Meski tampak bulat bundar ketika purnama, Bulan adalah tempat yang sangat jauh. Dengan jarak 386 ribu kilometer atau 30 kali diameter Bumi.
Perjalanan Bumi-Bulan ditempuh selama maksimal 13 jam 39 menit menggunakan pesawat ulang-alik teknologi masa kini dengan kecepatan penuh 28.100 kilometer per jam. (sumber: Socratic)
Tentu saja pesawat ulang-alik tidak akan bisa mencapai Bulan. Bahan bakarnya sudah terkuras habis jauh sebelum sampai di orbit Bulan. Mesti ada teknologi pesawat yang lebih canggih untuk mempersingkat perjalanan ke Bulan.
Misi Artemis 1 menggunakan roket heavylift Space Launch System (SLS) yang merupakan roket terkuat di dunia saat ini dengan kecepatan kira-kira 24.500 mph atau sekira 39.000 km/jam.Â
Tetapi roket itu cuma bertugas mengantarkan kapsul atau modul penumpang Orion CM-002 ke orbit Bumi. Selanjutnya kapsul itu mengarungi angkasa menuju Bulan dengan kecepatan kira-kira 371 mph atau 597 km/jam.
Kapsul Orion Artemis 1 sampai di orbit Bulan kira-kira seminggu setelah peluncuran. Apabila teknologi yang dipakai untuk Artemis 2 dan Artemis 3 sama, maka waktu yang diperlukan bagi kapsul Orion berawak untuk sampai ke orbit Bulan kurang lebih sama.
Sedangkan misi pendaratan pesawat dari orbit Bulan ke permukaan Bulan kira-kira memerlukan waktu kurang lebih 24 jam. Bila kita melihat data misi Apollo 11 Timeline, kapsul memerlukan waktu sekira 28 jam sejak masuk orbit Bulan hingga akhirnya mendarat di permulaan Bulan dengan selamat.
Berikut video live view wajah permukaan Bulan dari pesawat Orion yang merekamnya dari orbit Bulan.
Hujan meteorit dan tingkat radiasi yang tinggi, apakah Bulan sepenuhnya aman bagi manusia?
Lingkungan Bulan jauh lebih ekstrim daripada hutan rimba atau padang pasir. Dalam kondisi tandus dan tanpa oksigen, mustahil manusia bisa menetap di Bulan tanpa mengenakan spacesuit.
Begitu pula tanpa air dan makanan, mustahil manusia akan hidup di sana. Jadi manusia pertama yang menetap di sana akan membawa makanan dan minuman dari Bumi.