Turnamen grand slam tenis Australian Open (AO) 2025 punya juara baru tunggal putri, yaitu Madison Keys dari Amerika Serikat. Di babak final yang berlangsung di arena utama Rod Laver Arena Sabtu (25/1/25) malam, unggulan 19 Keys membuat kejutan besar pamungkas di AO 2025 dengan mengalahkan ratu tenis dunia sekaligus juara bertahan dua kali Aryna Sabalenka (Belarus) dengan rubber set 6-3, 2-6, 7-5.
Berbekal servis keras dan forehand mantapnya, Keys beberapa kali membuat Sabalenka kewalahan. Petenis 29 tahun itu punya rasa percaya diri yang sangat tinggi usai membuat kejutan menyingkirkan unggulan kedua, juara grand slam lima kali, sekaligus salah satu favorit juara, Iga Swiatek (Polandia) di babak semifinal.
Poin kemenangan Keys ia raih di gim kedua belas dalam posisi match point 40-30. Sebelumnya Keys sudah mencetak match point / championship point pertama di posisi 40-15 sebelum Sabalenka berhasil meraih poin kembali karena pukulan Keys dinyatakan keluar.
Berusaha tidak menyia-nyiakan peluang besarnya, Keys menutup pertandingan dengan melancarkan forehand kerasnya yang membuat bola melesat kencang dan jatuh di bidang kiri permainan Sabalenka. Pukulan Keys itu menghasilkan lintasan bola yang agak rendah, sangat sulit bagi Sabalenka untuk mengembalikannya.
Keys segera meluapkan kegembiraannya setelah memastikan diri sebagai juara. Ia berlari menghampiri timnya di sisi lapangan termasuk memeluk erat Bjorn Fratangelo, sang suami, yang melatihnya sejak tahun 2023.
Gelar AO 2025 ini adalah pencapaian tertinggi Keys di level grand slam setelah sebelumnya mentok sebagai finalis US Open 2017. Khusus di Melbourne Park, Keys sempat mencapai semifinal AO 2022 sebelum dihentikan oleh sang juara Ashleigh Barty (Australia).
Kerja keras yang terbayar lunas
Luar biasa sekali perjuangan Keys hingga akhirnya menjadi juara grand slam. Setelah fase naik turun dan sejumlah cedera di sepanjang kariernya, baru di usia 29 tahun ini Keys mencatat pencapaian yang luar biasa.
Kalau kita mengikuti perjalanan Keys, mungkin ada yang ingat ketika ia merasa sangat terpukul setelah gagal melaju ke babak final US Open 2023. Di babak semifinal, sebenarnya ia nyaris menang atas Sabalenka setelah unggul 6-0 di set pertama.
Ternyata ia kalah di dua set berikutnya setelah gagal di dua tie break 6-7(1-7), 6-6(5-10). Karena kesalahan strategi, peluangnya menembus final US Open kedua sekaligus memenangkan grand slam pertamanya pupus sudah.
Selama sesi jumpa pers usai pertandingan, Keys tak bisa menyembunyikan rasa sedih sesalnya. Sambil sesenggukan, ia berusaha menjawab sejumlah pertanyaan wartawan. Â
Usai absen di WTA Tour selama kurang lebih empat bulan karena cedera bahu (yang membuatnya melewatkan AO 2024), Keys sempat bangkit menjadi semifinalis WTA 1000 Madrid Open 2024 dan menjuarai WTA 500 Strasbourg. Ia juga tampil di grand slam Wimbledon 2024 dan diunggulkan di tempat ke-12.
Selama Wimbledon 2024 Keys tampil begitu percaya diri, mampu melaju hingga babak keempat atau 16 besar tanpa kehilangan satu set pun. Ternyata oh ternyata, semuanya jadi antiklimaks. Ia gagal melaju ke perempat final setelah kalah dari unggulan ke-7 dan runner-up Roland Garros 2024 Jasmine Paolini (Italia).
Sebenarnya bukan karena kalah skor tapi entah bagaimana, Keys tiba-tiba mengalami cedera otot hamstring di kakinya. Ia sudah unggul 5-2 di set ketiga dan kemenangan atas Paolini sudah di depan mata.
Rupanya medical timeout yang dijalani Keys tidak berhasil memulihkan cederanya. Keys memutuskan bertanding sambil berusaha menahan rasa nyeri, tapi karena sudah tidak kuat lagi pada akhirnya memilih mundur dari pertandingan ketika skor 5-5.
Keys berjalan ke luar Lapangan 16, lagi-lagi dengan berurai air mata. Ia gagal mengulangi pencapaiannya sebagai perempat finalis Wimbledon 2023. Usai Wimbledon 2024, Keys hanya mengikuti empat turnamen termasuk US Open 2024 dimana ia terhenti di babak ketiga.
Di musim 2025, Keys dan timnya tampaknya lebih serius berlatih, bekerja keras, dan menyusun target. Terbukti dengan serentetan pencapaian Keys di dua turnamen pemanasan AO yaitu sebagai perempat finalis WTA 250 ASB Classic 2025 di Selandia Baru dan juara WTA 500 Adelaide International 2025 di Australia.
Oh ya, sosok Fratangelo tidak bisa dilepaskan dari pencapaian Keys yang luar biasa di awal musim 2025 ini. Mantan petenis ATP yang pensiun karena cedera itu memilih fokus melatih sang istri.
By the way, mereka baru menikah November 2024 lalu. Jadi, kesukesan Keys ini bakal menjadi kenangan manis buat mereka sekaligus menjadi kado terindah bagi diri Keys sendiri menjelang ultah ke-30 pada 17 Februari nanti.
Keys masih saja berurai air mata, tapi kali ini air mata bahagia. Ia merasa kerja kerasnya selama ini terbayar lunas.
Keys masih menjalani musim 2025, tapi kali ini dengan berbekal kepercayaan diri yang berlipat ganda. Bisa jadi gelar AO 2025 ini bukan gelar grand slam satu-satunya.
Selain trofi juara AO 2025, Keys juga mendapat poin juara sebesar 2000 poin yang membuat peringkatnya melonjak dari peringkat 14 ke 7 dunia atau menyamai pencapaiannya di tahun 2016 silam. Keys juga berhak memperoleh cek senilai AUD 3,5 juta atau sekira 35,7 miliar rupiah, hadiah uang terbesar selama kariernya di tenis profesional.
Sumber data dan informasi: Australian Open, WTA Tennis
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI