Amunisi Auger-Aliassime adalah agresivitas, servis keras dan groundstrokes-nya yang terkenal powerful dan berbahaya. Lawannya Korda juga adalah petenis agresif yang memiliki groundstroke yang solid.
Baik Auger-Aliassime dan Korda sama-sama memiliki fisik jangkung yaitu 1,9 meter. Petenis bertubuh tinggi memang memiliki keuntungan mampu mengamati pergerakan bola sehingga bisa mengantisipasinya dengan strategi pukulan yang tepat.
Pertandingan antara kedua petenis yang sama-sama berusia 22 tahun ini sangat menarik. Sepanjang pertandingan, Auger-Aliassime melakukan servis as sebanyak tujuh kali. Ia juga beberapa kali melancarkan dropshot ciamik lewat backhand slice dan forehand slice yang sulit dicapai Korda.
Auger-Aliassime tampak mendominasi lapangan sejak awal pertandingan, membuat tiga love game hanya di set pertama saja. Tapi Korda juga petenis berkarakter ulet yang pantang menyerah, sempat menyamakan kedudukan 2-2 namun sayangnya belum mampu mendesak Auger-Aliassime.
Di set pertama, Korda sempat mendapatkan perawatan medis karena masalah punggung atau pundak kanannya. Tapi tidak lama kemudian ia bisa kembali ke lapangan.
Auger-Aliassime sempat unggul 5-2, mendorong perlawanan dari Korda di sepanjang game kedelapan. Di game ini sempat terjadi tiga kali deuce hingga akhirnya Korda berhasil merebut game ini dan menambah angka menjadi 3-5.
Sadar bahwa permainan Korda mulai mengancam posisinya, di game kesembilan Auger-Aliassime melancarkan pukulan-pukulan yang membuat Korda tak berkutik. Auger-Aliassime membuat love game sekaligus memenangkan set pertama dengan 6-3.
Di set kedua tampak bahwa Korda memang mulai menggeliat. Terjadi kejar-mengejar angka hingga kedudukan 2-2. Sebagaimana set pertama, Korda juga mampu menunda kemenangan Auger-Aliassime dengan merebut game kesembilan membuat kedudukan 4-5.
Dalam situasi seperti itu, ada empat kemungkinan yang dihadapi oleh Auger-Aliassime. Apakah ia harus melipatgandakan performannya demi memenangkan game kesepuluh sekaligus memenangkan pertandingan, atau terpaksa bermain dua game lagi dan menang 7-5, atau terpaksa bermain tiga game dan satu tie break agar menang 7-6, atau terpaksa menjalani set ketiga dengan kemungkinan menang-kalah fifty-fifty?
Auger-Aliassime memilih opsi pertama. Ia harus sesegera mungkin menutup peluang lawan yang sedang menggelora atau ia yang akan kalah. Bagaimanapun ia harus menghindari pertandingan tiga set di kala peluang juara sudah di depan mata.
Sudah memenangkan set pertama dan unggul 5-4 di set kedua, saatnya mengerahkan seluruh kemampuannya. Dalam posisi memegang servis, ia berniat menguasai lapangan dengan mencecar Korda dengan servis kerasnya dan tembakan ke berbagai arah yang pastinya bakal sulit dijangkau Korda.