Kontaveit, 27 tahun, terpaksa mundur dari karir tenisnya lantaran mengalami cedera punggung yang mempengaruhi performanya dan kehidupannya sehari-hari. Mantan penghuni peringkat 2 WTA itu didiagnosa mengalami lumbar disc degeneration dan advis medis mengatakan bahwa ia harus berhenti dari olahraga tenis.
Kontaveit melakukan pertandingan terakhirnya di nomor tunggal putri di Lapangan 18. Di pertandingan babak kedua tersebut, Kontaveit takluk di tangan unggulan ke-32 Marie Bouzkova (Ceko) 1-6, 2-6. Di akhir pertandingan, para penonton memberikan tepuk tangan sebagai salam perpisahan.
Finalis WTA Finals 2021 itu juga turun di nomor ganda campuran bersama Emil Ruusuvuori (Finlandia). Bertanding di Lapangan 5 pada 7 Juli 2023, mereka menyerah di tangan Yang Zhaoxuan (China) / Kevin Krawietz (Jerman) 3-6, 4-6.
Sementara itu Chardy juga mengalami sejumlah cedera. Petenis 36 tahun itu pernah mengalami cedera lutut yang membuatnya harus melewatkan musim 2022. Ia juga mengalami masalah di punggungnya yang mempengaruhi penampilannya.
Di Wimbledon 2023, mantan penghuni peringkat 25 ATP itu memanfaatkan fasilitas protected ranking untuk tampil di babak utama di dua nomor yaitu tunggal putra dan ganda putra.
Di nomor tunggal putra, Chardy takluk di tangan unggulan teratas Carlos Alcaraz Garfia (Spanyol) 0-6, 2-6, 5-7. Usai pertandingan, para penonton memberikan standing ovation sebagai salam perpisahan.
Di nomor ganda, Chardy berpasangan dengan rekan senegaranya Ugo Humbert. Mereka menyerah pada unggulan kedelapan Andreas Mies (Jerman) / Fabrice Martin (Prancis) dengan skor 5-7, 5-7. Sebagai informasi, Chardy pernah menjadi finalis French Open 2020 dan Italian Open 2020 berpasangan dengan Martin.
Perebutan posisi nomor satu dunia di tunggal putra dan putri
Turnamen Wimbledon 2023 kali ini terasa menarik dan rasanya punya aura kompetisi yang tinggi. Pasalnya bakal terjadi persaingan menjadi petenis nomor satu dunia di tunggal putra antara juara bertahan Novak Djokovic (Serbia) dan Carlos Alcaraz Garfia (Spanyol), serta di tunggal putri antara Iga Swiatek (Polandia) dan Aryna Sabalenka (Belarus).
Berdasarkan peringkat Pepperstone ATP Rankings edisi 3 Juli 2023, Alcaraz menduduki peringkat satu dunia. Petenis berusia 20 tahun itu sukses menggeser Djokovic dari tahtanya setelah menjuarai turnamen lapangan rumput ATP 500 Queen's Club 25 Juni 2023 lalu. Poin keduanya hanya terpaut 80 poin.
Hingga tulisan ini diunggah, persaingan keduanya sudah semakin sengit. Djokovic memastikan diri melaju ke babak perdelapan final atau 16 besar, begitu pula Alcaraz juga lolos ke babak keempat. Dalam peringkat Pepperstone ATP Rankings Singles Live per 9 Juli 2023, Alcaraz berada di posisi puncak namun selisih poinnya dengan Djokovic sangat tipis yaitu 80 poin saja.