Mohon tunggu...
Gatot Tri
Gatot Tri Mohon Tunggu... Administrasi - Swasta

life through a lens.. Saya menulis tentang tenis, arsitektur, worklife, sosial, dll termasuk musik dan film.

Selanjutnya

Tutup

Raket Pilihan

Grand Slam Wimbledon 2023: Sekilas Info serta Prediksi Juara Tunggal Putra dan Putri

9 Juli 2023   22:16 Diperbarui: 9 Juli 2023   22:31 1032
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Suasana pertandingan di arena Wimbledon. (sumber gambar: Flicks)

Turnamen tenis grand slam Wimbledon 2023 sedang berlangsung. Dimulai dengan babak kualifikasi yang digelar 26 Juni hingga berakhir nanti tanggal 16 Juli 2023.

Wimbledon yang juga dikenal dengan sebutan SW19 (dari SW19 5AE yang merupakan kode pos venue) merupakan turnamen grand slam tahunan ketiga yang digelar setiap tahun di All England Lawn Tennis and Croquet Club di kota London, Inggris. Turnamen tersebut pertama kali diadakan pada tahun 1877 dan merupakan turnamen tenis tertua di dunia.

Ratusan petenis dari seluruh dunia tampil di sejumlah kategori yaitu babak utama putra dan putri yang terdiri dari nomor tunggal dan ganda putra, tunggal dan ganda putri, serta ganda campuran. Babak kualifikasi khusus diadakan untuk nomor tunggal putra dan putri.

Di kategori yunior yang menampilkan tunggal dan ganda putra-putri. Sebagaimana turnamen grand slam lainnya, juga digelar kategori tenis kursi roda tunggal dan ganda putra-putri serta tunggal dan ganda kuad.

Berbeda dengan tahun sebelumnya, Wimbledon 2023 kali ini telah memberikan lampu hijau kepada para petenis Rusia dan Belarus untuk mengikuti pertandingan di semua kategori setelah menandatangani surat pernyataan untuk bersikap netral. Begitu pula pemberian poin mulai diberlakukan kembali setelah di Wimbledon 2022 semua petenis bertanding tanpa diberi poin.

Ketika Elena Rybakina menjuarai tunggal putri Wimbledon 2022, ia hanya mendapatkan trofi dan hadiah uang tapi tidak memperoleh poin juara sebesar 2000 poin yang sebenarnya bisa membuat peringkatnya meroket tajam. Pada waktu itu, peringkatnya tidak bergeming dari posisi 23 WTA.

Oh ya, ada kebijakan baru tentang kostum di Wimbledon 2023. Sebagaimana kita ketahui, seluruh petenis yang mengikuti turnamen ini wajib mengenakan pakaian berwarna putih. Di penyelenggaraan kali ini untuk pertama kalinya ada toleransi kepada petenis putri untuk mengenakan pakaian berwarna berbeda namun dengan persyaratan bagian atas wajib putih sedangkan bagian bawah boleh berwarna lain.

Pelonggaran peraturan tersebut untuk mengakomodasi usulan tentang petenis putri yang sedang mengalami haid. Selama ini mereka kerap merasa khawatir ketika bertanding dengan pakaian serba putih (sumber: Tennis Majors). Kekhawatiran itu bisa mempengaruhi performa mereka di lapangan.

Tulisan ini akan membahas tentang petenis mana saja yang berpeluang besar menjadi juara tunggal putra dan putri Wimbledon 2023. Namun tulisan ini juga akan menyisipkan beberapa kabar lainnya termasuk perjalanan petenis Indonesia Aldila Sutjiadi yang turun di dua nomor yaitu ganda putri dan ganda campuran.


Anett Kontaveit dan Jeremy Chardy resmi gantung raket di Wimbledon 2023

Di turnamen Wimbledon 2023 kali ini, ada dua petenis yang resmi memutuskan untuk gantung raket. Mereka adalah petenis putri Anett Kontaveit (Estonia) dan petenis putra Jeremy Chardy (Prancis).

Kontaveit, 27 tahun, terpaksa mundur dari karir tenisnya lantaran mengalami cedera punggung yang mempengaruhi performanya dan kehidupannya sehari-hari. Mantan penghuni peringkat 2 WTA itu didiagnosa mengalami lumbar disc degeneration dan advis medis mengatakan bahwa ia harus berhenti dari olahraga tenis.

Kontaveit melakukan pertandingan terakhirnya di nomor tunggal putri di Lapangan 18. Di pertandingan babak kedua tersebut, Kontaveit takluk di tangan unggulan ke-32 Marie Bouzkova (Ceko) 1-6, 2-6. Di akhir pertandingan, para penonton memberikan tepuk tangan sebagai salam perpisahan.

Finalis WTA Finals 2021 itu juga turun di nomor ganda campuran bersama Emil Ruusuvuori (Finlandia). Bertanding di Lapangan 5 pada 7 Juli 2023, mereka menyerah di tangan Yang Zhaoxuan (China) / Kevin Krawietz (Jerman) 3-6, 4-6.

Sementara itu Chardy juga mengalami sejumlah cedera. Petenis 36 tahun itu pernah mengalami cedera lutut yang membuatnya harus melewatkan musim 2022. Ia juga mengalami masalah di punggungnya yang mempengaruhi penampilannya.

Di Wimbledon 2023, mantan penghuni peringkat 25 ATP itu memanfaatkan fasilitas protected ranking untuk tampil di babak utama di dua nomor yaitu tunggal putra dan ganda putra.

Di nomor tunggal putra, Chardy takluk di tangan unggulan teratas Carlos Alcaraz Garfia (Spanyol) 0-6, 2-6, 5-7. Usai pertandingan, para penonton memberikan standing ovation sebagai salam perpisahan.

Di nomor ganda, Chardy berpasangan dengan rekan senegaranya Ugo Humbert. Mereka menyerah pada unggulan kedelapan Andreas Mies (Jerman) / Fabrice Martin (Prancis) dengan skor 5-7, 5-7. Sebagai informasi, Chardy pernah menjadi finalis French Open 2020 dan Italian Open 2020 berpasangan dengan Martin.

Perebutan posisi nomor satu dunia di tunggal putra dan putri

Turnamen Wimbledon 2023 kali ini terasa menarik dan rasanya punya aura kompetisi yang tinggi. Pasalnya bakal terjadi persaingan menjadi petenis nomor satu dunia di tunggal putra antara juara bertahan Novak Djokovic (Serbia) dan Carlos Alcaraz Garfia (Spanyol), serta di tunggal putri antara Iga Swiatek (Polandia) dan Aryna Sabalenka (Belarus).

Berdasarkan peringkat Pepperstone ATP Rankings edisi 3 Juli 2023, Alcaraz menduduki peringkat satu dunia. Petenis berusia 20 tahun itu sukses menggeser Djokovic dari tahtanya setelah menjuarai turnamen lapangan rumput ATP 500 Queen's Club 25 Juni 2023 lalu. Poin keduanya hanya terpaut 80 poin.

Hingga tulisan ini diunggah, persaingan keduanya sudah semakin sengit. Djokovic memastikan diri melaju ke babak perdelapan final atau 16 besar, begitu pula Alcaraz juga lolos ke babak keempat. Dalam peringkat Pepperstone ATP Rankings Singles Live per 9 Juli 2023, Alcaraz berada di posisi puncak namun selisih poinnya dengan Djokovic sangat tipis yaitu 80 poin saja.

Djokovic sendiri sedang dalam perjalanan menyamai rekor Roger Federer (Swiss) sebagai petenis putra dengan gelar Wimbledon terbanyak yaitu delapan kali. Hingga pensiun, Federer mengoleksi delapan piala sedangkan saat ini Djokovic berada satu tingkat di bawahnya dengan tujuh piala.

Pastinya Djokovic memiliki ambisi untuk menyamai rekor Federer karena kalau tidak tahun ini, kapan lagi? Apakah Djokovic mampu mempertahankan gelar juara sekaligus menyamai rekor Federer di Wimbledon 2023? Tergantung bagaimana performanya di lapangan nanti.

Skenario proyeksi poin Alcaraz, Djokovic, Medvedev di Wimbledon 2023. (Sumber gambar: ATPTour.com)
Skenario proyeksi poin Alcaraz, Djokovic, Medvedev di Wimbledon 2023. (Sumber gambar: ATPTour.com)
Dari skenario di laman ATP Tour, apabila Djokovic menjadi juara, maka ia diproyeksikan mendapatkan poin 9595 sekaligus duduk di kursi nomor satu dunia. Apabila Alcaraz menjadi juara, ia diproyeksikan mendapatkan poin sebesar 9675 dan berhak duduk di posisi puncak.

Apabila mereka berdua tersingkir di babak keempat, perempat final ataupun semifinal, kursi petenis nomor satu dunia menjadi milik Alcaraz. Ini karena poin Alcaraz lebih besar daripada poin Djokovic dengan selisih beberapa puluh poin saja. Oleh karena itu, Djokovic harus menjadi juara agar ia bisakembali duduk di posisi puncak.

Selain Djokovic dan Alcaraz, proyeksi ATP Tour yang diulas sebelum Wimbledon 2023 juga memasukkan nama Daniil Medvedev (Rusia). Ia berpeluang menjadi petenis nomor satu dunia dengan syarat ia harus menjuarai Wimbledon 2023 tapi dengan catatan Djokovic dan Alcaraz tersingkir di babak ketiga.

Sejauh ini, Djokovic dan Alcaraz memastikan diri melaju ke babak keempat. Begitu pula Medvedev juga melaju ke babak keempat. Itu berarti peluang Medvedev menjadi petenis nomor satu dunia sudah tertutup. Apabila ia mampu menjuarai Wimbledon 2023 sekalipun, ia akan bertengger di peringkat dua (dengan syarat Djokovic tersingkir di babak perdelapan final) atau posisi tiga dunia.

Sementara itu di peringkat Hologic WTA Tour edisi 3 Juli 2023, Swiatek masih duduk di posisi puncak dengan jumlah poin 8990. Sabalenka menguntit di posisi kedua dengan poin 8066 atau selisih 924 poin. Angka selisihnya masih cukup besar akan tetapi tetap saja menarik karena juara tunggal putri Wimbledon 2023 akan meraih poin sebesar 2000 poin.

Swiatek berpeluang mempertahankan posisinya, sedangkan Sabalenka punya peluang menggantikan posisi Swiatek. Hingga tulisan ini diunggah, Swiatek dan Sabalenka sama-sama melaju ke babak perdelapan final. Berdasarkan data dari Live WTA Ranking per 9 Juli 2023, Swiatek mendapatkan poin 9125 sedangkan Sabalenka 8305 atau selisih 820 poin.

Sabalenka bisa menjadi petenis putri nomor satu dunia apabila ia menjadi juara Wimbledon 2023 dengan syarat Swiatek tersingkir di babak perempat final. Ia juga masih memiliki peluang menjadi ratu tenis dunia dengan menjadi finalis, tetapi lagi-lagi dengan syarat Swiatek kalah di babak keempat.

Aldila Sutjiadi / Miyu Kato Jadi Unggulan ke-13

Petenis putri tanah air Aldila Sutjiadi juga ikut serta di grand slam Wimbledon 2023. Ia turun di dua nomor yaitu ganda putri bersama Miyu Kato (Jepang) dan ganda campuran bersama Matwe Middelkoop (Belanda).

Di Wimbledon 2023 kali ini, Aldila/Kato tercantum sebagai unggulan ke-13. Mereka berada satu grup dengan unggulan keenam sekaligus finalis grand slam French Open 2023 Lelylah Fernandez (Kanada) / Taylor Townsend (AS) dan unggulan keempat Nicole Melichar-Martinez (Amerika Serikat atau AS) / Ellen Perez (Australia).

Hingga tulisan ini diunggah, Aldila/Kato sukses melangkah ke babak ketiga setelah menang atas ganda Yana Sizikova (Rusia) / Kimberley Zimmermann (Belgia) dengan skor 7-5, 6-4. Ini merupakan pencapaian terbaik mereka di Wimbledon setelah di Wimbledon 2022 mereka kandas di babak pertama.

Di babak berikutnya, Aldila/Kato akan bertemu dengan petenis senior Hsieh Su-wei (Taiwan) / Barbora Strycova (Ceko). Aldila/Kato harus mengantisipasinya sebaik mungkin karena Hsieh dan Strycova adalah mantan petenis ganda nomor satu dunia. Mereka mengikuti Wimbledon 2023 lewat fasilitas protected ranking.

