Mohon tunggu...
Gatot Tri
Gatot Tri Mohon Tunggu... Administrasi - Swasta

life through a lens.. Saya menulis tentang tenis, arsitektur, worklife, sosial, dll termasuk musik dan film.

Selanjutnya

Tutup

Raket Artikel Utama

Jelena Ostapenko Turunkan Iga Swiatek dari Kursi Ratu Tenis Dunia

4 September 2023   21:26 Diperbarui: 5 September 2023   09:40 843
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

 Kejutan besar terjadi di pertandingan babak perdelapan final tunggal putri grand slam US Open 2023. Minggu (3/9/2023) malam, unggulan ke-20 Jelena Ostapenko (Latvia) mencetak kemenangan besar atas unggulan teratas sekaligus juara bertahan Iga Swiatek (Polandia) dengan rubber set 3-6, 6-3, 6-1.

Kemenangan Ostapenko atas Swiatek di Arthur Ashe Stadium membuat orang terperanjat. Bagaimana mungkin petenis unggulan ke-20 itu mampu mengalahkan Swiatek?

Kalau dilihat dari data pertandingan, rasanya memang tidak dapat dipercaya. Di tiga babak sebelumnya, Swiatek selalu menang straight set atas lawan-lawannya. Ia bahkan cuma kehilangan sembilan gim dan dua kali menang nyaris telak dengan skor 6-0 dan 6-1.

Berbeda dengan Ostapenko yang maju ke babak 16 besar dengan susah payah. Ia selalu bertanding tiga set melawan petenis bukan unggulan. Jadi kemenangan Ostapenko atas Swiatek itu sungguh di luar dugaan banyak orang.


Banyak yang mengira Swiatek pasti mampu mengatasi Ostapenko tanpa kesulitan berarti. Ketika petenis 22 tahun itu unggul di set pertama dengan skor 6-3, banyak orang merasa setengah lega karena memang sudah semestinya. Sofascore mencatat bahwa sebanyak 73,01 persen responden menjagokan Swiatek.

Tapi ternyata mereka salah. Di set pertama, Ostapenko justru sedang mengumpulkan "data-data" permainan Swiatek. Di set kedua, barulah petenis 26 tahun itu bergerak lebih agresif.

Ostapenko sempat unggul 3-0, tapi Swiatek segera berusaha mengejar dan berhasil meraih satu angka. Tapi itu tidak lama karena Ostapenko segera unggul 4-1.

Swiatek sempat merebut gim keenam dan ketujuh yang membuat gap skor menjadi tipis, 4-3. Bahkan Swiatek sempat mematahkan servis Ostapenko dengan love game di gim ketujuh.

Akan tetapi Ostapenko yang sudah unggul memilih tidak tinggal diam. Ia terus menekan Swiatek hingga akhirnya menutup set kedua dengan 6-3. Kedudukan kini imbang 1-1 sehingga harus dimainkan set ketiga atau set penentuan.

Nah, set ketiga ini di luar dugaan banyak orang. Swiatek justru tampak kedodoran dengan tekanan dari Ostapenko yang semakin agresif hingga tertinggal 0-5!

Beberapa kali raut kecemasan tampak menggelayut di wajah Swiatek. Sepertinya ia merasa frustrasi dengan situasi yang sedang ia hadapi. Sebaliknya, Ostapenko tampak semakin pecaya diri.

Berbalut gaun tenis berwarna hijau neon, penampilan Ostapenko sedemikian cemerlang di set terakhir. Servis keras dan rocket forehand-nya yang meluncur deras dari baseline seakan menyulitkan pergerakan Swiatek.

Swiatek cuma berhasil meraih satu angka setelah service return-nya tak terkejar oleh Ostapenko dan berhasil masuk ke bidang permainan lawan. Posisi Swiatek yang 1-5 masih jauh dari aman, apalagi kalau Ostapenko konsisten bermain agresif.

Di gim ketujuh yang merupakan gim pamungkas, penampilan Ostapenko semakin beringas. Kali ini Swiatek yang memegang servis, namun Ostapenko yang memenangkannya lewat love game.

Seluruh poin Ostapenko di gim ini dihasilkan lewat forehand kerasnya yang selalu gagal dikembalikan oleh Swiatek. Angka match point Ostapenko diraih lewat forehand kerasnya yang tak mampu dikejar oleh Swiatek.

Arena Arthur Ashe Stadium di New York City, Amerika Serikat (AS) sontak bergemuruh setelah terjadi kejutan terbesar di tunggal putri US Open 2023. Ostapenko secara otomatis melaju ke babak perempat final US Open untuk kali pertama.

Tidak hanya itu, Ostapenko juga menurunkan Swiatek dari kursi ratu tenis dunia setelah selama 75 pekan berada di sana. Petenis Aryna Sabalenka (Belarus) bakal menggantikan posisinya sebagai petenis putri nomor satu dunia.

Hal ini terjadi karena Swiatek gagal mempertahankan gelar sehingga ia kehilangan banyak poin. Karena poin juara US Open 2022 adalah 2000 poin, maka ketika tersingkir di babak perdelapan final ia kehilangan poin sebesar 1760 poin. 

Dalam peringkat Hologic WTA Ranking edisi 11 September 2023 nanti, Swiatek dipastikan turun ke posisi dua dunia. (sumber: Live WTA Ranking)

Jelena Ostapenko, petenis hard-hitter yang membuat cemas Iga Swiatek

Jelena Ostapenko bukan petenis kemarin sore. Ia adalah juara grand slam French Open 2017 dan semifinalis Wimbledon 2018. Di sepanjang tahun 2023 ini, ia menjadi perempatfinalis Australian Open 2023 dan sempat meraih satu gelar turnamen lapangan rumput yaitu WTA 250 Birmingham Classic.

Sebelum US Open 2023, pencapaian terbaik Ostapenko di US Open adalah babak ketiga US Open 2017-2019. Jadi pencapaiannya di US Open 2023 ini merupakan pencapaian terbaiknya sejak pertama kali tampil di Flushing Meadows tahun 2015 lalu.

Ostapenko atau juga dikenal dengan nama Alona Ostapenko adalah petenis yang piawai di nomor tunggal dan jago di nomor ganda. Peringkat terbaiknya di tunggal adalah posisi 5 WTA (Maret 2018) sedangkan di nomor ganda 7 WTA (September 2022).

Berdasarkan data head-to-head Ostapenko dengan Iga Swiatek dari laman WTA Tour, dari tiga pertandingan sebelum US Open 2023, Ostapenko selalu menang atas Swiatek. Nah, kemenangan Ostapenko Minggu malam lalu atas Swiatek membuatnya semakin unggul dengan skor head-to-head menjadi 4-0.

Gaya permainan Ostapenko adalah hard-hitter yang melakukan groundstrokes dari baseline. Ostapenko adalah hard-hitter yang agresif mengerahkan pukulan-pukulan powerful untuk mendulang angka.

Swiatek sendiri sebenarnya adalah petenis all-court dan varied-shots yang sama-sama agresif. Namun ia seakan mati kutu setiap menghadapi Ostapenko.

Ini mirip dengan situasi ketika ia menghadapi Elena Rybakina (Kazakhstan), petenis hard-hitter agresif lainnya yang kerap melancarkan groundstrokes corner-to-corner yang membuat Swiatek kewalahan. Dari empat pertemuan dengan Rybakina, Swiatek baru sekali menang di turnamen WTA 500 Ostrava Open 2021.

Salah satu aksi Jelena Ostapenko ketika menghadapi Iga Swiatek di US Open 2023. (Sumber foto: ABC News/AP Photo/John Minchillo)
Salah satu aksi Jelena Ostapenko ketika menghadapi Iga Swiatek di US Open 2023. (Sumber foto: ABC News/AP Photo/John Minchillo)
Dalam sesi konferensi pers usai memenangkan pertandingan melawan Swiatek Minggu (3/9/2023) malam lalu, Ostapenko mengungkap bahwa sepertinya Swiatek tidak terlalu suka menghadapi petenis hard-hitter. Ostapenko juga membeberkan kiatnya bahwa Swiatek mengalami kesulitan apabila ia bermain cepat, agresif, dan powerful.

Di sisi lain, Ostapenko juga memuji permainan Swiatek dan menilainya sebagai seorang petenis besar dan permainannya sangat konsisten. Ia selalu berharap dapat berhadapan dengan Swiatek, dan (ketika itu terjadi) ia tahu apa yang harus ia lakukan. (sumber: CNN.com)

Saya jadi ingat, dalam sebuah wawancara dengan sebuah stasiun televisi beberapa waktu lalu, Ostapenko dengan percaya diri mengatakan bahwa penampilannya lebih baik daripada Swiatek. Tapi mohon maaf saya lupa sumbernya, yang jelas ia pernah mengatakan demikian.

Meski tampil di atas angin selama bertanding melawan Swiatek, selama pertandingan Minggu malam lalu Ostapenko melakukan 20 kali unforced errors atau kesalahan sendiri, sedangkan Swiatek melakukan 18 kali. Bagi Ostapenko, kerap melakukan kesalahan adalah hal biasa.

Bahkan Ostapenko mendapat julukan "queen of unforced errors" saking seringnya melakukan kesalahan di setiap pertandingan yang ia ikuti. Ketika bertanding melawan Elina Avanesyan (Rusia) di babak kedua US Open 2023 misalnya, ia bahkan melakukan 80 kali kesalahan.

Sepertinya itu tidak menjadi masalah bagi Ostapenko. Tetapi mungkin saja ia akan mengevaluasi permainannya untuk meminimalisasi error agar tidak terlalu banyak kehilangan angka.

Ostapenko akan bertemu dengan unggulan keenam Coco Cauff (AS) di babak perempat final US Open 2023. Pertandingan antara kedua petenis tersebut dijadwalkan Selasa (5/9/2023) siang waktu NYC atau Selasa malam WIB dan kemungkinan besar akan digelar di arena yang sama.

Sejak babak pertama hingga babak 16 besar, Gauff selalu mendapatkan kehormatan tampil di stadion tersebut dan selalu menang atas lawan-lawannya. Gauff pastinya mendapatkan lebih banyak dukungan dari audiens setempat.

Kalau kita tengok data head-to-head WTA antara Ostapenko dan Gauff, kedua petenis tersebut sudah dua kali bertemu dengan skor sementara imbang 1-1. 

Gauff pernah mengalahkan Ostapenko di babak final WTA 250 Linz Open 2019 dengan tiga set. Namun Ostapenko membalasnya di babak perdelapan final Australian Open 2023 dengan straight set.

Apakah di pertemuan kali ini Gauff bisa menang atas Ostapenko? Atau mungkin Ostapenko yang membuat kejutan berikutnya? Kita nantikan saja hasil pertandingan mereka.
***

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Raket Selengkapnya
Lihat Raket Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun