Mohon tunggu...
Gatot Tri
Gatot Tri Mohon Tunggu... Administrasi - Swasta

life through a lens.. Saya menulis tentang tenis, arsitektur, worklife, sosial, dll termasuk musik dan film.

Selanjutnya

Tutup

Raket Artikel Utama

Aldila/Kato Didiskualifikasi, Tormo/Bouzkova Mendadak Dibenci

5 Juni 2023   13:50 Diperbarui: 6 Juni 2023   13:00 1684
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Petenis Jepang, Miyu Kato (kiri), melakukan servis di belakang petenis Indonesia, Aldila Sutjiadi, pada laga semifinal WTA 1000 Indian Wells di Indian Wells. (AP PHOTO/MARK J. TERRILL via Kompas.id)

Apa yang bisa kita amati dari situasi tersebut adalah bisa jadi sang ball girl adalah anak-anak yang mungkin kurang paham dengan sebuah masalah yang terjadi di lapangan. Ketika melihat protes dan perdebatan sengit di sekitar kursi wasit Juge berkaitan dengan insiden yang menimpa dirinya, ia merasa panik dan tidak tahu ia harus berbuat apa selain menangis.

Sang ball girl bisa kembali berdiri di dekat lapangan, artinya kemungkinan dampak signifikan insiden seperti nyeri atau cedera adalah minor atau bahkan mungkin nihil. Atau mungkin sang ball girl merasa nyeri tetapi tidak tahu harus berbuat apa. Sangat disayangkan supervisor-nya tidak tampak masuk ke lapangan untuk mengecek kondisi sang ball girl secara langsung.

Dalam insiden tersebut, Kato memang melakukan pelanggaran yang dilakukan secara tidak disengaja. Sayangnya ada peraturan yang secara jelas mengatur hal tersebut.

Dalam peraturan turnamen grand slam "2023 Official Grand Slam Rule Book" pada Article III bagian N tentang Abuse of Balls. Dinyatakan bahwa "Pemain tidak boleh memukul, menendang, atau melempar bola tenis dengan kasar, berbahaya, atau dalam keadaan marah di dalam area lokasi turnamen kecuali dalam rangka mengejar poin yang wajar selama pertandingan (termasuk pemanasan)."

Lebih lanjut di bagian tersebut dinyatakan "Berkaitan dengan tujuan peraturan ini, abuse of ball atau penyalahgunaan bola diartikan sebagai memukul bola dengan sengaja keluar dari batas lapangan, memukul bola secara berbahaya atau sembrono di dalam lapangan atau memukul bola dengan mengabaikan konsekuensinya."

Keputusan wasit sangat mungkin didasarkan pada pedoman tersebut di mana pukulan lob Kato justru menyasar pada bagian tubuh sang ball girl. Di dalam bagian ini dijelaskan pula tentang sanksi dan denda sesuai Point Penalty Schedule atau Sistem Poin Penalti yang diatur di Article III bagian S.

Dalam peraturan tersebut, apabila seorang petenis melakukan pelanggaran pertama maka akan dikenakan peringatan. Berikutnya pelanggaran kedua akan dikenakan penalti poin (poin diberikan kepada pihak lawan) dan pelanggaran ketiga dikenakan penalti gim.

Lebih lanjut, pelanggaran ketiga diputuskan setelah wasit berkonsultasi dengan Ketua Supervisor Grand Slam untuk menentukan apakah setiap pelanggaran yang telah dilakukan oleh seorang petenis layak dinyatakan default. 

Nah, yang terjadi dalam pertandingan antara Aldila/Kato versus Tormo/Bouzkova adalah sang wasit sudah memberi peringatan pertama, namun protes keras dari Tormo/Bouzkova membuat wasit pun berubah pikiran.

Tormo/Bouzkova tampak ngotot memprotes insiden yang bahkan tidak merugikan diri mereka sama sekali, di mana seharusnya itu tidak perlu mereka lakukan. 

Situasi menjadi semakin runyam ketika grand slam supervisor McKewen dan referee Remy Azmar masuk ke lapangan yang membuat wasit mengeluarkan keputusan final yaitu default atau diskualifikasi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Raket Selengkapnya
Lihat Raket Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun