Mohon tunggu...
Gatot Swandito
Gatot Swandito Mohon Tunggu... Administrasi - Gatot Swandito

Yang kutahu aku tidak tahu apa-apa Email: gatotswandito@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Politik Artikel Utama

Jika Gagal "Klik", Nasib Sandiaga Bakal Mirip Ical

27 Agustus 2016   08:27 Diperbarui: 2 April 2018   15:48 19
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sandiaga tidak berbeda dengan Ical yang tidak layak jual.

Produk yang layak jual pastinya diklik oleh konsumennya. Kalau pasar tidak ngeklik pastinya ada sesuatu dengan produk tersebut. Bisa jadi karena telah beredarnya informasi miring yang membuat orang ogah membeli.

Soal klik, ternyata bukan antar manusia saja. Tetapi juga antar manusia dengan lingkungan di sekitarnya, contohnya warteg. 

Setiap jelang pemilu tidak sedikit kontestan yang mengadh nasib dengan makan di warteg. Maksudnya, agar dinilai merakyat. Sayangnya, karena tidak terbiasa makan di warteg, gestur para kontestan itu pun terlihat kaku. 

Bahkan tidak sedikit yang mempertontonkan rasa jijiknya. Kekakuan gestur itu menunjukkan kalau mereka tidak klik dengan warteg.

Banyak yang berpikir kalau Jokowi berhasil dalam blusukannya karena penampilannya yang ndeso. Pikiran tersebut salah besar. 

Sebab para selebritis yang ganteng, cantik, kaya, serta berpenampilan wah pun bisa klik dengan masyarakat yang, terutama fansnya. Para selebritis itu bisa klik karena terbiasa berdekatan dengan masyarakat dari beragam latar belakang.

Singkatnya, sosialisasi Sandiaga yang sudah berlangsung sekitar setahun ini telah gagal mendongkrak elektabilitasnya. Kalau kegagalan itu dikarenakan salah kemasan, Sandiaga tinggal mengubah bungkusnya saja.

Tetapi kalau disebabkan adanya sentimen negatif, Sandiaga Uno akan kesulitan mengangkat elektabilitasnya.

Sayangnya, dalam pilkada dukungan parpol sebanyak apapun jumlah parpolnya tidak berpengaruh signifikan terhadap raihan suara. Jadi, sekalipun ketujuh parpol koalisi Kekeluargaan memberi dukungannya, belum tentu elektabilitas Sandiaga akan terangkat naik.

Ical gagal nyapres karena elektabilitasnya yang berada jauh di bawah Jokowi dan Prabowo. Dengan modal elektabilitasnya yang rendah itu, akhirnya Ical hanya menjadi penggembira sebagai anggota timses Prabowo-Hatta. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun