Jadi Rybakina mesti berhati-hati ketika menerapkan strateginya agar bisa memenangkan pertandingan. Sang lawan merupakan salah satu petenis agresif yang sedang meningkat pamornya selama beberapa bulan ini. Servis keras Sabalenka adalah salah satu yang paling diwaspadai di WTA Tour.
Namun Rybakina juga punya sejumlah kelebihan yang membuat ia di satu sisi mampu bermain defensif atau pun menyerang lawan dengan begitu agresif dari baseline. Selain bermain di tunggal, Rybakina juga piawai di nomor ganda yang membuatnya juga terbiasa melakukan serangan dari balik net. Servis keras Rybakina menjadi salah satu amunisinya selain groundstrokes-nya yang kerap mengejutkan lawan.
Sabalenka memang tampak mendominasi di set pertama dan kerap menekan Rybakina yang terlihat kurang gesit di footwork. Namun, Rybakina cukup cerdas memanfaatkan posisinya sebagai underdog ketika Sabalenka menjadi salah satu favorit juara di Indian Wells.
Gim pertama di set pertama saja sudah berlangsung seru dimana terjadi empat kali deuce. Pada akhirnya gim perdana direbut oleh Rybakina setelah servis kerasnya gagal dikembalikan oleh Sabalenka.
Sabalenka berhasil merebut angka di gim kedua setelah melalui satu kali deuce. Empat gim pertama selalu diwarnai deuce dimana masing-masing berbagi angka 2-2.
Sabalenka sempat unggul 4-2, namun Rybakina mampu mengejar dengan merebut tiga gim berikutnya hingga gantian Rybakina unggul 5-4. Tetapi Sabalenka bukanlah petenis yang gampang menyerah. Ia segera bergerak untuk menyamakan kedudukan menjadi 5-5 (love game) setelah menyerang Rybakina dengan servis keras dan backhand dua tangannya yang tajam.
Strategi itu diulang kembali oleh Sabalenka di gim ke-12 ketika ia tertinggal 5-6 dari Rybakina. Sempat terjadi satu kali deuce namun pada akhirnya Sabalenka berhasil merebut angka ketika forehand tanggung Rybakina membuat bola ke luar bidang permainan Sabalenka.
Gim paling menegangkan tentu saja adalah tie break game ketika kedudukan 6-6. Di gim ini lagi-lagi terjadi persaingan ketat dalam merebut angka. Sabalenka sempat unggul 2-0 tetapi beberapa waktu kemudian Rybakina berbalik unggul 5-3.
Berikutnya terjadi persaingan yang intens dari kedua petenis, membuat masing-masing berada dalam situasi under pressure. Rybakina gagal mendulang angka setelah Sabalenka mampu menyamakan skor menjadi 5-5.
Persaingan sengit terjadi di antara mereka sejak angka tie break 5-5 lalu menjadi 6-6, 7-7, hingga 10-10 dan 11-11. Pada akhirnya tie break game tersebut dimenangkan oleh Rybakina dengan 13-11 setelah forehand Sabalenka dinyatakan keluar.
Menang di set pertama membuat Rybakina tampil lebih optimis dan bermain lebih santai namun tetap fokus pada targetnya, yaitu memenangkan pertandingan dan menjadi juara. Ia sempat memimpin 2-0, 4-2 dan 5-2 sebelum Sabalenka mampu menggeliat sejenak hingga mampu menambah dua angka di gim berikutnya membuat skor menjadi 5-4