Anies sudah mengantongi elektabilitas 8,92 %, hanya terpaut 0,31 % di bawah Sandi. Padahal ia belum pernah menyatakan keinginannya untuk nyagub dan belum satu pun parpol yang mendeklarasikan dukungannya, apalagi wara-wiri memasarkan dirinya. Dari perbandingan antara Sandi dan Anis, rilis survei ini sudah membuktikan kalau Sandi bukanlah figur terkuat bagi Ahok. Sandi malah bisa dikatakan sebagai figur terlemah.
Jadi, kalau banyak media, pengamat, dan pendukung Sandi mengatakan survei Poltracking tersebut membuktikan kalau Sandi merupakan figur terkuat untuk menyaingi Ahok, justru salah besar. Survei Poltracking tersebut justru membuktikan sebaliknya.
Ini mirip dengan sambutan media, pengamat, dan pendukung Ahok ketika CSIS merlis surveinya pada Januari 2016 lalu. Ketika itu banyak yang mengatakan Ahok bakal memenangi Pilgub DKI dengan mudah. Padahal, tanpa membuka kacamata kuda alias masih dengan membaca rilis survei yang sama, survei CSIS itu menunjukkan data yang sebaliknya. Â Dari survei CSIS itu disebutkan elektabilitas Ahok yang paling mengangkasa ketimbang sosok lainnya. Tetapi, dari survei itu juga jelas terbaca kalau tingkat kesukaan Ahok di bawah Risma dan Ridwan Kamil seperti yang ditulis di Siapa Bilang Ahok Bakal Menang Mudah dalam Pilgub DKI 2017 Nanti?
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI