Dikutip dari laman Al Manhaj, Rasulullah SAW pernah bersabda sebagaimana diriwayatkan oleh HR at-Tirmidzi dan ad-Darimi dan dishahihkan oleh al-Albani dalam Shahihul Jami' no.7300, yang terjemahannya sebagai berikut:
"Tidak akan bergeser tapak kaki seorang hamba pada hari Kiamat sehingga ditanya tentang empat perkara: Tentang umurnya, untuk apa ia habiskan? Tentang jasadnya, untuk apa ia gunakan? Tentang hartanya, darimana ia mendapatkannya dan kemanakah ia menafkahkannya? Dan tentang ilmunya, apakah yang telah ia amalkan."
Masih di sumber yang sama, sabda Rasulullah SAW memperingatkan tentang ancaman neraka bagi siapa saja yang mencari nafkah dengan cara yang tidak halal. Hal ini diriwayatkan oleh HR Ahmad dan ad-Darimi, serta dishahihkan oleh al-Albani dalam Shahihut Targhib no. 1728, yang terjemahannya sebagai berikut:
"Sesungguhnya tidak akan masuk surga daging yang tumbuh dari harta yang haram. Neraka lebih pantas untuknya."
Muslim yang sukses beribadah selama Romadhon pasti akan bekerja dengan amanah dan menghindari korupsi. Apalagi bila ia telah berkeluarga, pasti merasa pantang memberi nafkah keluarganya dengan uang yang tidak halal.
Bekerja demi menjaga diri supaya tidak menjadi beban hidup orang lain
Berkaitan dengan etos kerja kedua, seorang muslim yang bekerja itu sama dengan menjaga harkat dan martabatnya karena ia tidak menjadi beban hidup orang lain. Apalagi bila orang lain juga hidup susah, maka bila seseorang masih menggantungkan hidupnya pada orang lain, itu sama saja dengan mempersulit kehidupan orang lain.
Muslim dewasa yang sehat jiwa dan raga pantang merepotkan orang lain. Ia memiliki semangat agar mampu hidup mandiri dimanapun ia berada.
Islam mengajarkan agar para muslim bekerja untuk mencari karunia Allah SWT. Dinukil dari NU Jatim, ada sebuah hadis Rasulullah SAW yang diriwayatkan oleh Abu Hurairah yang terjemahannya sebagai berikut:
"Sungguh seorang dari kalian yang memanggul kayu bakar dengan punggungnya lebih baik baginya daripada dia meminta-minta kepada seseorang, baik orang itu memberinya atau menolaknya." (HR al-Bukhari dan Muslim).
Hadis ini merupakan kemuliaan seseorang yang bekerja keras yang kedudukannya lebih baik daripada orang yang meminta-minta. Hadis itu memberi perumpamaan pemanggul kayu bakar, karena pekerjaan tersebut merupakan salah satu pekerjaan yang tergolong berat karena mengandalkan fisik.