Jannik Sinner merasa bahagia ketika namanya disebut sebagai petenis terfavorit di tahun 2023. Ia mengatakan bahwa penghargaan itu sangat berarti baginya.
Sepertinya fans tenis amat terkesan dengan penampilan Sinner yang sukses mengantarkan Tim Italia menjadi juara Davis Cup 2023 akhir November lalu. Di babak puncak turnamen beregu putra terbesar di dunia itu, petenis 22 tahun itu mengalahkan Novak Djokovic dua kali baik di nomor tunggal dan ganda.
Tidak hanya Davis Cup, performanya di turnamen lainnya selama musim 2023 terbilang impresif. Hanya tinggal menunggu waktu saja bagi Sinner untuk menjuarai turnamen grand slam pertamanya.
Sinner merupakan salah satu dari tiga petenis muda yang menggebrak Top 10 ATP dan pernah menaklukkan Novak Djokovic. Petenis lainnya adalah Carlos Alcaraz dan Holger Rune (Denmark).
Catatan Sinner yang cemerlang di kuartal pertama 2023 membuatnya debut di Top 10 ATP. Gelar pertama Sinner di tahun 2023 adalah ATP 250 Open Sud de France di Montpellier, Prancis, yang ia raih di bulan Februari. Seminggu kemudian ia menapak babak final ABN AMRO Open di Rotterdam, Belanda.
Sinner mencatat hasil mengesankan di tiga turnamen ATP Masters 1000 di AS dan Monako sepanjang Maret-April. Di turnamen BNP Paribas Open (atau lebih dikenal dengan Indian Wells Open) Sinner tampil sebagai semifinalis, sedangkan di turnamen "Miami Open presented by Itau" (atau Miami Open) ia menjadi runner-up.
Pencapaiannya di Miami membuatnya debut di Top 10 ATP, tepatnya di peringkat 8 dunia. Selang dua minggu kemudian, Sinner menjadi semifinalis Rolex Monte-Carlo Masters.
Setelah penampilannya di kuartal kedua yang kurang memuaskan, Sinner melakukan pencapaian tertinggi di level grand slam ketika tampil sebagai semifinalis Wimbledon di bulan Juli. Langkahnya dihadang oleh Djokovic yang menjadi lesson learned sebagai bekal menaklukkan Djokovic di kuartal keempat 2023.
Musim lapangan keras 2023 sepertinya menjadi awal kebangkitan Sinner setelah menjuarai turnamen ATP Masters 1000 "National Bank Open Presented by Rogers" atau yang lebih dikenal dengan Canadian Open. Tapi selang beberapa hari kemudian ia malah tersingkir di babak pertama Cincinnati Masters.
Dewi Fortuna kembali berpihak kepadanya di sepanjang Oktober dimana ia meraih dua gelar di China dan Austria. Gelar juara ATP 500 China Open di Beijing membawanya ke peringkat tertinggi sepanjang kariernya yaitu posisi 4 ATP. Satu gelar berikutnya yaitu Erste Bank Open yang digelar di kota Wina semakin mengukuhkan posisinya di Top 4 ATP.
Turnamen puncak Nitto ATP Finals 2023 menunjukkan performanya yang berada di top level. Melihat penampilannya, ia sangat layak berada di Top 3 ATP yang bila ia mampu tampil konsisten bukan tidak mungkin kursi nomor satu dunia bakal ia raih.