Mohon tunggu...
Gatot Tri
Gatot Tri Mohon Tunggu... Administrasi - Swasta

life through a lens.. Saya menulis tentang tenis, arsitektur, worklife, sosial, dll termasuk musik dan film.

Selanjutnya

Tutup

Raket Pilihan

Carlos Alcaraz dan Aryna Sabalenka Juara di Saudi Arabia

2 Januari 2024   13:40 Diperbarui: 2 Januari 2024   13:40 813
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Saudi Arabia sepertinya sangat serius untuk menggelar turnamen tenis internasional. Menyusul kesuksesan turnamen Next Gen ATP Finals 2023 di kota Jeddah, berikutnya adalah turnamen tenis eksibisi yang diberi nama "Riyadh Season Tennis Cup 2023" yang digelar 26-27 Desember 2023 lalu di Kingdom Arena, Riyadh. Selanjutnya, tulisan ini akan menyebut turnamen tersebut dengan Riyadh 2023.

Riyadh 2023 merupakan bagian dari program Riyadh Season 2023, sebuah program wisata kota Riyadh yang fokus pada hiburan dan olahraga. Program dengan tagline "Big Time!" ini diselenggarakan oleh Saudi General Entertainment Authority dengan sponsor utama Saudi National Bank (SNB), Saudi Telecommunication Company (STC) dan maskapai Saudia.

Meski merupakan turnamen eksibisi, turnamen tersebut sangat meriah dengan vibes turnamen level ATP Masters/WTA 1000 dan grand slam Australian Open. Turnamen Riyadh 2023 hanya diikuti oleh empat petenis putra dan putri yang super woww: raja tenis Novak Djokovic (Serbia), jawara grand slam dua kali Carlos Alcaraz Garfia (Spanyol), jawara Australian Open 2023 Aryna Sabalenka (Belarus) serta ikon tenis putri Arab Ons Jabeur (Tunisia).

Penampilan keempat petenis top tersebut di Riyadh 2023 pastinya bakal mengangkat nama dan gengsi turnamen tersebut. Turnamen itu juga membuktikan keseriusan Saudi Arabia untuk menggelar turnamen tenis baik ATP dan WTA.

Riyadh 2023 digelar di lapangan keras indoor berwarna biru. Sayangnya tidak terdapat informasi mengenai spesifikasi lapangannya. Karena digelar menjelang musim tur 2024, kemungkinan tipe lapangan kerasnya sama dengan lapangan keras yang dipakai di grand slam Australian Open yaitu cushion acrylic.

Turnamen Riyadh 2023 merupakan turnamen eksibisi, jadi tidak tersedia poin ATP ataupun WTA bagi petenis yang bertanding. Turnamen tersebut merupakan turnamen khusus yang tidak tercantum dalam kalender turnamen resmi ATP dan WTA di musim tur 2023.

Aryna Sabalenka jadi juara usai kandaskan Ons Jabeur

Sabalenka memenangkan pertandingan tunggal putri setelah unggul atas Jabeur dengan tiga set 4-6, 6-3, 6-2. Ini menjadi kemenangan kelima Sabalenka atas Jabeur dari tujuh kali pertemuan mereka.

Pertandingan antara Sabalenka melawan Jabeur di Riyadh berlangsung pada Selasa (26/12/2023) malam. Meski bukan akhir pekan, para penonton tampak memadati tribun penonton Kingdom Arena.

Kedua petenis tampil apik sekaligus entertaining. Jabeur tampak percaya diri di set pertama, namun Sabalenka mampu mengantisipasi serangan lawan dan unggul di set kedua dan set pamungkas.

Salah satu bagian yang menarik ada di gim kedua set pertama ketika terjadi deuce. Dua petenis saling adu siasat dalam sebuah reli yang menarik. Ketika Jabeur melakukan servis, Sabalenka melakukan service return cantik dengan melakukan dropshot yang membuat bola jatuh di sekitar net.

Sadar bahwa Jabeur adalah ratu dropshot, maka ia mesti melakukan hal yang sama untuk menarik poin dari lawan. Jabeur yang waspada di baseline langsung sat set ke arah net dan melakukan dropshot pula lewat pukulan backhand slice.

