Kemudian terasa ada benda tajam yang menusuk sisi kanan leher belakang..
Mata membelalak
Cahaya menyilaukan.
Sebuah ruangan yang serba putih.
Di antara cahaya yang menyilaukan terlihat dua orang berdiri di samping kiri. Wajah keduanya tidak terlihat jelas.
Terlihat sebuah garis tipis berwarna merah yang turun-naik menyala berkedap-kedip.
***
Malam itu, dua hari setelah nyepi di Parangtritis, nafas terasa sesak. Beruntung sekitar pukul setengah delapan ada teman yang mampir ke kos. Ebes, begitu teman-teman memanggilnya. Tanpa membuang banyak waktu, ia mengantar ke Rumah Sakit Bathesda.
Sesampainya di rumah sakit dan setelah mendaftar, seorang perawat dengan tahi lalat kecil di atas alis kanannya datang menghampiri.
“Mari, Mas,” ucapnya..
Perawat itu melangkah menuju ruangan yang bersebelahan dengam tempat pendaftaran.