Mohon tunggu...
Gatot Tri
Gatot Tri Mohon Tunggu... Administrasi - Swasta

life through a lens.. Saya menulis tentang tenis, arsitektur, worklife, sosial, dll termasuk musik dan film.

Selanjutnya

Tutup

Raket Pilihan

Carlos Alcaraz Juara di Argentina, Iga Swiatek Pertahankan Gelar Qatar

20 Februari 2023   22:11 Diperbarui: 20 Februari 2023   22:30 553
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Di game keempat, Alcaraz kembali mampu menyamakan kedudukan 2-2 dengan variasi pukulan yang mantul termasuk sebuah dropshot balasan. Ia memastikan diri meraih angka setelah forehand kerasnya tak mampu dikejar oleh Norie.

Sebagai informasi, Norie adalah petenis dengan groundstrokes keren yang tiada duanya. Ia termasuk salah satu petenis yang diwaspadai oleh petenis lainnya di ATP Tour karena gaya permainannya yang terbilang sangat sulit diantisipasi oleh lawan-lawannya khususnya di lapangan tanah liat.

Sebagaimana Alcaraz, permainan Norie cenderung agresif dengan servis yang mantap. Sebagai petenis yang lebih banyak menyerang dari garis belakang, amunisinya antara lain forehand topspin-nya yang efektif mendulang angka.

Oke lanjut, di game keenam Norie membuat love game tapi segera dibalas oleh Alcaraz yang juga membuat love game pula. Wuihhh.. Nah, secara bersamaan, Alcaraz merasa adanya gejala kalau pertandingan mereka bakal panjang mengingat lawannya adalah salah satu petenis paling tangguh di ATP Tour saat ini.

Alcaraz juga sadar kalau ia baru saja comeback dari cedera. Untuk itu, Alcaraz menyiapkan strategi tertentu agar dapat menghentikan langkah lawannya sedini mungkin.

Alcaraz merebut game ketujuh setelah melancarkan forehand kerasnya yang gagal dipukul oleh Norie, mental ke luar lapangan. Hingga game tersebut, Alcaraz memimpin angka dengan 4-3.

Di game kedelapan, permainan Alcaraz menunjukkan bahwa ia berada di atas angin. Servis dan pukulan-pukulannya sangat efektif, hampir tak dapat diantisipasi oleh Norie.

Begitu pula di game kesembilan, Alcaraz semakin powerful sedangkan Norie terlihat mulai kedodoran. Alcaraz menutup set pertama dengan 6-3 setelah backhand dua tangan Norie terlalu rendah sehingga menabrak net.

Di set kedua, Alcaraz yang sudah memahami strategi Norie berupaya menghentikan kejar-mengejar angka sebagaimana yang terjadi di set pertama. Ia melakukan servis pertama di set kedua dan mampu merebut game pertama setelah terjadi satu kali deuce.

Setelah unggul 1-0, Alcaraz menang lagi 2-0 dan 3-0 yang membuatnya lebih percaya diri. Tetapi tunggu, Norie bukanlah pemain kemarin sore. Meski tertinggal 0-3 hal itu tidak menjadi masalah.

Di game keempat, Norie mulai memetik angka pertamanya di set kedua disusul angka berikutnya di game keenam. Kedua game tersebut ia menangkan ketika ia memegang servis.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Raket Selengkapnya
Lihat Raket Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun