Game keenam set ketiga adalah game penentu. Swiatek memastikan diri menjadi juara baru San Diego Open 2022 setelah Vekic membuat double faults (kesalahan servis dua kali) ketika melakukan servis di game keenam. Swiatek merebut set terakhir ini secara telak, 6-0.
Sebagai juara tunggal, Swiatek memperoleh hadiah trofi juara, sebuah papan surfing eksklusif serta sebuah cek senilai USD 116,340 atau sekira 1,79 miliar rupiah.Â
Ia juga mendapatkan poin sebesar 470 poin yang semakin memperkukuh posisinya di puncak tahta WTA dengan total poin 10.835 poin (peringkat WTA per 17 Oktober 2022). Posisi Swiatek saat ini sudah sangat aman menjelang turnamen penutup musim WTA Finals 2022.
Sedangkan Vekic juga mendapatkan trofi runner-up dan cek senilai USD 71,960 atau sekira 1,1 miliar rupiah. Vekic memperoleh tambahan poin sebanyak 330 poin yang membuat peringkatnya meroket dari 77 ke 47 dunia berdasarkan peringkat WTA 17 Oktober 2022.
Pro dan kontra tentang dugaan ketidaksportifan Swiatek di San Diego
Ada salah satu aksi yang menarik perhatian fans tenis selama pertandingan final San Diego Open 2022 antara Swiatek dan Vekic. Aksi yang dimaksud ada di game keenam set kedua, ketika Vekic unggul 40-15 atas Swiatek. Swiatek yang memegang servis berusaha mengejar ketertinggalannya.
Backhand keras Vekic yang sempat memantul di net menciptakan sebuah reli yang menarik di depan net. Vekic mampu mengantisipasi bola dari Swiatek dengan melempar bola ke belakang Swiatek dan tak mampu dijangkau Swiatek. Aksi tersebut ada di menit ke 1:38 sampai dengan 1:58.
Nah, bagian tersebut ternyata memicu pro dan kontra. Sebagian fans tenis menilai Swiatek melakukan tindakan tidak sportif atau unsportsmanlike ketika ia mengangkat kedua tangannya pada saat ia dan Vekic sama-sama berada di sekitar net.Â
Menurut sebagian fans tenis, aksi Swiatek itu punya maksud untuk mengganggu konsentrasi Vekic meski pada akhirnya Vekic yang merebut poin.
Kalau kita amati dari bagian sebelumnya, Swiatek berusaha mengejar bola dari Vekic yang mendarat tidak jauh dari net. Karena ogah melepaskan bola begitu saja, Swiatek berlari secepat mungkin ke arah net.Â
Ketika posisinya sudah cukup dekat dengan bola, ia melakukan gerakan mengerem dengan kaki kanannya seraya merentangkan kedua tangannya sebelum mengayunkan raketnya untuk memukul bola.