Mohon tunggu...
Gatot Swandito
Gatot Swandito Mohon Tunggu... Administrasi - Gatot Swandito

Yang kutahu aku tidak tahu apa-apa Email: gatotswandito@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Politik

Ngawur, Katanya ISIS itu Syiah dan Pro-Assad

4 Januari 2016   12:19 Diperbarui: 4 Januari 2016   22:31 2186
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tudingan kalau ISIS merupakan bentukan Assad semakin menguat setelah terjadinya serangan teror di Paris. Sebuah status Facebook dari akun milik host ternama Al-Jazeera DR. Faisal Al-Qassim yang bertanya, “Kenapa kalian menyasar Perancis negara yang mendukung REVOLUSI di Suriah? Kenapa kalian tidak menyasar Iran yang jelas-jelas dukung rezim Basyar Assad?” Oleh netizen status itu disebarluaskan dan dijadikan pembenaran jika ISIS adalah Syiah.

Kenapa ISIS bukan menyerang Iran? Jawabannya mudah, kalau menyerang Iran sama saja dengan mengundang militer Iran untuk lebih aktif di Suriah. Turunnya kekuatan milirer Iran yang akan bergabung dengan tentara Rusia tentunya akan lebih menguatkan aliansi pro Assad.

Menarik lagi, jika ISIS menganut Syiah dan bentukan Assad, kenapa milisi ISIS lebih memilih Turki sebagai batu loncatan untuk memasuki Suriah. Dan, kenapa Turki diduga melonggarkan wilayah perbatasannya dengan Suriah. Bahkan kemudian diberitakan adanya rekaman hasil sadapan yang berisi percakapan petugas Turki di perbatasan dengan milisi ISIS. Milisi ISIS lebih memilih Turki untuk memasuki Suriah karena besarnya dukungan Erdogan kepada revolusi Suriah yang bertujuan menggulingkan rezim Assad.    

Jadi sangat jelas jika ISIS bukan Syiah dan bukan rekaan Assad. Lalu, kenapa propaganda ISIS adalah Syiah semakin gencar? Propaganda ini tidak lain dan tidak bukan bertujuan untuk merusak citra Syiah yang ujung-ujungnya akan meningkatkan kebencian terhadap penganut Syiah di Indonesia.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun