Martina Trevisan, pertama kali menembus Top 30
Fans tenis dunia terpukau dengan pencapaian petenis Italia, Martina Trevisan. Petenis 28 tahun kelahiran Florence itu menjadi satu-satunya petenis bukan unggulan yang mampu melangkah hingga babak semifinal tunggal putri Perancis Terbuka 2022.
Sebelum turnamen Perancis Terbuka digelar, nama Trevisan mungkin kurang begitu dikenal. Ia baru menjadi someone setelah menang atas runner up US Open 2021, Leylah Fernandez, di babak perempat final sekaligus memastikan diri menjadi semifinalis.
Langkah Trevisan mulai diwaspadai oleh para petenis lain usai menjuarai turnamen WTA 250 di Rabat, Maroko. Di turnamen itu, ia bahkan mampu mengalahkan unggulan teratas Garbine Muguruza (Spanyol) di babak kedua. Sebagai informasi, Muguruza pernah juara di Roland Garros tahun 2016 silam. Terbukti, Trevisan mampu melaju hingga babak semifinal Roland Garros 2022.
Sebagai semifinalis, Trevisan meraih poin sebanyak 780. Poin itu cukup untuk mendongkrak peringkatnya dari posisi 59 ke 27. Itu adalah posisi terbaiknya sejak ia berkarir di dunia tenis profesional di tahun 2008.
Zheng Qinwen, hampir saja menjegal langkah Swiatek
Salah satu petenis yang juga menjadi pembicaraan selama berlangsungnya Perancis Terbuka 2022 adalah Zheng Qinwen dari China. Petenis berbakat yang masih berusia 19 tahun itu mampu melaju hingga babak 16 besar.
Perjalanannya ke babak tersebut terbilang hebat, terlebih ini adalah pengalaman pertamanya bertanding di Roland Garros. Ia membuat kejutan di babak kedua setelah mampu menang atas unggulan ke-19 Simona Halep (Rumania). Sebagai informasi, Halep adalah mantan petenis nomor satu dunia dan pernah juara di Roland Garros tahun 2018.
Tantangan terbesar Zheng adalah ketika menghadapi unggulan teratas Swiatek di babak keempat. Pertandingan keduanya berlangsung sengit, khususnya di set pertama. Zheng bahkan mampu unggul di set pertama sebelum kalah di dua set berikutnya. Di pertandingan tersebut, Zheng akhirnya harus menyerah 7-6(7-5), 0-6, 2-6.
Unggul di set pertama, Zheng mendapatkan perawatan medis ketika kedudukan 0-3. Awalnya ia dikabarkan mengalami cedera kaki kanan. Namun beberapa waktu usai pertandingan, Zheng mengatakan kepada media kalau ia mengalami kram perut yang menyakitkan karena sedang mengalami menstruasi. (sumber: Times of India).
Swiatek memuji permainan Zheng, mengatakan bahwa Zheng memiliki pukulan yang apik dan top spin yang hebat. Hmm... Kalau saja Zheng tidak mengalami cedera, mungkin ia mampu menjegal langkah Swiatek.
Berkat pencapaiannya tersebut, Zheng berhak atas poin sebanyak 240. Poin tersebut memengaruhi peringkatnya yang melonjak dari posisi 74 ke 54 dunia. Setelah ini, Zheng pasti menjadi salah satu petenis yang harus diwaspadai oleh petenis-petenis lainnya termasuk Swiatek di turnamen-turnamen berikutnya.
Caroline Garcia dan Kristina Mladenovic, peringkat mereka meroket ratusan tingkat