Tudingan kalau ISIS merupakan bentukan Assad semakin menguat setelah terjadinya serangan teror di Paris. Sebuah status Facebook dari akun milik host ternama Al-Jazeera DR. Faisal Al-Qassim yang bertanya, “Kenapa kalian menyasar Perancis negara yang mendukung REVOLUSI di Suriah? Kenapa kalian tidak menyasar Iran yang jelas-jelas dukung rezim Basyar Assad?” Oleh netizen status itu disebarluaskan dan dijadikan pembenaran jika ISIS adalah Syiah.
Kenapa ISIS bukan menyerang Iran? Jawabannya mudah, kalau menyerang Iran sama saja dengan mengundang militer Iran untuk lebih aktif di Suriah. Turunnya kekuatan milirer Iran yang akan bergabung dengan tentara Rusia tentunya akan lebih menguatkan aliansi pro Assad.
Menarik lagi, jika ISIS menganut Syiah dan bentukan Assad, kenapa milisi ISIS lebih memilih Turki sebagai batu loncatan untuk memasuki Suriah. Dan, kenapa Turki diduga melonggarkan wilayah perbatasannya dengan Suriah. Bahkan kemudian diberitakan adanya rekaman hasil sadapan yang berisi percakapan petugas Turki di perbatasan dengan milisi ISIS. Milisi ISIS lebih memilih Turki untuk memasuki Suriah karena besarnya dukungan Erdogan kepada revolusi Suriah yang bertujuan menggulingkan rezim Assad.
Jadi sangat jelas jika ISIS bukan Syiah dan bukan rekaan Assad. Lalu, kenapa propaganda ISIS adalah Syiah semakin gencar? Propaganda ini tidak lain dan tidak bukan bertujuan untuk merusak citra Syiah yang ujung-ujungnya akan meningkatkan kebencian terhadap penganut Syiah di Indonesia.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H