Tennis Center di Queensland, Australia pada Minggu (7/1/2023) lalu, unggulan kedua itu sukses menghempaskan harapan unggulan teratas Aryna Sabalenka (Belarus) dengan dua set langsung 6-0, 6-3 selama satu jam 13 menit.
Petenis Elena Rybakina (Kazakhstan) menjadi juara tunggal putri turnamen Brisbane International 2024. Di babak final yang digelar di lapangan utama QueenslandPenampilan kedua petenis papan atas tersebut disaksikan oleh banyak penonton yang memadati arena utama Pat Rafter Arena. Kedua petenis sama-sama memberikan permainan top level, saling bersaing untuk memperebutkan trofi pertama di musim 2024.
Baik Sabalenka dan Rybakina maju ke babak final dengan impresif, tanpa kehilangan satu set sama sekali. Sejak babak kedua (babak pertama memperoleh bye), Sabalenka kehilangan 15 gim sedangkan Rybakina hanya 12 gim.
Tidak disangka Rybakina mampu menang atas Sabalenka di babak final dengan dua set langsung, bahkan memberikan satu bagel atau skor 6-0 di set pertama. Sebelum babak final tunggal putri dimulai, rasanya pertandingan kedua petenis tersebut bakal berlangsung seru dan intens sepanjang tiga set.
Kedua petenis tersebut empat kali saling bertemu di musim 2023 dengan catatan head-to-head 2-2, termasuk babak final grand slam Australian Open dan Indian Wells. Bila dilihat dari total pertemuan mereka selama ini, Sabalenka untuk sementara unggul 5-4.
Rybakina yang tampil mengenakan outfit biru bercorak abstrak dengan nuansa cerah tampil defensive tapi kerap mencecar Sabalenka dengan groundstrokes-nya yang berbahaya. Ia berhasil membuat lawannya lumayan kelimpungan di lapangan.
Sabalenka sendiri sebenarnya merupakan petenis dengan paket lengkap. Sepanjang pertandingan, Sabalenka terlihat agresif dan berusaha mendominasi pertandingan lewat servis keras dan groundstrokes yang solid dan sulit diantisipasi lawan.
Di sisi lain, Sabalenka juga terlihat kurang sabar dalam menghadapi situasi di lapangan. Ia tampak mulai frustrasi di set pertama ketika tertinggal 0-2, apalagi ketika tertinggal 0-3.
Setiap kali pukulannya dinyatakan keluar, Sabalenka selalu bermuka masam yang menandakan kekecewaannya. Di gim kelima set pertama misalnya, usai forehand cross-court-nya menabrak net ia menjatuhkan raketnya ke lapangan dengan melemparnya ke udara.
Sementara itu Rybakina yang tampil tanpa beban membuatnya bermain lebih santai. Ia meladeni semua pukulan Sabalenka hingga akhirnya mampu meraih poin, baik karena pukulannya yang mantap atau karena kesalahan yang dibuat oleh lawan.