Maka juga pada, “Kita harus hormati juga hak mereka yang tak berkewajiban dan tak sedang berpuasa” berarti sama atau serupa halnya dengan yang lain atau saling.
Kata “juga’ yang diartikan saling biasanya digunakan pada anak kalimat. Contohnya Aku mencintai Chaca, Chaca juga. Kalimat tadi bisa ditulis “Chaca juga mencintaiku” yang artinya aku dan Chaca saling mencintai.
Karena “juga” berarti “sama atau serupa halnya dng yg lain atau yg tersebut dahulu”, “juga” tidak mungkin disebut pada kalimat pertama, atau di awal. Jadi harus ada yang menyertai. Contohnya, “Aku suka lari pagi, puput juga”.
Maka kalimat Lukman jika ditulis lengkap akan menjadi “Mereka yang tak berkewajiban dan tak sedang berpuasa harus menghormati kita, kita juga harus menghormati mereka.” Yang artinya yang tak berkewajiban dan tak sedang berpuasa dan yang berpuasa saling menghormati.
Jadi, sebenarnya tidak perlu ada polemik, apalagi sampai ada provokasi-provokasi yang hanya mengeruhkan suasana bulan suci Ramadhan, apabila semua pihak mau memahami kata “juga” atau setidaknya membaca dengan baik penjelasan pada #ubahtwit.
https://twitter.com/lukmansaifuddin
http://www.pkspiyungan.org/2015/06/menag-lukman-kita-harus-hormati-yang.html
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H