Mohon tunggu...
Gatot Tri
Gatot Tri Mohon Tunggu... Administrasi - Swasta

life through a lens.. Saya menulis tentang tenis, arsitektur, worklife, sosial, dll termasuk musik dan film.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Ulah Barbar Koruptor Nakal di Siniar Terkenal

14 Maret 2023   19:08 Diperbarui: 14 Maret 2023   19:08 340
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi siniar. (sumber: Cottonbro Studio / Pexels)

Brama melihat arlojinya. Tidak terasa sudah 45 menit mereka berada di kafe itu. Mereka harus sampai di kediaman Dilo setidaknya setengah jam sebelum acara dimulai untuk sesi setup dan touchup. Acara podcast atau siniar Dilo akan disiarkan secara langsung dari kanal YouTube "Dilo Corsa Show".

Brama memberi kode ke arah majikannya dengan mengangkat lengan kirinya seraya menunjuk arlojinya dengan telunjuk kanannya. Arul yang melihat itu buru-buru mengangkat cangkirnya, lalu menghirup kopinya yang sudah dingin beberapa kali hingga tandas.

Ia segera bangkit dan berjalan perlahan ke arah pintu. Dengan sigap, Brama membungkus kue yang tidak disentuh majikannya itu dengan dua lembar tisu lalu membawanya keluar dari kafe.

Mereka berjalan agak cepat ke arah mobil yang diparkir di depan kafe. Hujan telah mereda, menyisakan titik-titik air yang jatuh ke permukaan sejumlah genangan air yang menghasilkan gelombang transversal massal yang lembut.

Sebelum masuk ke mobil, Brama menatap langit yang masih tampak pekat. Sepertinya hujan akan turun hingga malam hari. Tak terbayang bagaimana kemacetan kota petang hari nanti.

***

Sesampai di kediaman Dilo yang sangat megah, Arul disambut oleh Dilo dan timnya. Setelah keduanya bersalaman dan berpelukan akrab, mereka berjalan menuju ruang tamu yang berada di bagian tengah bangunan.

Bangunan empat lantai itu menjadi kediaman Dilo Corsa sekaligus menjadi kantornya. Rumah peninggalan orang tua Dilo itu dulunya adalah bangunan lama dengan satu lantai.

Seiring dengan kesuksesan kanal siniarnya, Dilo merenovasi rumah itu menjadi bangunan empat lantai. Dua lantai terbawah menjadi kantornya, sedangkan dua lantai di atasnya menjadi tempat tinggalnya bersama keluarga kecilnya.

Ruang tamu itu dilengkapi sofa mewah dari sebuah toko furnitur terkenal. Di kanan-kiri ruangan dipenuhi dengan sejumlah tanaman dan bunga-bunga artifisial. Suara gemericik air dan cuitan burung keluar dari empat pelantang suara yang dipasang di tiap sudut ruangan yang berbentuk persegi empat.

Usai mempersilakan  duduk, Dilo dan beberapa orang timnya pergi ke arah sebuah pintu yang bertuliskan "STUDIO 1". Brama yang membawa tas majikannya duduk di sofa panjang bersama Arul. Tidak ada orang lain selain mereka berdua.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun