Mohon tunggu...
Gatot Swandito
Gatot Swandito Mohon Tunggu... Administrasi - Gatot Swandito

Yang kutahu aku tidak tahu apa-apa Email: gatotswandito@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Pilihan

Flat Earth, Teori Bumi Datar yang Asal Cetar

15 Juli 2016   12:59 Diperbarui: 22 Desember 2016   10:44 21578
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
flat earth. geek.com

Dalam seminggu ini dunia maya dihebohkan dengan teori tentang bumi datar (flat earth). Dalam era modern ini, teori flat earth didengungkan kembali oleh kelompok Flat Earth Society. Organisasi ini dibangun pada 1956 oleh Samuel Sherton.

Dalam sejumlah videonya, Flat Earth.Society mencoba menjelaskan tentang bentuk bumi yang menurutnya datar, bukan bulat bundar seperti bola. Flat bukan globe. Menurut teori ini bumi berbentuk mirip cakram dengan kutub utara sebagai pusatnya. Peta bumi, katanya, sama persisnya seperti peta dunia pada lambang PBB. Sementara kutub utara adalah dinding es setinggi empat puluh meteran yang mengitari bumi.

Masih menurut mereka, teori bumi bundar/globe adalah buah dari konspirasi kelompok rahasia Freemason. Katanya, kelompok rahasia yang lahir dari rahim Knight Templar ini menanamkan teori bumi bulat lewat ilmu pengetahuan demi mengontrol dunia.

Sepintas, penjelasan yang dibeberkan oleh kelompok tersebut sangat menyakinkan. Belum lagi dengan disebutkannya kelompok Freemason yang dituding sebagai dalang di balik teori bumi bulat. Tidak mengherankan jika banyak yang terpengaruh dengan teori Bumi Datar ini.

Lewat internet masyarakat bisa melihat perdebatan antara pengikut teori Bumi Bulat Bundar melawan penganut teori Bumi Datar. Keduanya saling bantah satu sama lainnya. Tentu saja, teori konspirasi menjadi benteng pertahanan bagi penganut Bumi Datar.

Sudah banyak bantahan yang mematahkan teori Bumi Datar. Tentu saja bantahan-bantahan itu tidak perlu ditulis di sini. Demikian juga dengan serentetan pertanyaan yang diajukan kepada Bumi Datar. Tinggal buka Google saja.

Pertanyaan pertama. Kalau bumi datar berbentuk cakram, di mana ujungnya? Dalam teori Bumi Datar dijelaskan kutub Selatan hanya batas dari peta dunia. Sementara, di luar kutub Selatan masih ada daratan dan perairan lainnya, Logikanya, wilayah yang berada di seberang kutub Selatan memiliki batas juga. Di manakah dan apakah bentuk dari batasnya tersebut?

Pertanyaan kedua, Kalau bumi datar, apakah bumi memiliki “kolongnya”? Kalau tidak memiliki “kolong”, seberapa dalamkah dasar dari bumi ini?

Pertanyaan ketiga.Menurut teori Bumi Datar, kutub Utara adalah pusat dari bumi dan kutub Selatan adalah bagian terluar dari bumi. Kalau demikian, seharusnya kondisi kedua tempat itu berbeda jauh. Tetapi kenapa baik kutub Utara maupun kutub Selatan sama-sama ditutupi oleh lapisan es.

Kemudian soal konstelasi rasi bintang. Menurut teori Bumi Datar, kalau bumi bergerak seharusnya “posisi” dari gugusan bintang pun berubah mengikuti posisi bumi. Misalnya, posisi tiang listrik yang tadinya berada di depan kita berubah berada di belakang setelah kita berjalan melewatinya. Atau, posisi pohon berubah dari yang semula berada di sebelah utara menjadi berada di sebelah barat, selatan, dan timur saat kita mengelilinginya.

Menurut ilmu pengetahuan, semua benda langit berotasi pada porosnya dan berrevolusi pada orbitnya. Setiap benda langit memiliki orbitnya masing-masing dan pusatnya masing-masing. Bumi kita mengelilingi matahari dengan orbitnya yang berbentuk telur. Dengan demikian matahari merupakan bintang yang menjadi pusat bagi bumi dan planet-planet penghuni tata surya lainnya. Sementara, matahari memiliki orbinya sendiri. Bersama dengan barisan tata surya lainnya, matahari bergerak mengelilingi pusatnya yaitu galaksi Bima Sakti.

Sederhananya, pusat bumi adalah bintang yang diberi nama matahari, bukan bintang-bintang lainnya. Karenanya perputaran bumi tidak berpengaruh pada “posisi” gugusan bintang.

Gampangnya seperti ini. Anggap saja lapangan sepakbola adalah alam semesta ini. Di lapangan ada dua titik pinalti yang dibuat secara berseberangan pada sisi utara dan selatan lapangan. Kemudian kita berputar mengitari titik pinalti yang ada di sisi selatan lapangan. Karena kita berputar mengelilinginya, posisi titik pinalti sebelah selatan yang kita kelilingi itu berubah, dari yang semula berada di sebelah timur kita, menjadi utara, kemudian menjadi barat, lalu selatan. Sementara posisi titik pinalti yang ada di sisi utara lapangan tidak berubah sama sekali. Titik pinalti yang ada di sisi utara lapangan tetap berada di sebelah utara kita.

Gampang bukan?

Sebenarnya ada cara mudah untuk membuktikan apakah bumi ini datar atau globe. Caranya, tempatkan saja superteleskop di pantai Cirebon. Arahkan teleskop itu ke utara. Lalu lihat, apakah daratan Kalimantan terlihat atau tidak. Kalau Kalimantan terlihat berarti bumi berbentuk datar. Sebaliknya, kalau tidak atau mentok di cakrawala/horison maka bumi berbentuk bulat.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun