Mohon tunggu...
Gatot Tri
Gatot Tri Mohon Tunggu... Administrasi - Swasta

life through a lens.. Saya menulis tentang tenis, arsitektur, worklife, sosial, dll termasuk musik dan film.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Misteri Penemuan Jasad Pelajar SMP di Kota Surabaya

24 April 2022   17:34 Diperbarui: 24 April 2022   17:38 1107
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Peta lokasi ditemukannya jasad Valentino. (sumber: Google maps)

Teman-teman Valentino mengatakan bahwa Valentino pulang sendiri. Tidak terdapat informasi apakah Valentino pulang jalan kaki atau menggunakan ojek online. Tetapi bukankah anak-anak dengan kondisi seperti Valentino biasanya lebih nyaman bila sendiri?

Mengetahui bahwa kondisi lingkungan di sekitar Valentino yang kondusif, rasanya sulit untuk memercayai bahwa Valentino melakukan bunuh diri. Akan tetapi fakta di lapangan menunjukkan bahwa sebagian besar uang korban hilang, menyisakan uang sebesar lima ribu rupiah di sakunya.

Rasanya kita perlu mengamati kebiasaan anak-anak jaman now, yaitu bermain gim multiplayer berbasis online. Ketika sekolah-sekolah melakukan belajar daring selama masa pandemi, popularitas gim online tersebut meningkat.

Setidaknya kita bisa mengamati, misalnya, riuhnya anak-anak yang mendatangi minimarket untuk membeli voucher atau top up gim. Biasanya mereka mendatangi minimarket di sekitar tempat tinggal mereka secara berkelompok.

Ibunda Valentino mengatakan bahwa anaknya tidak dapat lepas dari gawainya. Ibunda Valentino juga mengatakan bahwa anaknya membawa uang pemberian bude-budenya yang ditata dalam dompetnya serta membawa celengannya yang berbentuk drum.

Sampai di sini kita bisa menduga, bisa jadi Valentino membutuhkan semua uangnya untuk keperluan gim yang ia mainkan. Mungkinkah ia menggunakan uang itu untuk membeli gim baru, membeli karakter yang lebih tangguh, membeli senjata super keren atau perlu skin terkini?

Lalu ketika ia sudah membeli itu semua dan ternyata ia kalah, Valentino merasakan kekecewaan yang amat dalam. Ia depresi. Bisa jadi gim yang ia mainkan adalah his whole life, begitu kalimat untuk menggambarkan sesuatu yang sangat berarti bagi kehidupan seseorang. Apalagi Valentino adalah remaja yang berkebutuhan khusus dan lebih senang menyendiri.

Kasus anak atau remaja bunuh diri karena kecanduan gim online kerap dilaporkan terjadi di seluruh dunia. Pada tahun 2018, remaja 15 tahun dari desa Mogochino di Rusia melakukan bunuh diri karena kalah bermain gim. Remaja yang dibesarkan oleh orang tua tunggal ini menggunakan gergaji taman milik keluarganya untuk mengakhiri nyawanya.(sumber: TribunNews.com)

Kompas.com di tahun 2020 lalu pernah mengabarkan seorang anak laki-laki berusia 11 tahun dari Italia yang melakukan bunuh diri. Ia melompat dari lantai 10 sebuah gedung di wilayah Chiaia, kota Napoli.

Diduga anak tersebut memainkan gim "permainan bunuh diri". Kepolisian setempat menelusuri gawai tabletnya dan menemukan kata-kata terakhirnya dimana ia harus mengikuti pria kulit hitam yang mengenakan tudung.

Kasus lainnya terjadi pada Februari 2022 lalu, Hindustan Times melaporkan kasus tewasnya seorang remaja 14 tahun warga Mumbai, India. Jasadnya ditemukan oleh ayahnya di kamarnya yang terkunci dari dalam. Kepolisian setempat menduga bahwa remaja tersebut bunuh diri karena kecanduan gim online. (sumber: Suara.com)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun