Mohon tunggu...
Gatot Swandito
Gatot Swandito Mohon Tunggu... Administrasi - Gatot Swandito

Yang kutahu aku tidak tahu apa-apa Email: gatotswandito@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

(#Lomba Humor PK) Berasa Terbawa Kereta Api Hantu

11 Februari 2016   12:14 Diperbarui: 11 Februari 2016   13:11 873
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

“Iya.”

Pada saat itu kami mulai menyadari kalau gerbong penumpang yang kami naiki bukan gerbong penumpang yang akan disambungkan dengan rangkaian gerbong penumpang lainnya.

“Kenapa?”

Tanpa bicara kami berlarian menuju pintu belakang. Sampai di pintu, saya hanya bisa melongok ke luar. Sempat muncul niat untuk melompat ke luar. Tapi melihat bebatuan, pepohonan, dan benda-benda lainnya yang berseliwearan, saya jadi takut. Kalau saja terdenger musik “Mission Impossible” mungkin saat itu saya sudah lompat.

Ah, mending juga lompat dari pesawat yang terbang tinggi. Kan selama melayang jatuh, kita masih sempat teriak minta tolong ke orang-orang yang ada di bawah. Lha, kalau melompat dari kereta ...

Kepanikan menjalar begitu kereta melewati jalan Slamet Riadi. Salah seorang dari kami berlari ke depan gerbong. Sampai di bordes ia berteriak-teriak ke arah lokomotif minta masinis memberhentikan kereta. Tentu saja teriakan itu tidak terdengar oleh masinis.

Saya sendiri menggedor-gedor kaca jendela sambil terus berteriak-teriak berharap ada orang di luar sana yang melihatnya. Bagai pungguk merindukan bulan. Tidak ada seorang pun di luar sana yang melihat. Lagian, bagaimana mau ada yang liat, wong kanan kiri rel sawah semua. Sontak kepanikan berubah menjadi ketakutan.

Kereta sempat melambat ketika memesuki stasiun. Tidak jelas stasiun yang mana, Cangkring atau Arjawinangun. Kembali kami berlari ke pintu. Ternyata, kereta hanya melambat, tanpa berhenti barang sedetik pun. Melihat ada sejumlah orang di stasiun itu, Kami pun berteriak-teriak memanggil sambil melambai-lambaikan tangan. Namun tidak seorang pun yang menggubrisnya. Dan, kereta pun kembali melaju cepat.

Tidak berhasil keluar dari gerbong, kami kembali ke bangku kereta. Ada yang duduk di atas bangku. Ada juga yang duduk njeleprok di lantai. Sementara tenggorokan mulai terasa kering. Dan di gerbong itu tidak mungkin ada air. Pada waktu itu meski air kemasan botol sudah ada, tapi penumpang kereta masih memilih membeli air putih, teh, kopi berbungkus plastik yang dijual oleh pengasong. 

“Jangan-jangan ini kereta hantu,” kata seorang teman. Suaranya tidak terdengar.

Tentu saja ucapannya itu malah bikin takut. Bagi kami yang tinggal di sekitar stasiun, cerita hantu seputar perkeretaapian bukan hal yang aneh. Ada cerita tentang kereta tua yang semua penumpangnya hantu bule Belanda. Ada kisah tentang kereta yang jalan tanpa masinis. Ada juga cerita kereta yang rodanya tidak menyentuh rel.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun