Ternyata Om Kuswandi yang menjadi masinis lokomotif yang menarik gerbang penumpang yang saya naiki. Kembali saya dimarahi. Tapi, biarpun dimarahi, perasaan saya ketika itu sudah lebih tenang karena tahu kalau saya tidak berada di alam jin.
Kami pulang dengan naik kereta. Dalam perjalanan Om Kuswandi bertanya, “Kenapa tidak turun di Haurgeulis? Di situ kereta berhenti lama.”
Katanya lagi, di Cipunegara gerbong penumpang yang kami naiki dilepas dari lokomotifnya sebelum disambungkan dengan rangkaian kereta lain yang menuju Jakarta. “Kenapa tidak turun waktu itu?”
“Kereta sempat berhenti lama? .. Di Haurgeulis?” saya mengingat-ingat, apakah benar kereta sempat berhenti. Tapi saya tidak tahu kalau kereta berhenti di stasiun Haurgeulis. Apa mungkin waktu itu saya tertidur, atau malah pingsan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H