Mohon tunggu...
Gatot Swandito
Gatot Swandito Mohon Tunggu... Administrasi - Gatot Swandito

Yang kutahu aku tidak tahu apa-apa Email: gatotswandito@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Ada yang Janggal dari Survei CSIS tentang Cagub DKI Ini

13 Maret 2016   11:24 Diperbarui: 13 Maret 2016   12:04 3583
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Kalau dilihat dari angka-angkanya, berarti tingkat kesukaan dan popularitas didapat dari siapa saja yang dikenali dan disukai oleh responden. “Siapa saja” berarti satu responden boleh memilih lebih dari satu calon. Dalam pertanyaan seperti ini biasanya responden ditunjukkan show card atau drop card sebagai alat bantu memilih.

Menurut survei tersebut, Ahok dikenali oleh 94 % responden dan disukai oleh 71,39 %. Artinya ada 22.61 % responden yang kenal Ahok tapi tidak menyukainya. Ini logis, sebab tingkat popularitas Ahok lebih besar dari tingkat kesukaan. Atau yang mengenali Ahok belum tentu menyukainya.

Nah, kejanggalannya nampak pada Risma dan Ridwan Kamil. Risma contohnya, Walikota Surabaya ini dikenali oleh 63,75 % responden, tetapi ada 85,54 % respenden yang menyukainya. Jadi dari total 400 responden ada 21,79 % responden yang tidak kenal Risma tapi menyukainya. Ini aneh, kok bisa ada responden yang tidak kenal Risma, tapi bisa menyukainya. Begitu juga dengan Ridwan Kamil.

Logikanya, tidak mungkin responden suka pada cagub kalau ia tidak mengenalinya. Jadi, tingkat popularitas cagub harusnya lebih tinggi atau sama dengan tingkat kesukaannya.

Tak kenal maka tak sayang. Kalau yang ini tak kenal pun bisa suka.

Semoga CSIS bisa menjelaskan adanya kejanggalan dalam surveinya ini.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun