Sederhananya, pusat bumi adalah bintang yang diberi nama matahari, bukan bintang-bintang lainnya. Karenanya perputaran bumi tidak berpengaruh pada “posisi” gugusan bintang.
Gampangnya seperti ini. Anggap saja lapangan sepakbola adalah alam semesta ini. Di lapangan ada dua titik pinalti yang dibuat secara berseberangan pada sisi utara dan selatan lapangan. Kemudian kita berputar mengitari titik pinalti yang ada di sisi selatan lapangan. Karena kita berputar mengelilinginya, posisi titik pinalti sebelah selatan yang kita kelilingi itu berubah, dari yang semula berada di sebelah timur kita, menjadi utara, kemudian menjadi barat, lalu selatan. Sementara posisi titik pinalti yang ada di sisi utara lapangan tidak berubah sama sekali. Titik pinalti yang ada di sisi utara lapangan tetap berada di sebelah utara kita.
Gampang bukan?
Sebenarnya ada cara mudah untuk membuktikan apakah bumi ini datar atau globe. Caranya, tempatkan saja superteleskop di pantai Cirebon. Arahkan teleskop itu ke utara. Lalu lihat, apakah daratan Kalimantan terlihat atau tidak. Kalau Kalimantan terlihat berarti bumi berbentuk datar. Sebaliknya, kalau tidak atau mentok di cakrawala/horison maka bumi berbentuk bulat.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H