Sebagai informasi, Hsieh adalah juara ganda putri grand slam lima kali termasuk tiga kali juara Wimbledon yaitu di tahun 2013, 2019 (bersama Strycova), dan 2021. Apabila permainan Aldila/Kato super solid, peluang Aldila/Kato untuk mengungguli mereka akan jauh lebih besar.

Apabila Aldila/Kato mampu menang atas Hsieh/Strycova, mereka akan bertemu dengan Caroline Garcia (Prancis) / Luisa Stefani (Brasil)  di babak perempat final. Garcia/Stefani sukses menyingkirkan unggulan keenam sekaligus finalis French Open 2023 Leylah Fernandez (Kanada) / Taylor Townsend (AS).

Di nomor ganda campuran., Aldila/Middelkoop lolos ke babak kedua setelah di pertandingan Minggu petang (9/7/2023) mampu menyingkirkan ganda Barbora Strycova / Santiago Gonzalez (Meksiko) 6-4, 3-6, 7-6(10-7). Di babak kedua nanti, Aldila/Middelkoop akan berjumpa dengan unggulan kedelapan Ena Shibahara (Jepang) / Jean-Julien Rojer (Belanda).

Mari kita sama-sama mendoakan Aldila dan rekan-rekan gandanya agar mereka mampu melangkah lebih jauh lagi di Wimbledon 2023 ini.

Siapa yang berpeluang besar menjadi juara tunggal putra Wimbledon 2023?

Tidak diragukan lagi bahwa Wimbledon 2023 ini memiliki aura kompetisi yang sangat kuat. Terlanjur dikenal sebagai turnamen tenis paling bergengsi di muka Bumi membuat petenis manapun punya keinginan yang sama, yaitu menjadi juaranya.

Sayang sekali finalis Wimbledon 2022 Nick Kyrgios (Australia) harus absen karena masih belum pulih dari cedera lututnya. Ia sempat mengikuti turnamen lapangan rumput ATP 250 Stuttgart Open 2023 pertengahan Juni lalu, sayangnya ia tersingkir di babak pertama.

Hingga tulisan ini diunggah, sebanyak 20 petenis unggulan di tunggal putra sudah terlebih dulu tumbang di minggu pertama. Paling mengejutkan adalah finalis French Open 2022-2023, Casper Ruud (Norwegia), yang tersingkir di babak kedua oleh petenis wildcard Liam Broady (Inggris).

Tapi memang catatan Ruud di lapangan rumput termasuk Wimbledon kurang begitu apik. Pencapaian Ruud di Wimbledon 2023 ini sama dengan Wimbledon 2022. Usai menjadi finalis French Open 2023 pertengahan Juni lalu, alih-alih mengikuti turnamen pemanasan Wimbledon 2023, Ruud justru memilih refreshing.

Petenis unggulan lainnya yang tumbang adalah unggulan kesembilan Taylor Fritz (AS) yang tumbang di babak kedua di tangan Mikael Ymer (Swedia). Ia gagal mengulang pencapaiannya di Wimbledon 2022 dimana ia melaju hingga babak perempat final.

Para fans tenis pasti masih ingat betapa sengitnya pertandingan perempat final Wimbledon 2022 lalu antara Fritz melawan Rafael Nadal (Spanyol). Pertandingan antar keduanya berlangsung lima set yang akhirnya dimenangkan oleh Nadal.

Unggulan ke-12 Cameron Norrie (Inggris) juga harus menelan pil pahit di Wimbledon 2023 kali ini. Ia kandas di babak kedua setelah dikalahkan oleh petenis bukan unggulan Christopher Eubanks (AS). Norrie juga gagal mengulang pencapaiannya sebagai semifinalis Wimbledon 2022.

Daftar unggulan lain yang tumbang di babak awal antara lain unggulan ke-11 Felix Auger-Aliassime, unggulan ke-15 Alex de Minaur (Australia) dan unggulan ke-18 Francisco Cerundolo. Bagi Cerundolo, kekalahannya di babak kedua terasa menyakitkan karena seminggu sebelumnya ia menjuarai turnamen ATP 250 Eastbourne International.

Petenis unggulan Top 10 yang lolos ke babak 16 besar antara lain unggulan teratas Alcaraz, Djokovic dan Daniil Medvedev (Rusia). Hingga babak ketiga, Alcaraz baru kehilangan satu set ketika menghadapi Nicolas Jarry (Chile) di babak ketiga.

Di babak keempat nanti, ia akan bertemu dengan lawan cukup menantang yaitu finalis Wimbledon 2021 Matteo Berrettinni (Italia). Berrettini yang kali ini tidak diunggulkan membuat kejutan dengan menyingkirkan dua petenis unggulan yakni Alex de Minaur (Australia) dan Alexander Zverev (Jerman).

Sejauh ini Alcaraz unggul 2-1 atas Berrettini, tetapi kemenangan Alcaraz terjadi di lapangan tanah liat dan lapangan keras. Jadi pertemuan mereka di SW19 bakal menjadi pertemuan pertama mereka yang terjadi di turnamen lapangan rumput.

Sementara itu Djokovic tampil percaya diri dimana ia belum kehilangan satu set sama sekali sejak babak pertama hingga babak ketiga. Ia menyelesaikan pertandingan straight set, termasuk ketika menghadapi salah satu musuh bebuyutannya, Stanislas Wawrinka (Swiss) di babak ketiga.

Di babak 16 besar, Djokovic akan bertemu dengan semifinalis Wimbledon 2021 Hubert Hurkacz (Polandia). Dari lima kali pertemuan mereka, Djokovic tidak pernah kalah. Di turnamen lapangan rumput, terakhir Djokovic menang atas Hurkacz di babak ketiga Wimbledon 2019.

Bagi Medvedev, kekalahannya yang menyakitkan di babak pertama French Open 2023 sepertinya membuatnya memacu semangat untuk melangkah lebih jauh lagi. Sebagaimana Alcaraz dan Djokovic serta para petenis lainnya, ia juga sedang membidik gelar Wimbledon 2023.

Di pertandingan babak pertama hingga babak ketiga, Medvedev baru kehilangan satu set. Itu menjadi modal baginya untuk pertandingan-pertandingan berikutnya. Sejak pertama kali mengikuti Wimbledon yakni Wimbledon 2016, catatan terbaik Medvedev di Wimbledon adalah perdelapan final Wimbledon 2021. Pencapaian Medvedev di Wimbledon 2023 kali ini sudah menyamai rekornya di tahun 2021 lalu.

Di babak keempat nanti, Medvedev akan berjumpa dengan petenis non unggulan Jiri Lehecka (Ceko). Petenis 21 tahun ini membuat kejutan setelah menumbangkan dua petenis unggulan Cerundolo di babak kedua dan Tommy Paul (AS) di babak ketiga.

Unggulan kelima Stefanos Tsitsipas (Yunani) juga masih cukup powerful dan melaju ke babak keempat. Ia mengawali Wimbledon 2023 dengan tantangan yang sungguh berat.

Di babak pertama, kekasih petenis Paula Badosa (Spanyol) ini sudah harus bertanding lima set melawan Dominic Thiem (Austria) selama hampir empat jam. Begitu pula di babak kedua ia bertemu dengan mantan anggota Big Four Andy Murray (Inggris) dengan skor sangat intens 7-6(7-3), 6-7(2-7), 4-6, 7-6(7-3), 6-4.

Pertandingan Tsitsipas versus Murray berlangsung lebih lama, yaitu total empat jam 40 menit. Pertandingan mereka di hari pertama yang digelar malam hari harus dihentikan setelah Murray memenangkan set ketiga.

Pada waktu itu jam menunjukkan angka jam 23.00 dimana Murray sementara unggul atas Tsitsipas dengan 2-1. Pertandingan dilanjutkan keesokan harinya dimana Tsitsipas akhirnya berhasil memenangkan pertandingan.

Mengenai penghentian pertandingan tersebut, memang ada peraturan yang menyebutkan bahwa semua pertandingan yang masih berlangsung di arena tenis All England Lawn Tennis and Croquet Club harus dihentikan jam 23.00. Hal ini karena pertama, turnamen Wimbledon diadakan di lingkungan permukiman, serta kedua demi kenyamanan transportasi dan keamanan bagi para penonton.(sumber: Independent)

Kembali ke Tsitsipas, ia akan berhadapan dengan Eubanks di babak keempat. Keduanya belum pernah saling bertemu di turnamen manapun, jadi pertemuan mereka kali ini adalah pertemuan perdana mereka di ATP Tour. 

Tsitsipas lebih difavoritkan menang. Akan tetapi melihat kiprah Eubanks di babak-babak sebelumnya, ia juga punya peluang yang sama untuk memenangkan pertandingan.

Unggulan kedelapan Jannik Sinner (Italia) juga sukses melaju ke babak keempat setelah menang atas lawan-lawannya. Dengan tumbangnya Fritz di babak pertama, sepertinya ia bakal mampu mengulang pencapaiannya di Wimbledon 2022 lalu dimana ia menjadi perempatfinalis sebelum kandas di tangan Djokovic.

Lawan Sinner di babak 16 besar nanti adalah Daniel Elahi Galan (Kolombia). Apabila ia mampu mengatasi Galab di babak keempat, lalu mampu mengatasi pemenang antara unggulan ke-26 Denis Shapovalov (Kanada) dan Roman Safiullin (Rusia) di perempat final, kemungkinan besar ia akan bertemu kembali dengan Djokovic di babak semifinal.

Apabila itu terjadi, maka akan terjadi pertandingan ulangan Wimbledon 2022 dimana pada waktu itu pertemuan antara Sinner dengan Djokovic terjadi di babak perempat final. Sinner punya peluang besar untuk memperkecil skor head-to-head mereka yang sejauh ini 2-0 untuk keunggulan Djokovic.

Unggulan berikutnya yang masih melangkah di Wimbledon 2023, masing-masing unggulan keenam Holger Rune (Denmark) dan unggulan ketujuh Andrey Rublev (Rusia). Rune masih menunggu calon lawannya di babak perdelapan final yang tempatnya masih akan diperebutkan oleh unggulan ke10 Frances Tiafoe (AS) melawan unggulan ke-21 Grigor Dimitrov (Bulgaria).

Apabila Rune mampu mengatasi Dimitrov, kemungkinan ia akan berjumpa dengan Alcaraz di babak perempat final. Apabila itu terjadi, maka untuk pertama kalinya mereka saling bertemu di turnamen ATP lapangan rumput. Sejauh ini mereka berbagi angka head-to-head 1-1 di turnamen lapangan keras.

Baiklah, dengan melihat susunan drawing nomor tunggal putra, maka empat petenis yang paling berpeluang besar untuk menjadi juara Wimbledon 2023 adalah Novak Djokovic, Carlos Alcaraz, Daniil Medvedev dan Stefanos Tsitsipas.

Siapa yang berpeluang besar menjadi juara tunggal putri Wimbledon 2023?

Sebagaimana tunggal putra, nomor tunggal putri juga memiliki tingkat kompetisi yang kuat. Hingga tulisan ini diunggah, sebanyak 21 petenis unggulan tumbang di minggu pertama. Itu berarti menyisakan 11 petenis unggulan yang masih berlaga di babak selanjutnya.

Kejutan terbesar di Wimbledon 2023 mungkin adalah tersingkirnya Karolina Muchova (Ceko) di babak pertama. Finalis French Open 2023 itu harus mengakui keunggulan Jule Niemeier (Jerman) setelah bertanding sepanjang tiga set. Niemeier, perempat finalis Wimbledon 2022, akhirnya kandas di babak kedua.

Kekalahan Muchova di babak perdana itu bisa jadi karena ia absen dari beberapa turnamen lapangan rumput sebelum Wimbledon 2023 dimulai. Usai menjadi runner up di Paris, ia memilih beristirahat untuk melakukan persiapan mengikuti SW19 2023.

Sebagai informasi, pencapaian terbaik Muchova adalah perempat finalis Wimbledon 2019 dan 2021. Oleh karena lapangan rumput adalah lapangan favoritnya, maka ia perlu persiapan khusus dan memilih melewatkan beberapa turnamen pemanasan baik di Inggris, Belanda dan Jerman.

Kejutan besar lainnya adalah tumbangnya petenis muda AS Coco Gauff yang juga terjadi di babak pertama. Ia kalah dari rekan senegaranya Sofia Kenin yang merupakan petenis qualifier setelah bertanding tiga set. Ini merupakan kekalahan terburuk Gauff di SW19 sejak pertama kali mengikutinya tahun 2019 lalu ketika ia masih berusia 14 tahun.

Unggulan Top 10 lainnya yang tumbang di babak awal adalah unggulan kelima Caroline Garcia (Perancis), unggulan kedelapan Maria Sakkari (Yunani) dan unggulan ke-10 Barbora Krejcikova (Ceko). Garcia tersingkir oleh unggulan ke-32 Marie Bouzkova (Ceko) setelah bertanding cukup intens di babak ketiga.

Sakkari kalah di babak pertama di tangan petenis non unggulan Marta Kostyuk (Ukraina), juga setelah bertanding tiga set. Sedangkan Kerjcikova terpaksa mundur sebelum menyelesaikan pertandingan babak kedua selesai karena mengalami cedera kaki kiri. Ia memberikan kemenangan kepada petenis qualifier 16 tahun Mirra Andreeva (Rusia) yang otomatis melenggang ke babak ketiga.

Petenis lainnya yang juga tersingkir di minggu pertama adalah finalis Wimbledon 2021 Karolina Pliskova (Ceko). Unggulan ke-18 itu tersingkir di babak pertama setelah kalah dari petenis qualifier Natalija Stevanovic (Serbia) dua set langsung.

Praktis di Top 10 unggulan hanya tersisa enam petenis yang masih lanjut ke babak selanjutnya. Ratu tenis Swiatek hingga babak ketiga tampaknya belum menjumpai lawan berarti dan ia juga belum pernah kehilangan satu set sama sekali.

Swiatek sempat mengikuti turnamen pemanasan SW19 di WTA 250 Bad Homburg Open 2023 akhir Juni lalu. Tetapi ia terpaksa harus mundur di babak semifinal karena menderita gastroenteritis yang sempat membuatnya demam. Meski begitu, pencapaian Swiatek di Wimbledon 2023 ini sudah menyamai pencapaiannya di Wimbledon 2021 lalu.
 
Di babak 16 besar nanti ia akan berjumpa dengan Belinda Bencic (Swiss). Sejauh ini skor head-to-head Swiatek-Bencic adalah 2-1 untuk keunggulan Swiatek. Tetapi pertemuan tersebut semuanya terjadi di lapangan keras. Nah, pertemuan mereka di Wimbledon 2023 ini bakal menjadi pertandingan pertama pertama mereka di lapangan rumput.

Peluang Swiatek menang adalah fifty-fifty, karena Swiatek belum memiliki catatan yang lumayan apik di lapangan rumput. Baru-baru ini ia menembus babak semifinal WTA 250 Bad Homburg Open 2023 akan tetapi ia terpaksa mundur lantaran menderita gangguan pencernaan dan demam.

Bencic sendiri adalah petenis all-court yang memilih lapangan rumput sebagai lapangan favoritnya. Meski pencapaian terbaik Bencic di Wimbledon adalah babak 16 besar (di Wimbledon 2015, 2018 dan 2023), pencapaiannya di sejumlah turnamen lapangan rumput lainnya lumayan ciamik. Antara lain menjuarai Eastbourne 2015 serta finalis Libema Open 2015 dan Bett1 Open 2022.

Belum lama ini Bencic mengalami cedera pinggang yang membuatnya melewatkan beberapa turnamen lapangan tanah liat. Kondisi tersebut mungkin menjadi penyebab kekalahannya di babak pertama French Open 2023. Usai turnamen tersebut, ia memilih melewatkan sejumlah turnamen lapangan rumput untuk proses penyembuhan dan latihan.

Apabila Swiatek mampu menang atas Bencic, di babaka perempat final nanti ia akan bertemu dengan unggulan ke-19 Victoria Azarenka (Belarus) atau Elina Svitolina (Ukraina) yang masih akan bertanding di babak 16 besar. Azarenka pernah menjadi semifinalis Wimbledon 2011 dan 2012 silam. Begitu pula Svitolina yang juga pernah menjadi semifinalis Wimbledon 2019.

Pencapaiannya di Wimbledon tersebut membuat Azarenka dikenal cakap bermain di lapangan rumput. Apalagi Svitolina yang memang sangat menyukai lapangan rumput dan tanah liat.

Sebagai informasi, di babak pertama ia membungkam juara Wimbledon lima kali Venus Williams dua set langsung. Ia juga menyingkirkan unggulan ke-28 Elise Mertens di babak ketiga. Rasanya peluang Svitolina untuk berjumpa dengan Swiatek lebih besar daripada Azarenka.

Sementara itu unggulan Aryna Sabalenka yang sudah lolos ke babak keempat akan bertemu dengan unggulan ke-21 Ekaterina Alexandrova (Rusia). Sejauh ini, Sabalenka baru kehilangan satu set ketika menghadapi Varvara Gracheva (Prancis) di babak kedua.

Apabila Sabalenka mampu mengatasi Alexandrova, ia akan bertemu dengan unggulan ke-25 Madison Keys (AS) atau petenis remaja fenomenal Mirra Andreeva. Hingga babak ketiga, Keys belum kehilangan satu set sama sekali.

Sebagai informasi, Keys pernah menjadi perempat finalis Wimbledon 2015 lalu. Baru-baru ini ia menjuarai turnamen lapangan rumput Eastbourne 2023 yang pastinya meningkatkan self-confidence-nya hingga dua kali lipat di Wimbledon 2023 ini.

Sementara itu petenis remaja 16 tahun Andreeva adalah petenis qualifier yang debut di babak utama Wimbledon 2023 dan mampu menembus babak 16 besar. Ini adalah pencapaian terbaiknya di turnamen grand slam setelah di French Open 2023 lalu ia melangkah ke babak ketiga yang pada waktu itu ia juga berstatus sebagai petenis qualifier.

Juara bertahan yang menjadi unggulan ketiga, Elena Rybakina (Kazakhstan), juga melangkah ke babak perdelapan final. Ia akan bertemu dengan unggulan ke-13 Beatriz Haddad Maia (Brasil).

Di atas kertas, Rybakina tampaknya bakal unggul melawan Haddad Maia. Namun hasil di lapangan bisa jadi berbeda mengingat Haddad Maia bukan petenis kemarin sore. Petenis spesialis ganda yang juga tampil di nomor tunggal itu belum lama ini tampil sebagai semifinalis French Open 2023.

Apabila Rybakina mampu mengatasi Haddad Maia, di babak perempat final nanti ia akan berjumpa dengan pemenang antara unggulan keenam Ons Jabeur (Tunisia) melawan unggulan kesembilan Petra Kvitova (Ceko). Jabeur adalah finalis Wimbledon 2022, sedangkan Kvitova adalah juara Wimbledon dua kali yaitu tahun 2011 dan 2014.

Berjumpa dengan Jabeur atau Kvitova di babak perempat final adalah sama-sama sebuah tantangan yang berat bagi Rybakina. Apalagi di sepanjang tahun 2023 ini, Kvitova membuat langkah yang cukup mengesankan setelah menjuarai turnamen lapangan keras WTA 1000 Miami Open dan turnamen lapangan rumput WTA 500 Bett1 Open.

Ketika tulisan ini diunggah, satu kursi di babak perempat final sudah ditempati oleh Marketa Vondrousova (Ceko). Di babak 16 besar, ia menang atas kompatriotnya yaitu unggulan ke-32 Marie Bouzkova secara rubber set.

Di babak perempat final nanti, Vondrousova akan menantang unggulan keempat Jessica Pegula (AS). Pegula memastikan diri maju ke perempat final setelah menang straight set atas Lesia Tsurenko (Ukraina).

Baik Pegula dan Vondrousova belum pernah saling berhadapan, jadi pertandingan antara mereka nanti merupakan pertemuan perdana mereka. Di turnamen pemanasan sebelum Wimbledon 2023, Pegula menjadi perempat finalis WTA 500 Eastbourne dan Vondrousova menjadi perempat finalis WTA 500 Bett1 Open. Keduanya sama-sama punya peluang untuk menembus babak semifinal.

Baiklah, dengan melihat susunan drawing nomor tunggal putri, maka empat petenis yang paling berpeluang besar untuk menjadi juara Wimbledon 2023 adalah Aryna Sabalenka, Elena Rybakina, Iga Swiatek, dan Marketa Vondrousova.

***

Sumber data dan informasi: ATP Tour , WTA Tour , Wimbledon

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
Mohon tunggu...

Lihat Konten Raket Selengkapnya
Lihat Raket Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun