[caption id="attachment_159201" align="alignleft" width="210" caption="Tri Risma walikota Surabaya"][/caption] Ketika saya kuliah di Surabaya (Sby) pada tahun 1980an, kota tersebut dapat dikatakan sebagai kota panas, gersang. Lebih-lebih dikampus saya ITS yang terletak di Sukolilo sewaktu-waktu dapat kita pancing. Bahkan ada seorang dosen yang sengaja memelihara kambing, memanfaatkan rimbunnya rumput yang tidak tertata.
Lebih-lebih di daerah Pegirikkan, Perak, Benowo, panasnya bukan main, sungai-sungai berhenti tidak mengalir. Nyamuk adalah binatang yang sulit dikendalikan, rasanya tidak ada lagi obat nyamuk yang mampu mengusirnya.
Namun sekarang ini Surabaya bukan main, rasanya tidak ada sebidang tanah yang tidak ditumbuhi oleh pepohonan. Taman-taman yang menarik pandangan mata, terdapat dimana-mana. Sungguh menyenangkan Surabaya sekarang ini.
[caption id="attachment_159202" align="alignleft" width="270" caption="Prof. Johan Silas, sang guru"]
Tetaplah berjuang, bu Risma untuk Surabaya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H