Mohon tunggu...
Gatot Tri
Gatot Tri Mohon Tunggu... Administrasi - Swasta

life through a lens.. Saya menulis tentang tenis, arsitektur, worklife, sosial, dll termasuk musik dan film.

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Artikel Utama

Tas Siaga Bencana, Sudah Punyakah Anda?

30 Maret 2022   13:21 Diperbarui: 31 Maret 2022   11:02 1804
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Oh ya, rasanya perlu memasukkan fotokopi kartu identitas setidaknya 10 lembar ke dalam dompet. Siapa tahu nanti diperlukan.

KEDUA, pakaian baik pakaian sehari-hari, celana panjang dan pakaian dalam. Termasuk juga pakaian hangat, jaket dan selimut untuk mengantisipasi temperatur yang dingin. Selimut flanel dan fleece memberikan kehangatan dan bobotnya relatif ringan. Tapi ada produk selimut emergency yang berbahan aluminium yang juga sama-sama memberikan kehangatan.

Perlu juga menyiapkan jas hujan untuk berjaga-jaga bila hujan. Jas hujan yang paling ideal adalah setelan baju dan celana, akan tetapi jas hujan kelelawar atau ponco lebih mudah dikenakan. Bagian belakang jas hujan ponco juga bisa berfungsi melindungi tas ransel dari terpaan hujan.

Nah, ketika memasukkan pakaian ke dalam tas ransel, kita perlu mempelajari ilmu tidy up ala Marie Kondo atau pun metode army roll yang kerap dipakai oleh para pendaki gunung. Metode army roll bisa memaksimalkan kapasitas tas ransel dimana setiap item pakaian digulung hingga kecil. Kita bisa meletakkannya secara acak asal masuk, atau dipisahkan menurut jenis pakaian agar lebih mudah memilihnya ketika digunakan nanti. Tayangan video berikut mungkin bermanfaat.

Untuk keperluan tas siaga bencana, rasanya tidak perlu pakaian baru. Pakaian yang lama tersimpan di almari baju boleh-boleh saja asalkan masih muat di badan. Tetapi bila memang perlu membeli baju baru juga tidak mengapa.

KETIGA, makanan ringan, dalam hal ini makanan kering siap makan dan tahan lama. Termasuk dalam makanan ini misalnya mie instan, biskuit, abon, sarden atau kornet kalengan (varian tidak pedas), coklat dan lain-lain.

Mie instan perlu untuk diolah terlebih dahulu sebelum dikonsumsi. Perlu dipertimbangkan membawa perlengkapan memasak portabel seperti kompor gas portabel dan panci nesting berikut sendok dan garpu plastik, alat pembuka kaleng dan pisau. Untuk pisau sebaiknya membawa pisau lipat swiss army yang biasanya sudah termasuk pisau, pembuka botol dan pembuka kaleng.

Di Indonesia belum ada produk makanan dan minuman yang dapat dikonsumsi secara praktis oleh warga yang terdampak bencana. Padahal sebagian warga mungkin mengalami kesulitan dalam mengolah makanan selama masa darurat.

Sebagai informasi, di Jepang terdapat produk-produk makanan dan minuman darurat yang disebut hijoushoku. Semua produk makanan dan minuman tersebut siap dikonsumsi selama masa darurat dan memiliki masa kadaluwarsa yang lama. Ada juga produk makanan yang bisa dikonsumsi dalam keadaan hangat berkat teknologi hotpack yang mengandung kalsium oksida. Berikut video mengenai hijoushoku.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun