Mohon tunggu...
Gatot Adis
Gatot Adis Mohon Tunggu... -

Saya penggemar ke NUSANTARAAN, lokalitas yang penuh sumber inspirasi dalam berpengetahuan. Nusantara yang melahirkan jiwa "andap ashor", saling hormat menghormati, tidak ingin menang sendiri. Budaya yang agung yang melahirkan diri saya.... saya sangat mencintainya.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

SBY Semakin Menghijau

30 Januari 2012   10:51 Diperbarui: 25 Juni 2015   20:17 261
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

[caption id="attachment_159201" align="alignleft" width="210" caption="Tri Risma walikota Surabaya"][/caption] Ketika saya kuliah di Surabaya (Sby) pada tahun 1980an, kota tersebut dapat dikatakan sebagai kota panas, gersang. Lebih-lebih dikampus saya ITS yang terletak di Sukolilo sewaktu-waktu dapat kita pancing. Bahkan ada seorang dosen yang sengaja memelihara kambing, memanfaatkan rimbunnya rumput yang tidak tertata.

Lebih-lebih di daerah Pegirikkan, Perak, Benowo, panasnya bukan main, sungai-sungai berhenti tidak mengalir. Nyamuk adalah binatang yang sulit dikendalikan, rasanya tidak ada lagi obat nyamuk yang mampu mengusirnya.

Namun sekarang ini Surabaya bukan main, rasanya tidak ada sebidang tanah yang tidak ditumbuhi oleh pepohonan. Taman-taman yang menarik pandangan mata, terdapat dimana-mana. Sungguh menyenangkan Surabaya sekarang ini.

[caption id="attachment_159202" align="alignleft" width="270" caption="Prof. Johan Silas, sang guru"]

13279205592056485694
13279205592056485694
[/caption] Saya ucapkan selamat untuk Bu. Risma (sekarang sebagai wali kota Surabaya), saya tahu bahwa perjuanganmu untuk kota Surabaya telah memakan waktu lama. Bu Risma yang alumni Jurusan Arsitektur ITS Surabaya, benar telah menjiwai kotanya. Tumbuh rasa mencintai kota Surabaya tak lepas dari polesan gurunya Prof. Johan Silas, yang tak sing lagi bagi warga kampong Surabaya.

Tetaplah berjuang, bu Risma untuk Surabaya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun