Mohon tunggu...
Gatot Tri
Gatot Tri Mohon Tunggu... Administrasi - Swasta

life through a lens.. Saya menulis tentang tenis, arsitektur, worklife, sosial, dll termasuk musik dan film.

Selanjutnya

Tutup

Music Pilihan

Penyanyi Jazz Samara Joy Bersinar di Grammy Awards 2023

8 Februari 2023   19:11 Diperbarui: 8 Februari 2023   19:13 489
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Samara Joy memamerkan dua piala Grammy yang ia menangkan. (Foto: CNN/Alberto E. Rodriguez/Getty Images/The Recording Academy)

Ada yang menarik di even penghargaan musik tahunan Grammy Awards 2023 yang berlangsung pada 5 Februari 2023 lalu. Penyanyi jazz pendatang baru Samara Joy mendapatkan dua piala Grammy untuk kategori "Best New Artist" (artis pendatang baru terbaik) dan "Best Jazz Vocal Album" (album jazz vokal terbaik) lewat album "Linger Awhile".

Di kategori Best New Artist, penyanyi 23 tahun itu mengungguli sejumlah artis pendatang baru antara lain penyanyi pop latin dari Brasil Anitta, penyanyi R&B Muni Long dan Omar Apollo dan artis rap/hip hop Latto. Samara adalah satu-satunya nominator yang mengusung musik jazz.

Nama Samara kini sejajar dengan sejumlah artis yang pernah mendapatkan piala Grammy di kategori ini, antara lain Mariah Carey (1991), Toni Braxton (1994), Alycia Keys (2002) dan Billie Eilish (2020). Samara juga menjadi salah satu dari segelintir penyanyi jazz yang mendapatkan Grammy untuk kategori ini yaitu The Swingle Singers (1964), Norah Jones (2003) dan Esperanza Spalding (2011).

Sementara itu di kategori Best Jazz Vocal Album, album Samara bersaing dengan album dari para musisi jazz kenamaan antara lain "Fade to Black" dari Carmen Lundy, "Ghost Song" dari Ccile McLorin Salvant dan "Fifty" dari The Manhattan Transfer yang berduet dengan orkestra WDR Funkhausorchester. Kemenangan Samara menjadi kejutan besar mengingat ia termasuk muka baru di ranah musik jazz.

Samara Joy McLendon, demikian nama lengkapnya, mulai dikenal sejak ia memenangkan kompetisi "Sarah Vaughan International Jazz Vocal Competition" di tahun 2019 lalu. Popularitasnya semakin menanjak setelah ia rajin mengunggah penampilannya di Instagram dan TikTok. Nama akun Samara di kedua platform medsos tersebut adalah @samarajoysings.

Banyak orang takjub dengan vokal Samara yang keren. Vokal Samara seakan merupakan perpaduan antara penyanyi jazz legendaris Sarah Vaughan dan Ella Fitzgerald. Mendengarkan musik Samara seakan membawa kita ke tahun 1960an, masa ketika kedua penyanyi tersebut sedang tenar-tenarnya.

Karakter vokal Samara memang kerap dibandingkan dengan dua vokalis jazz kenamaan itu. Tetapi sebenarnya Samara baru mengenal dua penyanyi legendaris itu ketika ia sedang menempuh studi musik jazz di Purchase College (State University of New York at Purchase).

Teman-temannya memperkenalkan musik Sarah dan Ella kepada Samara. Hingga pada suatu waktu ia mendengar lagu "Lover Man" dari Sarah yang membuatnya mantap berkarir di musik jazz. (Catatan: Lagu yang dimaksud adalah "Lover Man (Oh, Where Can You Be?)" yang pertama kali dinyanyikan oleh Billie Holiday yang di-cover oleh sejumlah penyanyi antara lain Sarah Vaughan dan Blossom Dearie.)

Sebagai informasi, Samara adalah cucu dari pasangan musisi gospel Elder Goldwire dan Ruth McLendon yang merupakan dedengkot grup musik gospel "The Savettes" yang berasal dari Philadelphia. Grup musik itu kerap tampil di sejumlah gereja di area Philadelphia di tahun 1960an.

Samara tumbuh di Bronx, New York City, bersama kedua orang tuanya yang juga berkecimpung di dunia musik. Ia familiar dengan musik Stevie Wonder, George Duke, Luther Vandross hingga Chaka Khan. Wawasan musiknya semakin luas ketika ia kuliah di Purchase.

Beberapa waktu sebelum lulus kuliah di tahun 2021, Samara merilis album jazz vokal perdananya. Sebuah album self-titled produksi Whirlwind Recordings yang berisi 12 lagu jazz standard yang ia petik dari Great American Songbook.

Di album pertamanya ini, Samara berkolaborasi dengan Matt Pierson yang bertindak sebagai produser album. Di sektor instrumen, Samara dibantu oleh tiga musisi jazz yaitu gitaris Pasquale Grasso, bassist Ari Roland dan drummer Kenny Washington.

Sebagai perkenalan, album "Samara Joy" lumayan mengangkat namanya di dunia musik jazz. Album itu mendapatkan bejibun apresiasi positif dari sejumlah media, antara lain Ebony Magazine, Jazzwise Magazine, London Jazz News dan The New York Times.

Tentu saja ia merasa bahagia dengan apresiasi tersebut. Kebahagiannya bertambah ketika ia lulus dari Purchase dengan predikat magna cum laude. Sukses dalam pendidikan dan musik nampaknya menjadi bekal bagi Samara untuk berancang-ancang merilis album berikutnya.

Tetapi ia merasa masih perlu memperkenalkan musiknya kepada khalayak luas. Jadi ia mengunggah sejumlah penampilannya di media sosial yang membuatnya semakin dikenal orang.

"Linger Awhile", album kedua Samara Joy yang membawa hoki. (sumber foto: Jazz in Europe)
Pada akhirnya ia segera tenggelam dalam proyek album kedua yang berjudul "Linger Awhile". Album produksi Verve itu dirilis pada 16 September 2022 lalu.

Judul album tersebut diambil dari track kedelapan dari album tersebut yang berjudul "Linger Awhile", yang merupakan lawas keluaran tahun 1923 karya Harry Owens dan Vincent Rose. Sebagaimana album pertama, album kedua Samara ini berisi 10 lagu jazz standard yang kesemuanya memikat.

Salah satunya adalah "Misty", lagu jazz terkenal yang ditulis oleh Johnny Burke dan Erroll Garner. Lagu "Misty" pertama kali muncul di album Johnny Mathis yang berjudul "Heavenly" (1959) sebelum dibawakan kembali oleh penyanyi lain, diantaranya Ella Fitzgerald dan Sarah Vaughan.

Omong-omong, lead single album ini sebenarnya adalah "Sweet Pumpkins" yang merupakan lagu lawas dari Ronnell Bright, disusul "Can't Get Out Of This Mood" yang pernah dibawakan oleh Frank Sinatra dan Nina Simone. Kedua lagu tersebut dirilis sebelum perilisan album "Linger Awhile".

Lagu jazz standard lainnya di dalam album kedua Samara adalah "'Round Midnight" dan Someone to Watch Over Me". Dua lagu jazz ini juga pernah populer di masanya dan pernah di-cover oleh Ella Fitzgerald.

Satu-satunya lagu yang merupakan karya adaptasi adalah "Nostalgia (The Day I Knew)" yang diadaptasi dari lagu instrumental "Nostalgia" karya Fats Navarro, pemain terompet jazz tahun 1940an. Samara menulis lirik baru dan menambahkan frasa baru pada judul lagu tersebut.

Beberapa figur yang mendukungnya di album pertama juga terlibat di album kedua Samara. Pierson masih menjadi produser di album kedua Samara ini, begitu pula Grasso dan Washington yang juga mengisi instrumen gitar dan drum.

Sejumlah musisi lainnya juga ikut menggarap album ini. Mereka adalah Ben Patterson pada piano, David Wong pada double bass, Terell Stafford pada terompet dan flugelhorn, Kendric McCallister pada saksofon, dan Donovan Austin pada trombone.

Kolaborasi Samara dengan sejumlah musisi tersebut menghasilkan sebuah album jazz yang keren. Setelah mendengarkan album ini, rasanya tidak berlebihan kalau album ini layak menjadi salah satu album jazz klasik di masa depan. 

Berikut adalah video musik lagu "Guess Who I Saw Today" yang mengisi track kedua album . Lagu yang digubah di awal tahun 1950an ini pernah populer di tahun 1960 ketika dibawakan oleh Nancy Wilson. Video musik lagu ini diunggah ke YouTube bersamaan dengan peluncuran album "Linger Awhile".

***

Referensi:
bandcamp, udiscovermusic, Wikipedia - Samara Joy 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Music Selengkapnya
Lihat Music Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun