Sebagaimana Baggio, Messi sama sekali tidak melakukan kesalahan. Seluruh penonton di stadion menyaksikan perjuangan Messi. Demikian juga dengan ratusan juta pemirsa televisi menontonnya, termasuk penonton di Indonesia yang menyaksikannya lewat Kompas TV.
Penyesalan pastinya timbul akibat dari sebuah kegagalan. Demikian juga dengan trauma. Tetapi, Baggio tidak lantas memutuskan untuk menggantung sepatunya. Baggio masih tetap menyimpan harapan besar kepada Timnas Italia untuk kembali memanggilnya. Harapan Baggio itu tidak percuma. Demikian juga dengan kepercayaan Maldini yang diembannya.Â
Dalam ajang Piala Dunia 98 tersebut, memang Italia pulang dengan tangan kosong. Tetapi, bagi Baggio, keberhasilanya mengeksekusi penalti merupakan kemenangan tersendiri.
Baggio telah mengajarkan kepada pemain sepak bola lainnya untuk tidak kalah dengan kegagalan. Messi memang gagal. Tetapi, di usianya yang masih terbilang subur bagi pesepak bola, belum saatnya bagi Messi untuk mundur.Â
Messi pun seharusnya mendengarkan legenda sepak bola Argentina Diego Maradona yang masih memintanya untuk tetap bertahan di Tim Tango. Demikian juga dengan harapan Presiden Argentina, Mauricio Macri yang mengharapkan Messi masih menggenakan seragam La Albiceleste untuk tahun-tahun ke depan.Â
Bukan saja masyarakat Argentina, mantan play maker Barcelona asal Bulgaria, Hristo Stoichkov pun mengimbau Messi untuk membatalkan niat pensiun dininya.
Messi pastinya tahu benar kalau setiap pesepakbola selalu mengharapkan namanya tertera dalam daftar tim nasional.Â
Betapa jengkelnya David Ginola, Eric Cantona, dan Jean Papin ketika nama mereka tidak terdaftar dalam skuad pemain Timnas Perancis. Aime Jacquet sebagai manager tim tidak membutuhkan servis ketiganya.
Demikian juga dengan Paul Gascoigne ketika mengetahui dirinya tidak lagi dibutuhkan oleh Glenn Hoddle untuk mengisi posisi gelandang Timnas Inggris.Â
Clerence Seedorf adalah contoh kasus lainnya. Gelandang serang ini rela duduk di kursi cadangan karena manager yang menukangi Timnas Belanda lebih memilih Edgar Davids ketimbang dirinya.
Messi pastinya bukan Ginola, Papin, Cantona, atau pun Seedorf. Siapa pun yang melatih Argentina pastinya masih membutuhkan keterampilan Messi.Â