Mohon tunggu...
Gatot Tri
Gatot Tri Mohon Tunggu... Administrasi - Swasta

life through a lens.. Saya menulis tentang tenis, arsitektur, worklife, sosial, dll termasuk musik dan film.

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Pilihan

Sudah Saatnya Serum Anti-Bisa Ular King Cobra Tersedia di Indonesia

16 Februari 2023   21:44 Diperbarui: 20 Februari 2023   11:14 1203
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kasus gigitan ular King Cobra di Indonesia

Selama bulan Oktober-Desember 2022 lalu, ada berita tentang dua orang pawang ular yang meninggal dunia setelah dipatuk ular King Cobra. Insiden pertama menimpa seorang pawang ular di kota Trenggalek, Jawa Timur, yang meninggal dunia setelah tangannya dipatuk dua ekor ular King Cobra peliharaannya.

Menurut informasi dari Kompas Surabaya, ketika dini hari (23/10/2022) korban hendak mengganti air minum ular-ular kesayangannya itu. Ketika memasukkan tangannya ke kandang, tiba-tiba tangannya dipatuk oleh kedua ular yang masing-masing memiliki panjang 2,5 meter dan 4 meter.

Insiden berikutnya menimpa seorang pecinta ular yang sekaligus asisten YouTuber terkenal Panji Petualang. Kompas.com mengabarkan, korban meninggal dunia pada Minggu (18/12/2022) setelah terpatuk bayi ular King Cobra yang ia amankan dari kediaman seorang warga yang meminta bantuannya. Bahkan bayi ular itu saja sangat berbahaya.

Kasus dua orang yang meregang nyawa setelah dipatuk ular King Cobra tersebut baru sebagian dari belasan hingga puluhan kasus dalam setahun.

Data dari Tri Maharani, seorang dokter ahli bisa ular atau toksinolog pertama di Indonesia, sebagaimana dikutip oleh Tempo.co menyebutkan bahwa di tahun 2019 terdapat 15 kasus kematian akibat dipatuk ular King Cobra

Yayasan Sioux Ular Indonesia juga membagikan datanya kepada Radar Semarang bahwa di sepanjang tahun 2021 terdapat 25 kasus gigitan ular King Cobra yang membuat korban meninggal dunia. Data tersebut belum termasuk kasus gigitan ular berbisa lainnya yang juga berakibat fatal.

SABU King Cobra sangat dibutuhkan

Berdasarkan data dari kedua sumber tersebut, kita bisa membaca bahwa terjadi peningkatan kasus fatal berkaitan dengan ular King Cobra dari tahun ke tahun. Ketiadaan SABU khusus ular King Cobra di Indonesia ditengarai "memiliki andil" dalam peningkatan jumlah korban.

Hal ini karena SABU yang ada di Indonesia tidak mampu mengatasi racun dari ular King Cobra. Laman klikdokter menginformasikan bahwa SABU di Indonesia hanya efektif untuk tiga jenis ular yaitu ular kobra atau Kobra Jawa (Naja sputatrix), ular belang atau ular welang (Bungarus fasciatus), serta ular tanah (Agkistrodon rhodostoma).

Dengan meningkatnya kasus gigitan ular King Cobra, apalagi Indonesia menjadi salah satu dari kerajaan spesies ular tersebut, rasanya Indonesia sangat perlu memiliki SABU yang efektif mengatasi dampak bisa ular tersebut. Hal ini pernah diingatkan oleh dokter Tri Maharani tahun 2019 lalu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun