London, Inggris, kembali menampakkan kesibukannya. Hajatan tahunan turnamen grand slam "2022 Wimbledon Championships" atau Wimbledon 2022 resmi dimulai. Babak utama turnamen penutup musim lapangan rumput itu berlangsung mulai 27 Juni hingga berakhir nanti tanggal 10 Juli 2022.
Arena All England Lawn Tennis and Croquet Club diBabak kualifikasi untuk tunggal putra (gentlemen) dan putri (ladies) sudah terlebih dahulu diadakan minggu lalu pada tanggal 20-23 Juni 2022. Sebanyak 16 petenis dari masing-masing kategori berhak masuk ke babak utama setelah unggul atas lawan-lawannya.
Ada 128 petenis yang masuk babak utama kategori tunggal putra dan putri. Sedangkan di kategori ganda, sebanyak 64 pasang ganda baik putra dan putri juga telah resmi diumumkan. Daftar ganda campuran dan kategori lainnya termasuk kategori tenis kursi roda dan quad kursi roda, serta kategori junior akan diumumkan kemudian.
Para petenis kategori putra dan putri (gentlemen dan ladies) akan bertanding dengan sistem gugur. Para petenis yang tersiap dan terunggul akan saling berhadapan di babak final guna memperebutkan trofi, poin ATP/WTA dan tentu saja uang jutaan poundsterling yang setara dengan milyaran rupiah.
Juara tunggal putra atau putri akan mendapatkan hadiah yang sama yaitu GBP 2 juta atau sekira 36 milyar rupiah. Sedangkan para finalis akan mendapatkan kira-kira setengahnya. Sementara itu, juara ganda putra dan putri akan diganjar hadiah uang GBP 540 ribu atau setara 9,8 milyar rupiah.
Sebagai informasi, hadiah uang tersebut mengalami kenaikan daripada tahun 2021 lalu. Kenaikannya bervariasi tetapi yang paling tinggi adalah nomor ganda campuran yaitu 19 persen. Sedangkan di tunggal putra dan putri mengalami kenaikan 15 persen. Begitu pula hadiah uang untuk runner up dan petenis yang gugur di babak-babak sebelumnya juga mengalami kenaikan dengan persentase yang bervariasi pula.
Menyusul konflik Rusia-Ukraina yang pecah sejak Februari 2022, turnamen Wimbledon kali ini melarang para petenis berkebangsaan Rusia dan Belarus ikut bertanding. Kebijakan ini sebagai ungkapan simpati Wimbledon kepada para petenis Ukraina.
Alhasil, sejumlah petenis top dua negara tersebut seperti Daniil Medvedev, Andrey Rublev, Aryna Sabalenka, Victoria Azarenka, Daria Kasatkina, dan Veronika Kudermetova terpaksa harus absen. Tentu saja kebijakan tersebut menimbulkan rasa kecewa bagi sejumlah petenis negara tersebut.
Tetapi ada satu petenis yang dengan terpaksa pindah kewarganegaraan demi bisa mengikuti Wimbledon 2022, yaitu Natela Dzalamidze. Sebelumnya Dzalamidze berkewarganegaraan Rusia, kini resmi menjadi warga negara Georgia. Ia akan tampil di ganda putri berpasangan dengan Aleksandra Krunic dari Serbia.
Kebijakan Wimbledon tersebut mengandung konsekuesi. Seluruh poin para petenis yang diperoleh pada Wimbledon 2021 lalu hangus. Akibatnya, peringkat para petenis pun terkoreksi. Ada yang turun drastis, ada pula yang naik peringkat.
Di sektor putra, juara tahun 2021 Novak Djokovic (Serbia) harus rela melepas 2.000 poinnya, membuat peringkat ATP nya turun dari posisi 3 ke 7 dunia. Begitu pula finalis tahun lalu, Matteo Berrettini (Italia) yang kehilangan poin sebesar 1.200 poin, membuatnya turun posisi dari peringkat 11 ke 15 dunia. (Sumber: ATP Rankings - Singles Live)
Di sektor putri, juara tahun 2021 lalu adalah Ashleigh Barty yang telah pensiun dari tenis profesional Maret 2022 lalu. Sang finalis Karolina Pliskova (Ceko) yang merasa sedih karena poinnya hilang sebanyak 1.300 poin, membuatnya harus terlempar dari Top 10. Di peringkat WTA Live Ranking, Pliskova berada di peringkat 15 WTA atau turun 8 tingkat dari peringkat 7 WTA per 27 Juni 2022. (sumber: Live WTA Ranking)
Baiklah, ada sejumlah petenis yang memiliki kans besar menjadi juara di Wimbledon 2022. Para jawara turnamen tenis sepanjang musim lapangan rumput sejak awal Juni 2022 lalu adalah yang paling memiliki kans besar. Tetapi bukan tidak mungkin petenis lainnya mampu bermain lebih baik hingga menembus babak final dan menjadi juara.
Para juara grand slam tidak selalu petenis yang berperingkat tinggi. Petenis manapun yang paling siap dan paling unggul dalam pertandingan babak demi babak adalah yang paling memiliki peluang besar. Tulisan ini akan fokus pada tunggal putra dan putri.
Petenis putra yang paling berpeluang juara
Dari susunan drawing Wimbledon 2022 dan ATP Tour, empat petenis putra (gentlemen) yang paling berpeluang menjuarai Wimbledon 2022 adalah Rafael Nadal, Novak Djokovic, Matteo Berrettini, dan Casper Ruud.Â
Berikut adalah ulasan dan alasan mengapa empat petenis tersebut paling berpeluang menyabet gelar juara tunggal putra Wimbledon 2022.
Pertama kita mengulas Rafael Nadal dari Spanyol. Sepanjang tahun 2022 ini, Nadal mampu menjuarai dua turnamen grand slam tenis Australia Terbuka dan Perancis Terbuka. Meski kondisinya naik turun, entah bagaimana kekuatan petenis 36 tahun itu seakan kembali begitu kedua kakinya menjejak arena turnamen grand slam.
Berbeda dengan dua turnamen grand slam sebelumnya dimana ia sempat mengikuti beberapa turnamen pemanasan, di Wimbledon kali ini ia tidak mengikuti turnamen pemanasan sama sekali. Sejak menjuarai Perancis Terbuka 2022 pada 5 Juni lalu, Nadal memilih rehat dan fokus pada penyembuhan cedera kaki kirinya.
Sindrom Muller-Weiss yang diderita Nadal sempat membuatnya sulit untuk berjalan bahkan bertanding. Rupanya terapi yang ia jalani berhasil memulihkan kondisinya seratus persen. Baru-baru ini Nadal mengatakan bahwa ia merasa sehat dan siap turun di Wimbledon 2022.
Sebenarnya Nadal tidak sepenuhnya absen di turnamen lapangan rumput menjelang Wimbledon 2022. Ia sempat tampil di sebuah turnamen eksibisi Giorgio Armani Tennis Club yang diadakan oleh The Hurlingham Club di London, pada 21-24 Juni 2020 lalu.
Di turnamen non ATP Tour itu, Nadal menang atas Stanislas Wawrinka dari Swiss di sesi pertama. Namun kemudian di sesi berikutnya, ia kalah dari petenis Kanada Felix Auger-Aliassime.
Berdasarkan data ATP Tour, Nadal memiliki catatan kemenangan yang sangat bagus yaitu 30-3. Sepanjang tahun 2022 ini ia menjuarai empat turnamen, termasuk dua gelar grand slam Australia Terbuka dan Perancis Terbuka, dan sekali menjadi finalis di Indian Wells.
Sebagai raja lapangan tanah liat, Nadal tidak terlalu dominan di lapangan rumput. Tetapi catatannya di lapangan rumput yang apik membuatnya menjadi petenis yang harus diperhitungkan oleh lawan-lawannya.
Di Wimbledon, Nadal baru dua kali juara yaitu di tahun 2008 dan 2010, serta menjadi runner up tahun 2006-2007 dan 2011. Jadi sudah cukup lama ia belum menjuarai Wimbledon lagi.
Dari data ATP lima tahun terakhir, Nadal sempat menjadi semifinalis di tahun 2018 dan 2019. Tahun 2021 lalu ia absen karena cedera kaki.
Bila Nadal menyatakan telah siap lahir dan batin, bisa jadi gelar Wimbledon tahun 2022 ini menjadi miliknya. Kali ini ia diunggulkan di tempat kedua, persis di bawah unggulan teratas, Djokovic. Bila perjalanan Nadal lancar, ia akan bertemu dengan Djokovic di babak final. Dengan catatan bila langkah lawannya juga sama-sama berjalan mulus.
Malam ini di laga perdana, Nadal akan menghadapi petenis peringkat 41 dari Argentina, Francisco Cerundolo. Ini adalah pertemuan perdana mereka. Tapi di atas kertas, rasanya Nadal bakal mampu mengatasi semifinalis ATP 1000 Miami Open 2022 tersebut.
***
Novak Djokovic sendiri sangat difavoritkan menjadi juara. Selama empat tahun terakhir, minus tahun 2020 yang tidak dihelat karena pandemi Covid-19, Djokovic selalu tampil sebagai juara. Total Djokovic sudah mengoleksi enam gelar Wimbledon.
Sebagaimana Nadal, Djokovic juga melewatkan sejumlah turnamen pemanasan lapangan rumput ATP Tour. Ia juga memilih tampil di Hurlingham Club dan mampu menang atas Auger-Aliassime.
Dari data ATP, di tahun 2019 dan 202 lalu Djokovic juga tidak turun di turnamen pemanasan menjelang Wimbledon. Secara fisik, ia tidak mengalami isu fisik sama sekali. Mungkin ia lebih memilih fokus berlatih dengan target menjuarai Wimbledon.
Djokovic sudah gagal mempertahankan gelar grand slam Australia Terbuka 2022 dan Perancis Terbuka 2022, membuatnya harus fokus pada Wimbledon 2022. Apalagi ia juga terancam tidak boleh tampil di grand slam keempat Amerika Serikat Terbuka atau US Open 2022 karena isu terkait Covid-19.
Sepanjang tahun 2022 ini, Djokovic memiliki rekor kemenangan 16-5. Ia tidak banyak mengikuti turnamen tenis sejak Januari 2022 lalu karena isu tersebut. Sampai Juni 2022 ini, ia baru memiliki satu gelar juara, yaitu Italia Terbuka yang merupakan turnamen lapangan tanah liat level ATP 1000.
Kans Djokovic untuk menjadi juara sangat besar. Meskipun peringkatnya kini turun lumayan jauh gegara kebijakan Wimbledon, hal itu kan memacunya untuk bermain semaksimal mungkin dan menjadi juara.
Sekilas info, di babak pertama yang berlangsung tanggal 27 Jui 2022 kemarin, Djokovic sukses menggulung petenis Korea Selatan Kwon Soon-woo dengan skor 6-3, 3-6, 6-3, 6-4. Di babak berikutnya, ia akan ditantang petenis Australia, Thanasi Kokkinakis.
***
Kandidat juara tunggal putra berikutnya adalah Matteo Berrettini. Petenis kelahiran Roma, Italia, itu adalah runner up Wimbledon 2021. Jadi ia akan berupaya mempertahankan pencapaian itu semaksimal mungkin.
Sebelum melangkah ke Wimbledon 2022, Berrettini mencatat hasil mengesankan di dua turnamen lapangan rumput. Di turnamen ATP 250 Stuttgart Open yang diadakan di Stuttgart, Jerman, ia menjadi juara setelah mengalahkan petenis Inggris Andy Murray.
Seminggu setelah itu, ia juara lagi di turnamen ATP 500 Queenn's Club Championships yang dihelat di kota London, Inggris. Di babak final, semifinalis Australia Terbuka 2022 itu mengalahkan petenis bukan unggulan dari Serbia, Filip Krajinovic.
Gelar juara di dua turnamen tersebut menjadi comeback yang manis bagi Berrettini. Akhir Maret 2022 lalu ia harus menjalani operasi minor pada tangan kanannya yang mengalami cedera, membuatnya harus melewatkan musim lapangan tanah liat.
Nampaknya cedera yang dialami Berrettini telah pulih sepenuhnya. Meskipun ia petenis yang mampu bermain bagus di lapangan manapun, lapangan rumput adalah favoritnya. Lapangan tersebut paling mendukung gaya permainan Berrettini yang cenderung agresif dengan servis geledek dan forehand tajamnya.
Di Wimbledon 2022 ini, Berrettini menjadi unggulan kedelapan. Dalam susunan draw, rasanya Berrettini bakal mampu mengatasi lawan-lawannya. Bila perjalanannya lancar, kemungkinan ia akan bertemu dengan Stefanos Tsitsipas (Yunani) di babak keempat atau perdelapan final.
Breaking news:Â Sayangnya ketika tulisan ini hendak diunggah, muncul berita mengejutkan bahwa Berrettini harus mundur dari Wimbledon. Ia dinyatakan terinfeksi Covid-19 beberapa saat sebelum bertanding di babak pertama melawan Christian Garin dari Chile.
***
Petenis Norwegia Casper Ruud salah satu favorit juara Wimbledon 2022. Dalam daftar unggulan Wimbledon 2022, ia menempati unggulan ketiga.
Dari data ATP Tour, Ruud sebetulnya tidak memiliki catatan bagus di lapangan rumput. Ia bermain lebih bagus di lapangan keras dan tanah liat. Tetapi penampilan semifinalis ATP Finals 2021 di sepanjang tahun 2022 itu cukup konsisten, baik di lapangan keras maupun tanah liat.
Ruud, peringkat 6 dunia, menjadi runner up grand slam Perancis Terbuka 2022 dan juara Buenos Aires Open 2022 yang digelar di lapangan tanah liat. Ia juga menjadi finalis turnamen lapangan keras ATP 1000 Miami Open 2022.
Dalam turnamen pemanasan menjelang Wimbledon 2022, sayangnya ia kandas di babak pertama turnamen Queen's Club Championship. Ia kalah Ryan Peniston (Inggris) dalam pertandingan yang berlangsung sengit dengan skor 6-7(4-7), 6-7(2-7).
Beberapa waktu lalu, ketika ia mencapai babak final di Miami, ia melempar pendapatnya mengenai Wimbledon. Bagi Ruud, lapangan rumput adalah untuk golf. Jadi persiapannya untuk mengikuti Wimbledon ialah dengan lebih banyak dengan bermain golf. Ia merasa lebih nyaman di lapangan golf daripada di lapangan tenis rumput.Â
"But let's see if it can change", lanjut Ruud, yaang seakan menyiratkan bahwa ia juga mampu bermain di lapangan rumput. (sumber: Tennis.com)
Ruud sukses melalui babak pertama dengan baik. Ia menyingkirkan petenis Spanyol Albert Ramos-Vinolas dengan straight set 7-6(7-1), 7-6(11-9) dan 6-2. Di babak kedua yang akan berlangsung besok (29 Juni 2022), Ruud akan berjumpa dengan petenis Perancis Ugo Humbert.
Di atas kertas, Ruud mungkin mampu mengatasi Humbert yang saat ini berperingkat 112 ATP. Terlepas dari performanya yang menurun sepanjang tahun 2022 ini, Humbert adalah pemain lapangan rumput yang bagus. Tahun 2021 lalu ia menjuarai turnamen ATP 500 Halle Open dan menjadi perempat finalis turnamen ATP 250 Stuttgart Open.
Petenis putri yang paling berpeluang juara
Kini kita beralih ke sektor putri (ladies). Dari susunan drawing Wimbledon 2022 dan data WTA Tour, empat petenis yang paling berpeluang menjuarai Wimbledon 2022 adalah Iga Swiatek, Ons Jabeur, Jelena Ostapenko dan Petra Kvitova atau Serena Williams.Â
Berikut adalah ulasan dan alasan mengapa lima petenis tersebut paling berpeluang menyabet gelar juara tunggal putri Wimbledon 2022.
Kita ulas Iga Swiatek terlebih dahulu. Petenis Polandia ini memiliki rekor pertandingan yang fantastis sepanjang tahun 2022 ini, yaitu 44-3. Sejak pertengahan Februari 2022 lalu, ia selalu menjadi juara di setiap turnamen yang ia ikuti.
Sepanjang tahun 2022 ini, Swiatek meriah enam gelar WTA yang terdiri dari satu gelar grand slam Perancis Terbuka, empat gelar WTA 1000 (termasuk Sunshine Double ketika menjuarai Indian Wells dam Miami Open secara berturut-turut), dan satu gelar WTA 500. Di grand slam Australia Terbuka, ia melaju hingga babak semifinal.
Performa Swiatek sepanjang tahun 2022 ini sangat luar biasa. Sejak Barty mundur dari tenis, Swiatek seakan menjelma menjadi petenis yang tak terkalahkan. Ia telah mencetak rekor mencetak 35 kali kemenangan secara berturut-turut, membuat namanya sejajar dengan Venus Williams (Amerika Serikat/AS)
Swiatek adalah petenis yang agresif di semua jenis lapangan. Ia sudah membuktikanya di lapangan keras dan tanah liat dimana servis kerasnya, topspin, backhand dan dropshot-nya berjalan dengan baik. Bahkan ia bisa menghentikan langkah Ons Jabeur, petenis Tunisia yag dijuluki si ratu dropshot, di babak final Italia Terbuka 2022.
Di lapangan rumput, rasanya Swiatek belum mampu berbicara banyak. Akan tetapi perlu diketahui bahwa ia pernah menjuarai tunggal putri yunior (Girls' singles) di Wimbledon tahun 2018 lalu. Jadi lapangan rumput bukan lapangan yang asing bagi Swiatek yang sedang membidik gelar grad slam ketiganya tahun ini.
Sebelum Wimbledon, Swiatek sebenarnya akan turun di turnamen WTA 500 German Open 2022 yang juga dikenal dengan bett1open. Ia mengalami cedera bahu kanan dan dengan terpaksa mundur dari Berlin agar fokus pada penyembuhan demi bisa turun di Wimbledon.
Di babak pertama yang digelar malam ini (28 Juni 2022), Swiatek menang mudah atas petenis kualifikasi Jana Fett (Kroasia) dengan skor 6-0, 6-3. Bila langkahnya berjalan mulus, kemungkinan ia akan bertemu dengan Barbora Krecjikova (Ceko) di babak keempat.
Lawan lebih tangguh mungkin akan ia jumpai di babak perempat final. Ada kemungkinan ia akan berjumpa dengan juara Wimbledon 2017 Garbine Muguruza dari Spanyol, atau Bianca Andreescu, juara US Open 2019, yang minggu lalu menjadi runner up Bod Hamburg Open.
***
Petenis Tunisia Ons Jabeur menjadi petenis wanita Afrika pertama yang mampu menembus Top 10 WTA. Dalam daftar peringkat WTA terbaru yang dikeluarkan pada 27 Juni 2022 lalu, Jabeur menduduki peringkat 2 dunia. Tetapi karena Wimbledon 2022 menetapkan daftar unggulan berdasarkan peringkat pertengahan Juni, maka Jabeur menempati unggulan ketiga.
Sepanjang tahun 2022 ini, Jabeur mencatat pencapaian yang gemilang di lapangan tanah liat dan lapangan rumput dengan rekor kemenangan 30-9. Di lapangan tanah liat, ia juara di turnamen WTA 1000 Madrid Terbuka dan runner up Italia Terbuka, serta runner up WTA 500 Charleston Open.
Di lapangan rumput, Jabeur menjuarai turnamen WTA 500 German Open atau bett1open 2022. Dalam perjalanannya ke babak final, ia menyingkirkan Coco Gauff dari AS di babak kedua.Â
Gauff belum lama ini tampil sebagai finalis grand slam Perancis Terbuka 2022. Di babak final, ia mengalahkan juara Charleston Open 2022, Belinda Bencic dari Swiss, yang harus mundur di tengah-tengah pertandingan karena cedera kaki.
Dalam susunan drawing, Jabeur berada satu section dengan juara Wimbledon 2018 Angelique Kerber dari Jerman. Apabila langkahnya berjalan mulus, kemungkinan ia akan bertemu dengan Kerber di babak 16 besar.
Meskipun performa Kerber cenderung menurun di tahun 2022 ini dengan rekor kemenangan 11/10, Jabeur mesti mewaspadainya. Ini karena pencapaian Kerber di Wimbledon lumayan cakep yaitu semifinalis di tahun 2012 dan 2021, serta runner up tahun 2016.
Jabeur sudah berhasil melampaui rintangan awal. Dalam pertandingan babak pertama yang digelar 27 Juni 2022 lalu, ia menyingkirkan petenis kualifikasi Mirjam Bjorklund dari Swedia. Berikutnya di babak kedua ia akan berjumpa dengan petenis kualifikasi lainnya, Katarzyna Kawa dari Polandia.
***
Petenis Jelena Ostapenko dari Latvia memiliki catatan lumayan bagus di lapangan rumput. Penghuni peringkat 17 WTA ini pernah menjadi semifinalis Wimbledon tahun 2018. Tahun 2021 lalu, ia mencapai babak ketiga.
Sepanjang tahun 2022 ini, rekor kemenangannya 20/11 dengan kemenangan terbanyak terjadi di lapangan keras. Ia menjadi juara turnamen WTA 500 Dubai Open (dimana ia mampu menang atas Swiatek di babak kedua), lalu semifinalis WTA 500 St. Petersburg Open dan WTA 1000 Qatar Open.
Beberapa hari sebelum babak utama Wimbledon 2022 dimulai, Ostapenko menjadi runner up turnamen lapangan rumput WTA 500 Eastbourne International. Selain sukses di tunggal, ia juga melangkah ke babak final ganda putri berpasangan dengan Lyudmyla Kichenok dari Ukraina, namun memilih mengundurkan diri. Seminggu sebelumnya mereka juara di WTA 250 Birmingham Classic.
Ostapenko diunggulkan di tempat ke-12 dan berada satu section dengan Maria Sakkari dari Yunani. Bila perjalanan Ostapenko mulus, ia akan bertemu dengan Sakkari di babak perdelapan final.
Bila ia mampu melewati babak 16 besar itu, kemungkinan ia akan menghadapi unggulan kedua Anett Kontaveit dari Estonia. Ketika tulisan ini disusun, Ostapenko berhasil melewati babak pertama setelah mengalahkan petenis Perancis Oceane Dodin dengan dua set langsung 6-4, 6-4.
***
Meski menjadi unggulan ke-25, petenis Petra Kvitova dari Ceko memiliki kans besar menjadi juara di Wimbledon 2022. Mantan petenis nomor 2 dunia itu pernah mengangkat trofi kemenangan Wimbledon di tahun 2011 dan 2014. Meski sudah berusia 32 tahun, Kvitova masih memiliki kans besar untuk meraih gelar Wimbledon ketiganya.
Rekor kemenangan Kvitova selama tahun 2022 adalah 15/13. Sepanjang tahun 2022 ia kerap tersingkir di babak-babak awal di setiap turnamen yang ia ikuti. Tetapi ia sempat menjadi perempatfinalis turnamen WTA 1000 Miami Open 2022 dan WTA 500 Dubai Open. Jadi performanya masih terbilang bagus.
Beberapa hari sebelum Wimbledon dimulai, ia menjuarai turnamen lapangan rumput WTA 500 Eastbourne International 2022. Di babak final, ia mengandaskan harapan juara bertahan Ostapenko dua set langsung 6-3, 6-2.
Selama perjalanannya dari babak pertama hingga menjadi juara, Kvitova hampir tidak pernah kehilangan satu set pun. Kecuali ketika berhadapan dengan Katie Boulter dari Inggris dimana ia harus bertanding tiga set. Padahal dua minggu sebelumnya ia kandas di babak pertama Birmingham Classic, disingkirkan oleh Beatriz Haddad Maia dari Brasil yang akhirnya menjadi juaranya.
Petenis kidal ini berkarakter penyerang dan memiliki servis yang cepat serta memiliki forehand dan backhand yang bertenaga. Lapangan rumput adalah lapangan favoritnya.
Meskipun di Wimbledon tahun 2021 lalu ia tersingkir di babak pertama, sepertinya di Wimbledon kali ini ia memiliki peluang besar melaju ke babak-babak berikutnya. Gelar di Eastbourne, gelar pertamanya sejak Qatar Open 2021, bakal memicu semangatnya.
Kvitova berada di section yang cukup menantang. Ini karena ada unggulan ke-4 Paula Badosa dari Spanyol dan Simona Halep, juara Wimbledon 2019 yang kali ini menjadi unggulan ke-16.
Bila ia mampu mencapai perempat final, kemungkinan ia akan bertemu dengan Gauff, Pliskova. Atau bahkan mungkin Serena Williams yang baru kembali ke dunia tenis setelah absen cukup lama.
Di babak pertama, Kvitova akan menghadapi petenis Italia Jasmine Paolini. Di atas kertas, Kvitova kemungkinan besar bisa mengatasi Paolini yang baru kedua kalinya tampil di babak utama Wimbledon.
***
Kembalinya petenis legendaris AS, Serena Williams, di arena tenis mengejutkan banyak pihak. Pasalnya ia mengumumkannya secara mendadak, beberapa hari sebelum ia memutuskan ikut serta di turnamen WTA 500 Eastbourne International 2022.
Sejak mundur di babak pertama Wimbledon 2021 karena cedera kaki, Williams absen selama setahun penuh dari dunia tenis. Selain fokus menjalani terapi dan latihan, ia juga mengasuh putrinya yang masih balita. Williams juga sibuk di dunia hiburan ketika mempromosikan film "King Richard", film biopik tentang kehidupan sang ayah.
Williams memilih tidak pensiun dari tenis, sehingga peringkatnya pun melorot drastis. Berdasarkan peringkat WTA per 27 Juni 2022, Williams berada di peringkat 1204 dunia.
Ons Jabeur adalah salah satu orang yang pertama kali mendengar kabar itu langsung dari Williams. Mengapa Jabeur? Ini karena ia merasa pas dengan gaya permainan Jabeur sehingga memilihnya sebagai partner ganda di Eastbourne.
Baik Williams dan Jabeur tidak memiliki peringkat ganda, membuat mereka memperoleh fasilitas wild card. Namun keduanya mampu bermain bagus dan melenggang hingga babak semifinal. Sayangnya, mereka tidak dapat melanjutkan pertandingan karena Jabeur mengalami cedera.
Di Wimbledon 2022 ini, Williams hanya mengikuti nomor tunggal putri. Ia memperoleh jatah wild card yang membuatnya berhak masuk ke babak utama.
Jatah kartu sakti ini biasanya diberikan kepada petenis Inggris. Mungkin karena Williams adalah juara tunggal putri tujuh kali, sehingga Wimbledon mengapresiasi kembalinya sang mantan ratu tenis dunia itu dengan memberinya fasilitas tersebut.
Meskipun usia Williams hampir menginjak 41 tahun, penampilan Williams masih terbilang prima. Sampai saat ini, ia masih sangat disegani dan ditakuti para petenis putri lainnya.
Penampilannya selama di Eastbourne sepertinya berbicara banyak. Servisnya masih keras, begitu pula groundstrokes-nya yang masih bertenaga. Williams masih bermain agresif dan masih sigap ketika harus bermain di depan net.
Ketika menjalani sesi latihan di lapangan All England Club, footwork-nya sudah kembali lincah. Nampak kalau ia telah pulih sepenuhnya dari cedera kakinya.
Sepertinya Williams bakal menjadi ancaman bagi para petenis yang akan berhadapan dengannya. Ia membidik gelar kedelapan Wimbledon sekaligus gelar grand slam ke-24 untuk menyamai rekor Margaret Court dari AS.
Dalam undian draw di tunggal putri, Williams berada satu section dengan Pliskova dan Gauff. Di babak pertama, Williams akan berhadapan dengan Harmony Tan dari Perancis.Â
Bila langkahnya sesuai rencana, kemungkinan ia akan menghadapi Kvitova di babak perempat final. Kita lihat saja bagaimana sepak terjang Williams di Wimbledon 2022.
Peluang Aldila Sutjiadi di ganda putri
Petenis Indonesia Aldila Sutjiadi juga mengikuti Wimbledon 2022. Ia turun di ganda putri berpasangan dengan petenis Jepang Miyu Kato. Ini adalah kali kedua mereka bermain ganda di turnamen grand slam.
Di Perancis Terbuka 2022 lalu, Aldila/Kato berhasil maju ke babak kedua. Sayang langkah mereka terhenti setelah kalah atas unggulan ke-4 Shuai Zhang (China) dan Caty McNally (AS).
Di babak pertama yang akan digelar Rabu 29 Juni 2022, Aldila/Kato akan bertemu dengan ganda Jerman Andrea Petkovic/Jule Niemeier. Di atas kertas, sepertinya Aldila/Kato mampu mengalahkan ganda Jerman tersebut. Ini karena peringkat ganda petenis Jerman itu masih berada di bawah peringkat Aldila/Kato.
Namun itu tidak berarti harus memandang enteng karena Petkovic pernah mencapai babak semifinal ganda putri tahun 2014 silam. Pada waktu itu ia berpasangan dengan Magdalena Rybarikiva dari Slovakia.
Sedangkan Niemeier adalah petenis tunggal yang pencapaiannya selama tahun 2022 cukup bagus. Ia meraih gelar juara di WTA 125 Makarska Open dan ITF Zagreb.
Sementara itu di sektor ganda, pencapaian Niemeier kurang begitu bagus. Selama tahun 2022 ini, Niemeier selalu tersisih di babak pertama ganda putri.
Aldila/Kato satu section dengan unggulan teratas Elise Mertens (Belgia)/Shuai Zhang (China) dan unggulan ke-9 dari China, Xu Yifan/Yang Zhaoxuan. Bila Aldila/Kato mampu lolos ke babak kedua, besar kemungkinannya mereka akan bertemu dengan ganda China tersebut.
Sebagai informasi, Xu/Yang adalah juara WTA 1000 Indian Wells Master, perempat finalis Perancis Terbuka 2022 dan semifinalis Eastburne International. Meski nampaknya berat, segalanya bisa terjadi di lapangan asal Aldila/Kato mampu bermain lebih baik dari mereka. Semoga saja.
***
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H