Sabalenka yang menyadari situasi tersebut juga gercep maju ke arah net untuk melakukan dropshot dengan backhand dua tangannya. Jabeur yang masih berada di sekitar net segera melakukan voli dan lob yang membuat bola melambung ke arah baseline Sabalenka.

Sabalenka dengan terpaksa harus berlari ke arah baseline dan melakukan tweener yang sebenarnya sukses mencapai bidang permainan Jabeur. Tapi sayangnya nanggung, sehingga Jabeur dengan mudah melakukan backhand smash level satu (hehe..) dimana Sabalenka yang berlari dari baseline gagal mencapainya.

Sesi menarik lainnya juga terjadi di gim keenam, set pertama. Setelah melakukan tweener yang smooth di baseline, Jabeur segera maju ke arah net untuk membalas dropshot Sabalenka dengan melakukan backhand dua tangan sekeras mungkin.

Setelah bertanding selama dua jam, Sabalenka memastikan kemenangan setelah melakukan forehand cross court di sekitar net yang tidak terkejar oleh Jabeur. Petenis 25 tahun itu memenangkan gim pamungkas tersebut dengan love game.

Sabalenka mendapatkan trofi juara sedangkan Jabeur menerima trofi runner-up yang berbentuk piring besar yang mengingatkan kita dengan trofi juara Wimbledon. Hmm, apakah ini sebuah pertanda bahwa petenis 29 tahun itu bakal memenangkan Wimbledon 2024?

Baik Sabalenka dan Jabeur pastinya mendapatkan hadiah uang. Namun tidak ada diketahui secara pasti nominalnya.

Laman Tennis Prediction menyebut hadiah uang tunggal putri sebesar USD 100 ribu atau sekira 1,5 miliar rupiah. Akan tetapi tidak ada informasi mendetail apakah itu hadiah untuk juaranya atau total hadiahnya segitu.

Terlepas dari itu, Sabalenka menutup agendanya di sepanjang tahun 2023 dengan catatan manis. Usai penampilannya di Riyadh, Sabalenka segera bertolak ke Brisbane, Australia, untuk mengikuti turnamen WTA 500 Brisbane International dimana ia menjadi unggulan teratas tunggal putri.

Aryna Sabalenka (kanan) dan Ons Jabeur membawa trofi Riyadh Season Tennis Cup 2023. (sumber foto: Arab News / RiyadhSeason)
Aryna Sabalenka (kanan) dan Ons Jabeur membawa trofi Riyadh Season Tennis Cup 2023. (sumber foto: Arab News / RiyadhSeason)
 

Kalahkan Novak Djokovic, Carlos Alcaraz jadi juara

Pertandingan antara dua petenis top ATP Novak Djokovic dan Carlos Alcaraz sangat dinanti oleh fans tenis Saudi Arabia. Di sepanjang ATP Tour 2023, kedua petenis dua generasi itu saling berkompetisi untuk menjadi petenis nomor satu dunia.

Beberapa kali mereka saling berebut kursi nomor satu dunia. Djokovic berhasil merebut tahta petenis nomor satu dunia dari Alcaraz setelah Alcaraz gagal mempertahankan gelar grand slam US Open 2023 Agustus lalu. Ia juga semakin memperteguh posisinya hingga akhir musim 2023 setelah memenangkan US Open 2023, ATP Masters 1000 Paris 2023 dan Nitto ATP Finals 2023.

Pertandingan antara Djokovic dan Alcaraz yang diadakan pada Rabu (27/12/2023) berlangsung seru dan punya vibes grand slam Australian Open. Sesi pembuka pertandingan sangat semarak dengan aksi tata cahaya dan kembang api yang memukau.

Para penonton memadati tribun Kingdom Arena untuk menyaksikan secara langsung pertandingan antara petenis putra nomor satu dan dua dunia saat ini. Meski merupakan turnamen eksibisi, pertandingan antara Djokovic dan Alcaraz berlangsung sengit.

Turnamen Riyadh 2023 merupakan penampilan perdana Alcaraz usai menjadi semifinalis turnamen puncak ATP Finals 2023 pertengahan November lalu. Meski turnamen eksibisi, pastinya ia juga akan memanfaatkan turnamen tersebut sebagai pemanasan menjelang grand slam Australian Open 2023.

Sedangkan Djokovic justru sangat sibuk di penghujung tahun 2023. Usai menjuarai ATP Finals 2023, petenis 36 tahun itu memperkuat negaranya di sesi final (knock-out stage) turnamen beregu Davis Cup 2023.

Sepanjang musim tur 2023, catatan menang-kalah Alcaraz termasuk sangat baik yaitu 84,4 persen. Posisinya berada di peringkat kedua persis di bawah Djokovic yang rekor menang-kalahnya sepanjang musim 2023 adalah 88,9 persen. (sumber: ATP Tour)

Tak salah memang tim organizer Riyadh 2023 mengundang kedua petenis tersebut. Terlebih Djokovic yang selain menjadi Petenis Terbaik 2023 versi ATP dengan sejumlah rekornya, juga ternyata menjadi Atlet Terbaik 2023 versi AIPS (International Sports Press Association) bersama dengan atlet senam Amerika Serikat Simone Biles.    

Pertandingan antara kedua petenis tersebut di Riyadh 2023 dimenangkan Alcaraz dengan skor 4-6, 6-4, 6-4 dalam waktu 1 jam 52 menit. Kemenangan Alcaraz atas Djokovic di Riyadh membuat skor head-to-head mereka menjadi 3-3 dari enam pertemuan mereka. Terakhir Djokovic menang atas Alcaraz di babak semifinal Nitto ATP Finals 2023.

Alcaraz tampak mendominasi lapangan serta mampu mengantisipasi aksi lawan khususnya di set kedua dan ketiga. Kekalahannya di set pertama kemungkinan karena ia harus beradaptasi dengan lapangan serta membaca siasat lawan.

Melihat performanya di Riyadh, tampaknya petenis 20 tahun itu dalam kondisi fit. Sebagai informasi, sepanjang musim tur 2023 Alcaraz dihantui sejumlah cedera yang membuatnya harus mundur dari sejumlah turnamen.

Alcaraz tampil agresif dengan sejumlah variasi pukulan yang membuatnya unggul 2-0. Namun Djokovic berhasil menyamakan kedudukan 2-2 setelah melakukan pukulan forehand cross-court yang membuat Alcaraz cuma melongo. Mungkin Alcaraz mengira bola bakal keluar ternyata masuk.

Skor sama berlanjut hingga 3-3 dan 4-4. Setelah itu, Djokovic berupaya menekan Alcaraz hingga akhirnya set pertama dimenangkan Djokovic setelah Alcaraz melakukan double faults atau kesalahan servis ganda.

Di set kedua dan ketiga, Alcaraz tampaknya mengevaluasi penampilannya. Lawannya Djokovic adalah salah satu petenis tangguh bermental baja, jadi ia harus melakukan siasat tertentu nan jitu guna merebut set kedua dan ketiga.

Sebenarnya ini bukan kali pertama Alcaraz menghadapi Djokovic. Alcaraz juga pastinya sudah paham betul gaya permainan Djokovic. Tapi lapangan tenis yang berukuran 8,23 x 23,77 meter memiliki ribuan titik yang menjadi target dari sejumlah variasi pukulan dan posisi petenis yang berbeda.

Di set kedua, Alcaraz lagi-lagi unggul 2-0. Bedanya dengan set pertama, kali ini ia unggul terlebih dahulu hingga akhirnya memenangkan set kedua. Alcaraz menutup set kedua dengan sebuah servis as yang keren.

Di set ketiga terjadi persaingan lagi hingga skor sama 4-4. Alcaraz yang tampak berambisi memenangkan pertandingan berusaha menjaga konsistensi performa dan pukulannya yang solid.

Gim kesepuluh set ketiga adalah peluang emasnya karena gilirannya menguasai servis. Tampak mudah bagi Alcaraz ketika ia mampu unggul 40-0, hingga akhirnya ia menutup pertandingan dengan backhand dua tangan yang meluncur manis di bidang permainan Djokovic yang kosong melompong.

Carlos Alcaraz memastikan diri menjadi juara tunggal putra Riyadh Season Tennis Cup 2023. Ia meraih trofi juara yang ia angkat tinggi-tinggi di podium. Setelah itu, Alcaraz dan Djokovic berpose bersama Menteri Olahraga Saudi Arabia Pangeran Abdulaziz bin Turki Al-Faisal dan Chairman Saudi General Authority for Entertainment Turki Al-Sheikh.

Sebagai informasi, Turki Al-Sheikh adalah seorang pengusaha terkemuka Saudi Arabia yang juga merupakan salah satu penasehat Kerajaan Saudi Arabia. Ia juga merupakan pemilik klub sepakbola Union Deportiva Almeria yang berlaga di Liga Spanyol.  

Dari kiri ke kanan: Abdulaziz bin Turki Al-Faisal, Novak Djokovic, Carlos Alcaraz & Turki Al-Sheikh. (sumber foto: Reuters/Ahmed Yosri)
Dari kiri ke kanan: Abdulaziz bin Turki Al-Faisal, Novak Djokovic, Carlos Alcaraz & Turki Al-Sheikh. (sumber foto: Reuters/Ahmed Yosri)
Tidak ada informasi resmi mengenai hadiah uang yang diterima oleh Alcaraz dan Djokovic, tapi rasanya nilainya sangat besar. Di turnamen ATP Next Gen Finals 2023 lalu misalnya, Saudi Arabia berani meningkatkan nilai hadiah dari total USD 1,4 juta (Next Gen ATP Finals Milan 2022) menjadi USD 2 juta atau meningkat sekira 42 persen.

Laman Lob & Smash menginformasikan bahwa Alcaraz dan Djokovic masing-masing mendapatkan hadiah uang sebesar USD 1 juta atau sekira 15,4 miliar rupiah. Apabila informasi itu akurat, nominal segitu super duper wow untuk sebuah turnamen eksibisi yang hanya menggelar satu kali pertandingan tunggal putra.

Bakal ada turnamen ATP dan WTA di Saudi Arabia?

Pernah terbersit kabar tentang Saudi Arabia yang berminat menggelar turnamen ATP Masters 1000 yang diadakan di awal musim sebagai salah satu turnamen pemanasan grand slam Australian Open. Sejauh ini memang belum ada turnamen level tersebut menjelang turnamen akbar di awal musim.

Turnamen level tersebut hanya ada menjelang grand slam French Open dan US Open. Juga tidak eksis di musim lapangan rumput menjelang Wimbledon karena musim tersebut sangat singkat sekira satu bulan.

Laman The Grandstand pada awal November 2023 lalu menginfokan bahwa Saudi Tennis Federation sedang mendekati tahap kesepakatan untuk mengadakan turnamen level Masters 1000 di kota Riyadh tahun 2025. Menyusul kesuksesan penyelenggaraan turnamen Next Gen ATP Finals 2023 dan Riyadh Season Tennis Cup 2023 baru-baru ini, sepertinya turnamen impian itu bakal terwujud.

Sedangkan untuk turnamen WTA, rumor berhembus bahwa Saudi Arabia akan menjadi host WTA Finals 2024. Reuters meneruskan kabar dari BBC bahwa negosiasi sudah memasuki tahap akhir, namun juru bicara WTA mengatakan belum ada keputusan.

Sebagai informasi, Saudi Arabia memang sangat getol berinvestasi di industri olahraga. Negara kerajaan itu sudah berinvestasi di olehraga sepakbola, tinju, kriket, golf dan balap mobil Formula 1. Nilai investasinya tidak main-main, yang menurut Brussels International Center mencapai USD 3,3 miliar atau sekira 51 triliun rupiah!

***

Daftar bacaan: Arab News 1, Arab News 2, Tennis Infinity, Xinhua

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Raket Selengkapnya
Lihat Raket Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun