Mohon tunggu...
Gatot Swandito
Gatot Swandito Mohon Tunggu... Administrasi - Gatot Swandito

Yang kutahu aku tidak tahu apa-apa Email: gatotswandito@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Politik

Setelah Dikondisikan LDR, Persepsi tentang Jokowi Makin Buruk

7 November 2016   08:45 Diperbarui: 7 November 2016   08:51 3659
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sampai sore hari, Jokowi belum juga muncul. Entah ke mana dan di mana Jokowi. Sangat tidak mungkin seorang presiden meninjau sebuah proyek hingga lebih dari 5 jam. Pasti ada sesuatu. Konon, menurut Pramono Anung, Jokowi menelepon sampai empat kali. Presiden ingin kembali ke Istana dan menemui demonstran sesuai janjinya. Tetapi, masih menurut Pramono, Danpaspampres mengatakan ketidakmungkinan Jokowi kembali mengingat kondisi lalu lintas di sekitar Istana yang dikepung demonstran.

Pada sore hari Wiranto yang ditanyai wartawan melontarkan kemarahannya. Kemarahan Wiranto kepada wartawan ini sangat tidak biasa. Entah karena alasan apa Wiranto marah.

Kemudian beredar berita tentang Wapres Jusuf Kalla dengan didampingi oleh sejumlah menteri menerima delegasi pendemo. Sayangnya hanya 3 delegasi pendemo yang bersedia menemui JK. Sementara, 22 delegasi lainnya menolak untuk bertemu JK.

“Kemana Jokowi?” dan “Kenapa tidak mau menemui pendemo?” Begitu pertanyaan netizen. Netizen pun mulai melontarkan kecamannya kepada Jokowi. Jokowi dianggap sebagai pemimpin yang tidak bertanggung jawab. Pemimpin yang tidak mampu memilah skala prioritas. Persepsi buruk untuk Jokowi bertambah.

Di sejumlah media bertebaran foto Jokowi saat tengah meninjau proyek. Jokowi diperlihatkan berada di bangunan proyek. Tidak terlihat ada pengawalan, pejabat negara, penanggung jawab proyek, wartawan, dan yang lainnya. Sendirian!

Foto Jokowi yang sedang sendirian tersebut dijajarkan dengan foto kerumunan masa pendemo yang menyemut. Sangat kontras. Kecaman dan hujatan kembali terlontarkan. Jokowi LDR (Lari Dari Kenyataan) cuit salah seorang netizen lewat akun Twitter-nya.

Dari kejadian tersebut sudah terbaca kalau ada kemungkinan kepergian Jokowi dari Istana memang bukan merupakan skenario yang sudah direncanakan sejak awal. Keluarnya Jokowi terlihat begitu mendadak. Sementara, ketidakjelasan keberadaannya sempai sore hari berhasil membentuk persepsi kalau Jokowi menghindari pendemo. Artinya, Jokowi telah mengingkari janji yang belum sahari diucapkanya. Lagi, persepsi buruk berhasil ditanamkan.

Jokowi sudah kehilangan kewibawaannya sebagai pemimpin bangsa, sebagai kepala negara, dan sebagai bapak dari rakyatnya. Dari sisi persepsi, sudah bisa dinyatakan dengan tegas kalau sejak sore itu Jokowi sudah tamat.

Entah siapa pembisik yang berhasil mempengaruhi Jokowi untuk meninggalkan Istana sebelum demonstran datang. Dan, hanya dalam tempo sehari pembusukan terhadap Jokowi berlangsung cepat.  Sebuah operasi senyap yang sangat gilang-gemilang.

Apalagi sehari sebelumnya pemerintah memblokir sebelas situs. Untuk apa pemblokiran itu? Seberapa mengancamnya situs-situs itu terhadap stabilitas nasional jelang aksi 411? Sayangnya tidak semua ISP menuruti pemerintah. Ada sejumlah ISP yang masih membiarkan beberapa situs beraktivitas. Tentu saja tindakan pemblokiran ini semakin menambah persepsi buruk bagi Jokowi. Jokowi distempel sebagai penguasa otoriter.

Wajar kalau Jokowi diserang oleh lawan politiknya. Wajar kalau lawan politik membentuk persepsi buruk terhadap Jokowi. Tetapi, tidak wajar kalau pendukung Jokowi malah ikut membentuk persepsi buruk tentang Jokowi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun