Detektif, Julian, George, dan Timmy, kami merindik-rindik mendekati pintu depan. Seolah-olah dengan cara berjalan seperti itu kami bisa menangkap basah si demit tukang ketok pintu. Pintu depan dibuka. Kami longok. Seperti biasa, tidak ada siapa pun di luar.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun