Mohon tunggu...
Gatot Tri
Gatot Tri Mohon Tunggu... Administrasi - Swasta

life through a lens.. Saya menulis tentang tenis, arsitektur, worklife, sosial, dll termasuk musik dan film.

Selanjutnya

Tutup

Raket Pilihan

Felix Auger-Aliassime Menang di Antwerpen, Jessica Pegula Juara di Guadalajara

25 Oktober 2022   15:48 Diperbarui: 25 Oktober 2022   15:53 416
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Aksi Felix Auger-Aliassime di sebuah turnamen. (sumber foto: Tennis Canada)

Di babak ketiga, Pegula menang atas jawara US Open 2019 Bianca Andreescu dari Kanada dengan straight set. Lalu di babak perempat final, Pegula membuktikan dirinya masih lebih unggul daripada juara US Open 2017 Sloane Stephens dari AS.

Di babak semifinal, lagi-lagi Pegula menang atas jawara grand slam lainnya, yaitu Victoria Azarenka dari Belarus yang merupakan juara Australian Open 2012-2013. Pegula menang dua set langsung dan otomatis lolos ke babak puncak.

Sekarang tentang Sakkari, ia juga mendapat bye di babak pertama. Setelah menang dua set atas Marta Kostyuk dari Ukraina di babak kedua, Sakkari harus bertanding tiga set untuk mengatasi unggulan ke-14 Danielle Collins dari AS.

Di babak perempat final, Sakkari masih harus bertanding tiga set ketika melawan unggulan kedelapan Veronika Kudermetova dari Rusia sebelum akhirnya menang. Di babak semifinal, Sakkari mampu mengatasi petenis bukan unggulan Marie Bouzkova dari Ceko.

Pertandingan Sakkari versus Bouzkova pada Sabtu (22/10/22) sempat terhenti karena hujan yang mengguyur arena ketika Sakkari unggul di set pertama dengan skor 7-5. Pertandingan dilanjutkan keesokan harinya dimana Sakkari menang 6-4. Beberapa jam setelah menyelesaikan pertandingan semifinal, Sakkari tampil di babak final melawan Pegula.

Di set pertama, Sakkari merebut kemenangan pertama. Ia bermain cukup agresif dengan servis kerasnya dan mampu membaca arah bola dari Pegula. Sayangnya ia juga kerap melakukan kesalahan yang merugikan dirinya.

Beberapa kali pukulannya kurang bertenaga sehingga bola menabrak net. Bisa jadi karena ia masih lelah karena beberapa jam sebelumnya ia menyelesaikan pertandingan semifinal.

Tetapi Pegula bukanlah petenis kemarin sore. Finalis Madrid Open 2022 itu mampu bermain taktis dengan groundstrokes menawan dan keberaniannya melangkah ke arah net demi melancarkan volley berbahaya.

Perlu empat game bagi Pegula untuk mempelajari permainan Sakkari, baik servis kerasnya dan groundstrokes-nya yang mengancam pertahanannya. Tetapi Pegula adalah petenis bermental kuat yang tak akan menyerah dengan situasi apapun.  

Game demi game, permainan Pegula semakin berkembang. Ia mampu menyamakan kedudukan di game kedua dan keempat sebelum akhirnya menjadi penguasa lapangan.

Setelah dibabat Sakkari dengan love game di game ketiga, Pegula membalasnya dengan melakukan hal yang sama di game kedelapan. Pada akhirnya Pegula mampu menghentikan langkah Sakkari di set pertama.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Raket Selengkapnya
Lihat Raket Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun