Mohon tunggu...
Gatot Tri
Gatot Tri Mohon Tunggu... Administrasi - Swasta

life through a lens.. Saya menulis tentang tenis, arsitektur, worklife, sosial, dll termasuk musik dan film.

Selanjutnya

Tutup

Raket Pilihan

Miami Open 2023 Resmi Digelar, Delapan Petenis Ini Beraura Kuat Jadi Juara

25 Maret 2023   20:17 Diperbarui: 25 Maret 2023   20:20 984
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bola tenis berlogo Miami Open. (sumber foto: MiamiOpen.com)

Usai turnamen BNP Paribas Open 2023, turnamen tenis prestisius berikutnya adalah Miami Open 2023. Turnamen lapangan keras yang diadakan di stadion Hard Rock Stadium di kota Miami Gardens, Florida, Amerika Serikat (AS), itu digelar mulai 21 Maret hingga 2 April 2023.

Turnamen Miami Open 2023 bernama resmi "Miami Open presented by Ita". Ita adalah jenama sebuah bank internasional yang menjadi sponsor utama turnamen ini sejak tahun 2015. Selanjutnya tulisan ini menyebut turnamen itu dengan Miami Open 2023 saja.

Seperti halnya BNP Paribas Open yang digelar di Indian Wells, California, turnamen Miami Open merupakan turnamen level ATP Masters 1000 bagi petenis putra dan level WTA 1000 bagi petenis putri. Untuk para petenis putri, turnamen ini termasuk mandatory dimana poin yang diperoleh menjadi dasar dalam peringkat WTA Race guna menentukan petenis mana saja yang berhak mengikuti turnamen penghujung musim yaitu WTA Finals 2023.

Juara bertahan Miami Open adalah Carlos Alcaraz Garfia untuk tunggal putra dan Iga Swiatek untuk tunggal putri. Alcaraz belum lama ini tampil sebagai juara BNP Paribas Open 2023. Apakah Alcaraz mampu mempertahankan gelarnya di Miami dan menjadi petenis berikutnya yang mendapat gelar "Sunshine Double"?

Sebagai informasi, "Sunshine Double" merupakan sebutan untuk para petenis yang mampu meraih dua gelar juara di turnamen BNP Paribas Open (Indian Wells Open) dan Miami Open dalam satu musim. Dilansir dari Sportskeeda, hanya ada beberapa petenis yang mampu melakukan itu, antara lain Steffi Graf dari Jerman (tahun 1995, 1996), Roger Federer dari Swiss (tahun 2005, 2006 dan 2017) dan Novak Djokovic dari Serbia (tahun 2011, 2014, 2015, 2016). Petenis terakhir yang mendapat gelar tersebut adalah Iga Swiatek dari Polandia di tahun 2022 lalu.

Sayangnya Iga Swiatek (baca: Iga Syiontek) tidak mampu mengulang pencapaiannya di tahun 2023 ini setelah tersingkir di babak semifinal BNP Paribas Open 2023. Baru-baru ini ia juga menyatakan mundur dari Miami Open 2023 lantaran mengalami cedera tulang rusuk yang ternyata sudah ia rasakan sejak mengikuti turnamen WTA 500 Qatar Open 2023 dimana ia menjadi juaranya.

Peluang "Sunshine Double" di tunggal putri kini ada pada Elena Rybakina (Kazakhstan) yang belum lama ini tampil sebagai juara BNP Paribas Open 2023. Ketika tulisan ini diunggah, petenis 23 tahun itu memastikan diri lolos ke babak ketiga setelah mengalahkan Anna Kalinskaya (Rusia) dengan tiga set.

Rybakina sudah mendapatkan tantangan cukup berat di babak awal, harus bertanding tiga set melawan petenis bukan unggulan. Tapi memang, turnamen Miami Open merupakan salah satu turnamen paling menantang di ATP Tour dan WTA Tour.  

Disebut menantang karena pertama, turnamen Miami Open diikuti oleh hampir semua petenis Top 100 sehingga turnamen ini sangat kompetitif. Kedua, turnamen ini diadakan persis setelah turnamen BNP Paribas Open di Indian Wells selesai. Tantangan yang dihadapi oleh para petenis dan timnya adalah jarak antara kota Indian Wells dan Miami Gardens yang sangat jauh, sekira 3.465 mil atau 5.576 kilometer.

Itu lebih jauh daripada jarak Sabang-Merauke yang sekira 5.245 kilometer. Kota Indian Wells berada di pantai barat AS, sedangkan Miami Gardens berlokasi di pantai timur AS.

Karena jaraknya yang sangat jauh, para petenis dan timnya mesti memiliki manajemen transportasi dan akomodasi yang terencana dengan sangat baik. Hal ini karena jeda waktu antara kedua turnamen yang cuma satu hari, membuat para petenis memiliki waktu yang lebih singkat untuk beradaptasi dan melakukan latihan. Dua hal tersebut menjadi faktor ketiga.

Faktor keempat, kota Miami Gardens yang terletak di sisi selatan AS beriklim cenderung hangat dengan suhu harian selama turnamen antara 20-30 derajat Celsius. Kondisi itu lumayan jauh berbeda dengan kota Indian Wells yang lebih sejuk. Situasi tersebut menjadi tantangan tersendiri, khususnya bagi petenis yang berasal dari negara yang beriklim dingin.

Venue Hard Rock Stadium menggunakan lapangan keras buatan Laykold, jenama lapangan keras yang juga digunakan di arena USTA Billie Jean King National Tennis Center yang menjadi venue turnamen grand slam US Open. Nah, hasil turnamen US Open 2022 mungkin akan disinggung dalam tulisan ini.

Para petenis yang berlaga di Miami Open 2023 akan memperebutkan trofi Butch Buchholz yang merupakan trofi kristal yang dibuat dengan tangan oleh Lenox, produsen kristal ternama dari Bristol, Pennsylvania, AS. Nama trofi itu diambil dari nama seorang petenis terkenal AS tahun 1950an hingga 1960an bernama Butch Buchholz.

Oh ya, kita boleh berbangga karena ada dua petenis Indonesia yang mengikuti Miami Open 2023 yaitu Aldila Sutjiadi dan Priska Madelyn Nugroho. Aldila turun di nomor ganda bersama Miyu Kato (Jepang), sedangkan Priska di nomor tunggal putri. 

Sayangnya, Aldila/Kato tersingkir di babak pertama oleh ganda unggulan ke-6 Elise Mertens (Belgia) / Storm Sanders (Australia) dengan skor 3-6, 6-7(1-7). Sebagai informasi, Mertens/Sanders baru berduet di awal musim tur 2023 ini, akan tetapi pencapaian mereka sudah mengejutkan lawan-lawannya dengan menjadi perempatfinalis grand slam Australian Open 2023 dan Indian Wells 2023.

Sementara itu di turnamen level WTA 1000 perdananya, Priska tersingkir di babak pertama kualifikasi oleh unggulan 10 kualifikasi Julia Grabher (Austria) dengan skor sangat ketat 7-6(9-7), 7-6(7-2). Kedua petenis itu baru pertama kali bertemu.

Baiklah, tulisan ini akan membahas petenis tunggal putra dan putri mana saja yang punya peluang terbesar menjadi juara Miami Open 2023.

Siapa petenis putra yang membawa pulang trofi juara Miami Open 2023?

Prediksi mengenai siapa petenis putra yang punya peluang besar menjadi juara Miami Open 2023 mungkin akan mirip dengan prediksi yang saya tulis tentang BNP Paribas Open 2023. Ini karena kedua turnamen sama-sama menggunakan lapangan keras meski tipenya agak berbeda.

Lapangan di Indian Wells menggunakan produk dari California Sports Surfaces yaitu Plexipave IW dimana permukaannya bertekstur seperti pasir. Sedangkan Miami Open menggunakan produk buatan Advanced Polymer Technology yaitu Laykold Cushion Plus, yang merupakan lapangan keras dengan lapisan akrilik. Kedua lapangan di kedua turnamen tersebut sama-sama termasuk dalam Kategori 2 Medium-Slow berdasarkan ITF Court Pace Rating. (sumber: PerfectTennis)

Carlos Alcaraz adalah juara Miami Open 2022 dan US Open 2022 dimana kedua turnamen tersebut menggunakan lapangan keras Laykold. Baru-baru ini petenis 19 tahun itu juga meraih sukses setelah menjuarai Indian Wells 2023 yang menggunakan lapangan keras Plexipave IW.

Sebagai unggulan teratas di Miami Open 2023 dan melihat hasil yang ia capai di sejumlah turnamen lapangan keras, Alcaraz punya peluang paling besar untuk menjadi juara Miami Open 2023. Ada sejumlah tantangan yang ia hadapi, terutama semakin kompetitifnya turnamen demi turnamen yang ia ikuti. Tetapi Alcaraz dan timnya pasti telah menyusun strategi yang matang.

Carlos Alcaraz, juara bertahan Miami Open 2022. (sumber foto: The National News / AFP)
Carlos Alcaraz, juara bertahan Miami Open 2022. (sumber foto: The National News / AFP)
Dengan absennya juara enam kali Novak Djokovic (Serbia) dan finalis lima kali Rafael Nadal (Spanyol) di Miami Open 2023, peluang Alcaraz bakal semakin besar. Tetapi ia juga harus mewaspadai petenis putra lainnya yang juga sama-sama punya kans untuk menjadi juara.

Tiga petenis unggulan di bawah Alcaraz adalah Stefanos Tsitsipas (Yunani) sebagai unggulan kedua, lalu finalis 2022 Casper Ruud (Norwegia) dan Daniil Medvedev (Rusia). Tetapi kita perlu melihat hasil dari beberapa turnamen lapangan keras yang mereka ikuti.

Dari ketiga petenis tersebut, yang menjadi penantang terbesar Alcaraz adalah Daniil Medvedev. Ia boleh tidak suka dengan lapangan di Indian Wells yang terasa lambat. Tetapi toh petenis 27 tahun itu bisa mencapai babak final sebelum akhirnya takluk di tangan Alcaraz.

Apalagi rekornya di tiga turnamen lapangan keras sebelumnya terbilang luar biasa. Sebelum menjadi runner-up di Indian Wells, Medvedev juara di tiga turnamen secara berturut-turut yaitu ATP 250 Rotterdam (19/2/2023), ATP 250 Doha (25/2/2023) dan ATP 500 Dubai (4/3/2023).

Daniil Medvedev, salah satu favorit juara Miami Open 2023. (sumber foto: Sky Sport Austria)
Daniil Medvedev, salah satu favorit juara Miami Open 2023. (sumber foto: Sky Sport Austria)
Sekarang mari kita bahas Stefanos Tsitsipas. Petenis 24 tahun itu berkarakter all-court yang bermain bagus di semua jenis lapangan tetapi lebih piawai di lapangan tanah liat. Sayangnya ia belum memiliki catatan menonjol di Indian Wells dan Miami. Akan tetapi di tahun 2022 lalu ia sempat menjadi finalis ATP Cincinnati Masters atau Cincinnati Open yang memakai lapangan keras DecoTurf II.

Tsitsipas juga menjadi finalis grand slam Australian Open 2023 setelah sebelumnya tiga kali menjadi semifinalis. Adapun lapangan keras di Melbourne Park yang menjadi venue turnamen ini menggunakan lapangan keras yang setipe dengan Indian Wells namun berbeda jenama yaitu Plexicushion.

Sejak penampilannya di Melbourne 2023, petenis 24 tahun ini selalu terhenti di babak awal di turnamen-turnamen yang ia ikuti dan juga menarik diri dari Mexican Open 2023. Laman TennisMajors mengabarkan bahwa Tsitsipas mengalami cedera bahu kanan yang mempengaruhi performanya. Jadi, kans Tsitsipas untuk menjadi juara Miami Open 2023 rasanya tipis.

Berikutnya kita akan bahas Casper Ruud, salah satu petenis ATP yang menonjol di sepanjang tahun 2022. Ia adalah finalis Miami Open 2022 dan runner-up US Open 2022. Selain itu, petenis 24 tahun itu juga menjadi finalis ATP Finals 2022 November lalu yang juga digelar di lapangan keras Greenset.

Sayangnya di musim tur 2023 ini pencapaiannya kurang memuaskan dimana ia selalu terdepak di babak awal. Ketika tulisan ini diunggah, Ruud lolos ke babak ketiga atau 32 besar Miami setelah menang atas Ilya Ivashka (Belarus) dua set langsung. Di babak ketiga, ia akan bertemu dengan Botic van de Zandschulp (Belanda).

Sudah pasti Ruud akan mempertahankan poinnya di Miami Open 2023 atau mungkin punya target lebih baik lagi yaitu menjadi juaranya. Namun ketika melihat susunan drawing-nya, rasanya perjalanan Ruud bakal sangat menantang.

Bila perjalannnya lancar hingga perempat final, ia mungkin akan bertemu dengan finalis Miami Open 2021 Jannik Sinner (Italia) atau semifinalis 2021 Andrey Rublev (Rusia). Bila ia bisa mengatasi salah satu dari kedua petenis tersebut, ia mungkin akan bertemu dengan Alcaraz di babak semifinal.

Sedikit tentang Sinner, pencapaiannya di musim tur 2023 ini justru lumayan cemerlang. Petenis 21 tahun itu menjadi juara turnamen lapangan keras ATP 250 Open Sud de France, lalu runner-up ATP 250 Rotterdam dan semifinalis ATP 1000 Indian Wells.

Apabila Ruud dan Sinner bertemu di babak perempat final, rasanya pertandingan keduanya bakal menarik. Kedua mantan finalis Miami Open akan saling berebut satu kursi ke semifinal.

Langkah Ruud mungkin akan lebih gampang bila ia bertemu dengan Rublev. Di Nitto ATP Finals 2022 lalu, Ruud mampu menghentikan langkah Rublev di babak semifinal dengan dua set langsung.

Catatan Rublev di musim tur 2023 ini cenderung naik turun. Di ATP 250 Qatar Open dimana ia menjadi unggulan pertama, petenis 25 tahun itu tersingkir di babak perempat final oleh petenis non unggulan Jiri Lehecka (Ceko). Tetapi seminggu kemudian ia malah menjadi finalis ATP 500 Dubai.

Melihat susunan drawing Miami Open 2023, ada satu petenis yang layak dibahas yaitu Frances Tiafoe (AS). Ia adalah semifinalis US Open 2022 dan Indian Wells 2023. Kalau ada yang mengikuti sepak terjang Tiafoe di US Open 2022, petenis 25 tahun itu hampir menyingkirkan Alcaraz di babak semifinal setelah bertanding sepanjang lima set selama lebih dari empat jam.

Tiafoe juga menjadi finalis Japan Open 2022 yang menggunakan lapangan DecoTurf II dengan kategori ITF sebagai lapangan Kategori 3 - Medium. Apabila Tiafoe langkah Tiafoe berjalan sesuai rencananya, kemungkinan ia akan menghadapi Medvedev di babak semifinal.

Nah, setelah membahas pencapaian sejumlah petenis putra di ATP Tour di sejumlah turnamen lapangan keras selama musim tur 2022 dan 2023 dan melihat susunan drawing tunggal putra Miami Open 2023, maka empat petenis yang paling berpeluang besar menjadi juara Miami Open 2023 adalah Carlos Alcaraz, Daniil Medvedev, Casper Ruud dan Frances Tiafoe.

Siapa petenis putri yang membawa pulang trofi juara Miami Open 2023?

Juara bertahan tunggal putri Miami Open 2022 Iga Swiatek dipastikan absen karena mengalami cedera tulang rusuk. Tempat Swiatek digantikan oleh lucky loser Julia Grabher. Begitu pula dengan finalis 2022 Naomi Osaka (Jepang) yang sudah cukup lama cuti dari turnamen tenis karena sedang mengandung calon jabang bayi pertamanya.

Empat petenis unggulan teratas setelah Swiatek mundur adalah Aryna Sabalenka (Belarus), Jessica Pegula (AS) Ons Jabeur (Tunisia) dan Caroline Garcia (Perancis). Sayangnya Jabeur dan Garcia terlebih dahulu tumbang di babak kedua, membuat Sabalenka dan Pegula menjadi dua petenis top-seeded yang difavoritkan menjadi juara.

Di Miami Open 2022 lalu, Sabalenka menjadi unggulan teratas namun tersingkir di babak kedua. Lain dulu lain sekarang, Sabalenka membuat kemajuan pesat di musim tur 2023. Ia menjuarai dua turnamen lapangan keras di awal musim yaitu WTA 500 Adelaide International 1 dan grand slam Australian Open 2023 serta menjadi finalis Indian wells 2023.

Aryna Sabalenka, salah satu favorit juara Miami Open 2023. (sumber foto: The Press Democrat/AP Photo/Wilfredo Lee)
Aryna Sabalenka, salah satu favorit juara Miami Open 2023. (sumber foto: The Press Democrat/AP Photo/Wilfredo Lee)
Sekadar kilas balik di musim 2022, Sabalenka menjadi semifinalis US Open 2022 dimana tipe lapangannya sama dengan Miami Open. Ia juga menjadi semifinalis di WTA 1000 Cincinnati Masters. Petenis 24 tahun itu juga menutup musim tahun 2022 sebagai finalis WTA Finals 2022.

Dengan sejumlah pencapaiannya yang gemilang di lapangan keras, Sabalenka menjadi favorit utama untuk menjuarai Miami Open 2023. Ketika tulisan ini diunggah, Sabalenka maju ke babak ketiga untuk bertemu dengan Marie Bouzkova (Ceko).

Bila ia mampu mengatasi lawannya, kemungkinan besar ia akan bertemu dengan Barbora Krejcikova (Ceko) di babak perdelapan final. Kedua petenis tersebut belum lama ini juga bertemu di babak perdelapan final Indian Wells 2023 yang akhirnya dimenangkan oleh Sabalenka dalam pertandingan tiga set.

Apakah di Miami Open 2023 ini Sabalenka masih unggul atas Krejcikova, atau Krejcikova akan membuat revans? Kita tunggu saja langkah mereka.

Yang jelas Krejcikova bukan lawan kaleng-kaleng. Petenis 27 tahun itu pernah mengalahkan Sabalenka di babak perempat final turnamen lapangan keras WTA 1000 Dubai Open 2023 di akhir Februari lalu hingga akhirnya menjadi juara setelah mengalahkan Swiatek.

Kini kita bahas Elena Rybakina. Setelah menjuarai Indian Wells 2023, ia memiliki peluang besar untuk merebut gelar "Sunshine Double" asalkan ia mampu menjuarai Miami Open 2023. Dalam drawing Miami, Rybakina sebenarnya berada satu grup dengan Swiatek yang bila perjalanan masing-masing lancar, mereka bakal bertemu kembali di babak perempat final.

Elena Rybakina, salah satu favorit juara Miami Open 2023. (sumber foto: The West Australian/AP)
Elena Rybakina, salah satu favorit juara Miami Open 2023. (sumber foto: The West Australian/AP)
Tetapi karena Swiatek absen, sepertinya ia akan bertemu dengan unggulan ke-24 dan finalis Miami Open 2018 Jelena Ostapenko (Latvia). Meski penampilan Ostapenko naik turun di musim tur 2023 ini, ia juga bukan lawan yang enteng.

Apabila Rybakina bertemu dengan Ostapenko di perempat final, mereka mengulang pertemuan mereka di perempat final Australian Open 2023. Pada waktu itu Rybakina menang dua set langsung. Sejauh ini rekor head-to-head mereka adalah 2-1 untuk keunggulan Ostapenko.

Jessica Pegula menjadi salah satu favorit juara Miami Open 2023. Ia adalah petenis nomor satu AS dengan peringkat tertinggi yaitu posisi 3 WTA, yang membuatnya menjadi unggulan ke-3 di Miami Open 2023. Petenis 29 tahun itu punya misi besar untuk tampil maksimal di depan publik tenis di kampung halamannya. Targetnya sudah pasti menjadi juara.

Di Miami Open 2022 lalu, Pegula mencapai babak semifinal. Hal itu akan membuatnya berupaya mempertahankannya atau mengukir pencapaian lebih baik lagi. Di musim tur 2022 lalu, Pegula menjadi perempat finalis US Open 2022 dan menjuarai WTA 1000 Guadalajara Open Akron 2022 yang juga diadakan di lapangan keras.

Selain Pegula, petenis AS yang juga dielu-elukan oleh fans tenis AS adalah unggulan keenam Coco Gauff. Sayangnya, Pegula dan Gauff kemungkinan akan bertemu di babak perempat final. Sejauh ini mereka baru satu kali bertemu di babak pertama Dubai Open 2022 dimana Pegula unggul atas Gauff.

Tetapi permainan Gauff di musim 2023 ini rasanya sudah jauh meningkat. Penampilan Gauff juga lumayan konsisten di lapangan keras. Di US Open 2022 misalnya, Gauff mencapai babak perempat final.

Di awal musim tur 2023, Gauff menjadi juara turnamen WTA 250 ASB Classic di Auckland, Selandia Baru. Lalu di grand slam Australian Open 2023, petenis 19 tahun itu melaju hingga babak keempat sebelum kalah dari Ostapenko.

Gauff juga mencapai semifinal Dubai Open 2023 sebelum takluk di tangan Swiatek. Terakhir di Indian Wells 2023, Gauff terhenti di babak perempat final setelah dikalahkan Sabalenka dua set langsung. Rasanya Gauff punya peluang lebih baik dari Pegula untuk menjuarai Miami Open 2023.

Satu petenis yang cukup konsisten di lapangan keras selama musim tur 2023 adalah Belinda Bencic (Swiss). Ia adalah juara WTA 500 Adelaide International 2 dan WTA 500 Abu Dhabi Open. Di Miami Open 2022 lalu, Bencic tampil sebagai semifinalis sehingga ia akan berupaya mempertahankan pencapaiannya di Miami Open 2023.

Nah, setelah membahas pencapaian sejumlah petenis putri di sejumlah turnamen lapangan keras WTA Tour selama musim tur 2022 dan 2023 dan melihat susunan drawing tunggal putri Miami Open 2023, maka empat petenis yang paling berpeluang besar menjadi juara Miami Open 2023 adalah Aryna Sabalenka, Elena Rybakina, Belinda Bencic dan Coco Gauff.

***

Sumber data dan informasi: ATP Tour, WTA Tour, Miami Open

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Raket Selengkapnya
Lihat Raket Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun