Mohon tunggu...
Gatot Tri
Gatot Tri Mohon Tunggu... Administrasi - Swasta

life through a lens.. Saya menulis tentang tenis, arsitektur, worklife, sosial, dll termasuk musik dan film.

Selanjutnya

Tutup

Financial Pilihan

Hedonisme di Atas Uang Donasi

5 Juli 2022   19:10 Diperbarui: 5 Juli 2022   19:13 288
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Salah satu penghuni daftar itu adalah William Aramony yang skandalnya cukup menyita perhatian publik AS di tahun 1990an. Aramony adalah Presiden dan CEO United Way of America (UWA) yang merupakan induk dari ribuan organisasi sosial dan kemanusiaan United Way yang tersebar di seantero AS. Ia sosok terkenal di AS dan menjadi salah satu pemimpin lembaga nirlaba paling berpengaruh di sana.

Publik terkejut ketika mengetahui bahwa ia melakukan penyelewengan dana donasi. Sebagian daftarnya, misalnya: pembelian apartemen mewah di kota New York untuk kekasihnya senilai USD 450 ribu atau sekira 900 juta rupiah (kurs tahun 1992, 1 USD kira-kira 2.000 rupiah), kencan keliling kota senilai USD 78 ribu atau sekira 156 juta rupiah, hingga merenovasi rumah pacarnya di Florida senilai USD 4,800 atau sekira 9,6 juta rupiah!

Asal tahu saja, Aramony pada waktu itu berusia 59 tahun dan kekasihnya adalah seorang perempuan remaja yang baru berumur 17 tahun! Sebenarnya Aramony hendak kencan dengan kakak sang gadis, tetapi Aramony malah naksir adiknya. Belakangan, kedua wanita itu juga sama-sama digelontori sejumlah uang dari Aramony.

Daftar expenses selanjutnya bisa membuat para donatur geram, jungkir balik, hingga mungkin pingsan. Aramony dan pacar ABG-nya ternyata juga pernah pelesir cantik ke sejumlah destinasi wisata dunia seperti Mesir, London, Las Vegas dan Atlantic City. Uangnya ya dari hasil donasi yang bejibun itu. Waduhh....

Sosok lain yang juga melakukan penyelewengan dana donasi adalah Roger Chapin. Ia menyebut dirinya sebagai wirausahawan nirlaba karena telah mendirikan lebih dari 30 organisasi amal dan proyek advokasi.

Organisasi amalnya bergerak di bidang perawatan penyakit Alzheimer dan kanker hingga organisasi kemanusiaan bagi para veteran perang. Ia adalah sosok yang pintar menggaet pendonor potensial dan kerap mengajak sejumlah selebritas untuk meng-endorse aktivitasnya.

Selaim mendanai program sosialnya, ia juga menggunakan uang hasil donasi untuk membiayai gaya hidup hedon Chapin dan istrinya. Hasil investigasi pemerintah AS menyebutkan bahwa antara tahun 2004 hingga 2006, Chapin mendulang uang donasi sebesar USD 168 juta atau sekira 1,5 triliun rupiah (kurs tahun 2006-2007, 1 dolar AS sekira 9.000 rupiah). Namun dari jumlah tersebut hanya sekira 25 persen yang ia salurkan untuk kegiatan sosialnya.

Selain itu, pemerintah AS juga menemukan penyelewengan uang donasi pada rentang tahun yang sama senilai USD 446 ribu atau sekira 4 milyar rupiah (kurs tahun 2006-2007, 1 dolar AS kira-kira setara dengan 9.000 rupiah). Chapin menggunakan dana itu untuk membeli sebuah apartemen mewah. Waoww...

Tapi dari sekian banyak penyelewengan dana donasi di AS, mungkin yang paling terkenal adalah skandal Tammy Faye Bakker atau Tammy Faye Messner. Ia sukses bermetamorfosis from no one to someone berkat donasi masyarakat dengan mengatasnamakan religi. ABCNews pernah mengulas tentang sepak terjangnya.

Jadi Tammy dan suaminya mengelola acara keagamaan di televisi yang terbilang sukses. Mereka mengajak orang berdonasi untuk mendukung kegiatan mereka. Orang mendonasikan apa saja kepadanya, mulai dari uang, pakaian mewah hingga perhiasaan berlian.

Donasi dari publik membuat kehidupan mereka pun kaya raya makmur sejahtera. Properti Tammy Faye tersebar dimana-mana, salah satunya adalah sebuah hotel 500 kamar dan kompleks waterpark di South Carolina. Widihh...

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun