Mohon tunggu...
Gatot Swandito
Gatot Swandito Mohon Tunggu... Administrasi - Gatot Swandito

Yang kutahu aku tidak tahu apa-apa Email: gatotswandito@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Politik Artikel Utama

Dikampanyekan Metro TV itu Bagai "Sianida dalam Kopi" Ahok

13 Februari 2016   12:51 Diperbarui: 13 Februari 2016   17:33 4280
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ngeles, Metro TV Pamer Kelucuannya

Dalam berbagai hal, lawan Ahok sama dengan lawan Metro TV. Dengan demikian lawan-lawan Ahok akan lebih mudah lagi menggoreng berbagai macam isu yang akan merontokkan tingkat keterpilihan Ahok. Ibaratnya seperti memasukkan dua paha ayam dalam satu penggorengan. “Lihatlah Ahok dikampanyekan oleh Metro TV yang juga bla bla bla...” Begitu kira-kira serangan lawan-lawan Ahok nantinya.

Ahok dan banyak dari kita pastinya berharap dalam Pilgub DKI nanti tidak akan ada lagi kampanye SARA. Tetapi, kalau kampanye Ahok nantinya disuarakan oleh Metro TV, jangan pernah bermimpi kalau harapan itu terjadi. Cek saja di Google. Tuliskan “metro tv islam”. Perhatkan link-link apa saja yang ditampilkan.

Sederhananya, dengan dukungan Nasdem yang secara otomatis akan melibatkan Metro TV, hal itu sama saja dengan memasukkan kuda troya.ke dalam pendukung Ahok. Ini mirip dengan sianida yang dimasukkan ke dalam gelas kopi yang diminum Mirna.

Kepada Teman Ahok diharapkan juga untuk lebih selektif dalam menerima dukungan. Dukungan media belum tentu berpengaruh terhadap tingkat elektabilitas. Ingat pada Pileg 2014 Metro TV juga getol menyerang PDIP-Jokowi lewat diputarnya rekaman Prabowo ketika membacakan puisi “Asal Santun”. Toh, PDIP tetap memenangi Pileg 2014.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun