Meski begitu saya cukup rajin menjaga data pribadi saya. Sudah sekian kali saya mengganti password email pribadi atau pun profil di platform lainnya. Apalagi sejak tahu dari laman haveibeenpwned yang menginformasikan bahwa email saya termasuk dalam daftar email yang pernah bocor yang berasal dari empat laman di mana saya menjadi member-nya atau pernah menjadi konsumennya.
Setelah mengetahui informasi tersebut, saya segera mengganti password email saya. Walaupun saya tidak pernah menerima email yang aneh-aneh atau email saya diambil alih orang lain, mengganti password bisa memperkecil peluang peretasan dan tentu saja membuat saya merasa lebih nyaman.
Ketika membuat tulisan ini, laman haveibeenpwned mengatakan bahwa data breaches terakhir yang memuat email saya terjadi pada November 2020. Setelah saya mengganti password email saya, dan mungkin ada upaya keamanan tertentu dari penyedia layanan email dan pengelola laman atau platform, tidak ada lagi data breaches terhadap email saya. Bisa dibilang email pribadi saya saat ini sepenuhnya aman.
Hal-hal seperti ini yang kurang dipahami oleh banyak orang khususnya para generasi baby boomers dan sebagian generasi X yang cenderung gaptek. Perlu konten edukatif dari lembaga terkait agar lebih banyak lagi warga yang aware dengan isu ini. Membuat konten video singkat layanan masyarakat di media sosial mungkin efektif.
Para lembaga atau institusi terkait juga memiliki tanggung jawab moral untuk memberikan pencerahan pada masyarakat. Ya, seperti ketika pandemi Covid-19 melanda kita, ada banyak informasi yang beredar di masyarakat yang intinya menghimbau supaya kita jaga diri, jaga kesehatan, jaga imun, jaga iman dan sebagainya.
Setelah menjaga diri selama pandemi, kini kita punya tugas tambahan yaitu menjaga data pribadi. Waspadalah... Waspadalah...
***
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H