Mohon tunggu...
Gatot Tri
Gatot Tri Mohon Tunggu... Administrasi - Swasta

life through a lens.. Saya menulis tentang tenis, arsitektur, worklife, sosial, dll termasuk musik dan film.

Selanjutnya

Tutup

Raket Artikel Utama

Luar Biasa, Caroline Garcia Juara WTA Finals 2022

9 November 2022   17:03 Diperbarui: 12 November 2022   08:10 672
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Petenis Perancis Caroline Garcia mengangkat trofi Billie Jean King setelah menang di nomor tunggal putri Final WTA 2022 di Forth Worth, AS| AFP/GETTYIMAGES/KATELYN MULCAHY via Kompas.id


Baiklah, pertandingan antara Garcia melawan Sabalenka memang berlangsung dua set, akan tetapi pertandingan keduanya cukup sengit. Selama kurang lebih satu jam 41 menit, kedua petenis bersaing keras untuk membawa pulang piala turnamen penghujung musim 2022 tersebut. Raut muka tidak bisa menipu, ada ambisi besar di balik wajah dua wanita rupawan ini.

Sepanjang tahun 2022 ini, kedua petenis tersebut belum pernah bertemu hingga terjadi di Fort Worth. Tetapi selama dua pertemuan terakhir, Garcia selalu unggul atas Sabalenka yaitu di penyisihan grup WTA Elite Trophy 2018 dan semifinal Cincinnati Masters 2021.

Sabalenka bukanlah petenis yang mudah untuk ditaklukkan. Menang atas unggulan teratas Iga Swiatek dari Polandia di babak semifinal sudah menggambarkan kehebatan Sabalenka di WTA Finals 2022 ini. 

Sabalenka juga sedang membidik gelar pertamanya di tahun 2022 setelah kegagalannya di babak final Porsche Tennis Grand Prix 2022 April lalu dan Libema Open 2022 di bulan Juni.

Di set pertama saja sudah terjadi saling kejar-mengejar angka antara Garcia dan Sabalenka. Selain tidak rela kehilangan servis, mereka saling bersaing untuk memperbesar gap angka terhadap lawannya sehingga membuka peluang untuk menang.

Kedua petenis sama-sama kuat, mengawali pertandingan dengan skor sama 1-1, lalu 2-2, 3-3 dan seterusnya hingga 6-6. Pada akhirnya Garcia unggul dalam tie break 7-4 berkat double faults yang dilakukan oleh Sabalenka, yang secara otomatis membuat Garcia menutup set pertama dengan 7-6.

Tentang gaya permainan Garcia dan Sabalenka, keduanya memiliki gaya permainan yang agresif. Sabalenka dikenal cakap bermain di baseline, seorang petenis hard-hitter yang bakal menekan lawan-lawannya lewat groundstrokes-nya yang juga ciamik. Forehand kerasnya kerap menjadi pendulang angka yang efektif.

Gaya permainannya serupa dengan Garcia, akan tetapi Garcia lebih sering mengambil posisi di depan baseline. Posisi itu membuatnya kerap maju ke arah net untuk melakukan pukulan atau pun voli yang susah dijangkau lawan.

Tentang kemampuan servis, Sabalenka adalah salah satu petenis putri dengan servis tercepat di dunia. Rekor servis tercepat Sabalenka berada di atas catatan Serena Williams dan Venus Williams, yaitu 214 km/jam yang ia lakukan di turnamen WTA Elite Trophy 2018 lalu. (sumber: Tennis Creative)

Garcia juga merupakan salah satu petenis dengan servis tercepat di dunia dengan rekor 203 km/jam yang ia lakukan di turnamen Fed Cup 2016 (sumber: Tennis Creative) atau masih di bawah rekor Sabalenka. 

Tapi di sepanjang pertandingan final di Dickies Arena, Garcia mencetak servis as paling banyak yaitu 11 kali sedangkan Sabalenka cuma empat kali. Sayangnya Sabalenka juga melakukan tiga kali kesalahan servis atau double faults, sedangkan Garcia hanya sekali.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Raket Selengkapnya
Lihat Raket Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun