Mohon tunggu...
Gatot Tri
Gatot Tri Mohon Tunggu... Administrasi - Swasta

life through a lens.. Saya menulis tentang tenis, arsitektur, worklife, sosial, dll termasuk musik dan film.

Selanjutnya

Tutup

Olahraga Artikel Utama

Ashleigh Barty, Terbang Tinggi hingga Akhirnya Kembali Lagi

24 Maret 2022   13:27 Diperbarui: 26 Maret 2022   01:17 924
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kabar bahwa Ashleigh Barty mundur dari dunia tenis mengejutkan publik tenis dunia. Petenis putri Australia berusia 25 tahun itu mundur ketika sedang di puncak prestasi, masih menjadi petenis putri nomor satu dunia versi Women Tennis Association (WTA).

Kabar mundurnya Barty ia utarakan pertama kali lewat akun Instagram-nya, @ashbarty, yang segera tersebar ke seluruh dunia. Konten IG reels Barty dikemas layaknya wawancara dimana Casey Delacqua menjadi host dadakan. 

Sebagai informasi, Dellacqua adalah sahabat Barty dan mantan petenis top Australia. Ia pernah menjuarai grand slam Prancis Terbuka 2011 untuk kategori ganda campuran. Berikut tautan ke konten IG-nya.

Nampaknya Barty telah mantap mundur dari dunia tenis yang melambungkan namanya ke seantero dunia. Ia mengatakan bahwa tidak ada hal yang benar atau salah, ini adalah jalan yang ia pilih. Ia mengatakan bahwa ia telah mengerahkan semuanya baik fisik dan emosional demi tenis.

Lebih lanjut, Barty mengatakan bahwa ia hendak mengejar impian lainnya sehingga ia harus menggantung raketnya. Di bagian lain ia mengatakan bahwa Wimbledon adalah impiannya yang telah terwujud dimana ia berhasil menjuarainya di tahun 2021 lalu.

Sebetulnya ia sudah lama merasakan ingin mundur dari tenis. Usai Wimbledon 2021, ia merasakan sesuatu di benaknya, yang menguatkan niatnya mengambil keputusan yang berat ini.

Terlebih setelah ia menjuarai grand slam Australia Terbuka 2022 di kampung halamannya. Ia merasakan bahwa saatnya telah tiba. Gelar tersebut menjadi semacam momen selebrasi perjalanan kariernya sebagai petenis.

Menjelang turnamen WTA 1000 Indian Wells 2022 yang dimulai awal Maret 2022, ia menyatakan menarik diri dari turnamen tersebut dan Miami Open 2022. Ia mengatakan sedang dalam taraf pemulihan usai menjuarai Australia Terbuka Januari lalu.

Tidak ada informasi spesifik mengenai cedera yang mungkin dialami oleh petenis kelahiran Ipswich, Quuensland, Australia itu. Hingga akhirnya muncul kabar mengejutkan mengenai keputusannya untuk pensiun di tengah perhelatan Miami Open 2022 yang saat ini sedang berlangsung di Miami, Amerika Serikat.

Ashleigh Barty mundur dari tenis profesional. (sumber: FGN News)
Ashleigh Barty mundur dari tenis profesional. (sumber: FGN News)

Apa yang dilakukan oleh Barty ini mengingatkan kita dengan Justine Henin dari Belgia, yang juga mengumumkan mundur dari dunia tenis ketika ia menduduki peringkat 1 dunia. 

Tanggal 24 Mei 2008 silam, Henin resmi mundur dan meminta WTA segera mencoret namanya dari daftar peringkat WTA. Ia mengatakan hendak fokus pada kegiatan amal dan membina sekolah tenisnya.

Impian lain apa yang dikejar Barty?

Barty sudah mewujudkan impiannya menjuarai Wimbledon, bahkan ia dua kali juara di turnamen ini. Ia menjuarai kategori tunggal putri junior di tahun 2011 dan tunggal putri di tahun 2021. Ia juga menjuarai Australia Terbuka di depan warga tanah airnya.

Satu-satunya turnamen grand slam yang belum pernah ia juarai adalah US Open atau AS Terbuka. Tetapi sepertinya gelar juara tunggal putri di Flushing Meadows bukan merupakan salah satu obsesinya. Toh ia sudah pernah merebut gelar di kategori ganda putri di tahun 2018 lalu berpasangan dengan petenis Amerika Serikat, CoCo Vandeweghe.

Dalam konferensi pers di channel 10 News First yang ia lakukan hari ini (24/3/2022), tidak ada sesuatu yang dirahasiakan. Ia mengatakan bahwa ia bersama timnya menikmati setiap masa-masa yang mereka lalui dan tidak menyesali atas keputusannya ini.

Namun, publik tenis masih penasaran dengan impian lain yang hendak dikejar Barty. Kalau Henin hendak fokus pada kegiatan amal dan sekolah tenis, bagaimana dengan Barty? Apakah ia hendak melatih tenis seperti Henin, atau mengejar karier lagi di dunia kriket?

Sebagai informasi, Barty pernah menjadi atlet kriket profesional dengan "mengorbankan" karier tenisnya. Ketika memutuskan hiatus dari tenis di usia 17 tahun, ia adalah salah satu petenis ganda putri terbaik di dunia. Bersama Delacqua, mereka menjadi runner-up dua turnamen grand slam di tahun 2013 yaitu Australia Terbuka dan Wimbledon. Pada waktu itu, usianya bahkan masih 16 tahun.

Ia menekuni kriket di tahun 2014 hingga kira-kira tahun 2016. Selama kurun waktu itu, ia menjadi salah satu coach tim kriket Australia U-15 sekaligus bermain untuk klub Brisbane Heat di Liga WBBL atau Women's Big Bash League di Australia.

Setelah absen cukup lama, Barty kembali ke dunia tenis profesional awal tahun 2016. Itu pun setelah menerima banyak masukan dan arahan dari Delacqua. Sang karib mungkin melihat potensi besar dalam diri Barty di tenis.

Sekembalinya ke dunia tenis, pencapaian Barty terbilang sangat baik. Di tahun 2017, ia bersama Delacqua menjadi runner-up Perancis Terbuka 2017 di nomor ganda putri. Barty mencapai posisi terbaiknya di nomor ganda yaitu peringkat 5 dunia. Di tunggal putri, peringkatnya juga melesat naik ke posisi 17 dunia.

Di tahun-tahun berikutnya, Barty semakin menggeliat di nomor tunggal. Ia meraih gelar grand slam tunggal putri pertamanya di Perancis Terbuka 2019, lalu Wimbledon 2021 dan Australia Terbuka 2022.

Ia juga mengoleksi trofi turnamen utama WTA Finals 2019, WTA Elite Trophy 2018 dan WTA Premier Mandatory atau WTA 1000. Kursi ratu tenis dunia ia duduki antara Juni 2019 hingga Maret 2022, kecuali selama empat minggu di kurun waktu tersebut dimana ia sempat turun peringkat.

Dalam wawancara dengan Delacqua di IG reels-nya, tidak ada informasi pasti apakah Barty akan kembali menekuni olahraga kriket. Juga tidak ada informasi mengenai olahraga lainnya yang akan ia jalani, termasuk aktivitasnya nanti.

Namun dalam konferensi pers tersebut, terbersit suatu kalimat bahwa ia ingin melatih tenis bagi anak-anak muda termasuk para keponakannya. Ia ingin mereka bisa meraih pencapaian yang sama seperti dirinya.

Bila memang demikian, ini mirip dengan keputusan Henin yang mundur dari tenis karena ingin fokus mengurusi sekolah tenisnya. Henin sempat comeback di tahun 2010 selama kira-kira setahun sebelum mundur kembali.

Akan tetapi, bila kita simak wawancara di IG reels-nya, ia memberi satu informasi yang sepertinya mendorongnya untuk memutuskan mundur. Keluarga. Ya, menjalani turnamen demi turnamen di luar negeri membuatnya ia harus meninggalkan keluarganya sekian waktu lamanya.

Pada menit 4:13 di konten IG reels-nya, ia mengatakan begini, "Karena saya tahu bahwa bagi saya, Ash Barty adalah sosok yang memiliki begitu banyak mimpi yang ingin ia kejar tanpa harus melakukan perjalanan (berkeliling) dunia, (tanpa harus) jauh dari keluarga saya, (tanpa harus) jauh dari rumah saya, dimana itu yang selalu saya inginkan".

Nah, sepertinya ia ingin memperbaiki masa lalunya. Kata-kata Barty itu mengandung makna bahwa ia kehilangan masa mudanya dan ingin menjalani kehidupan normal seperti gadis-gadis lainnya.

Ketika ia berusia 16 tahun, ia mengikuti banyak turnamen di luar negeri sampai ia harus berpisah dengan keluarganya dalam waktu yang cukup lama. Ia sempat kembali ke Australia, tetapi hanya selama 27 hari sebelum melanglang buana lagi.

Barty mengatakan tetap mencintai tenis. Secara bersamaan ia juga ingin tidak jauh-jauh dari rumah. Sebagai informasi, Barty adalah bungsu dari tiga bersaudara yang kesemuanya perempuan. 

Nah, anak bungsu biasanya selalu menjadi kesayangan orangtua. Orangtuanya mungkin begitu merindukannya ketika Barty sibuk mengikuti turnamen di luar negeri.

Dengan melatih tenis, ia bisa tetap dekat dengan olahraga yang membesarkannya sekaligus tidak jauh-jauh lagi dari rumah. Terdengar masuk akal.

Barty bisa mendirikan sekolah tenis di dekat rumahnya. Ia bisa mengunjungi kota Melbourne untuk menonton grand slam Australia Terbuka sekadar bersilaturahim dengan para petenis, teman-teman dan orang-orang yang pernah berada di sekelilingnya selama ia mengikuti turnamen akbar tersebut.

Terdengar dilematis namun ia telah mengambil keputusan yang sangat berharga dalam hidupnya. Ia mengatakan, "I'm fulfilled, I'm happy" (saya merasa puas, saya bahagia). 

Barty sudah mengambil keputusan yang sangat berpengaruh dalam hidupnya. Usai keputusannya ini, ia ingin dikenal sebagai Ash Barty secara personal, bukan sebagai atlet.

Rasanya Barty telah menutup buku harian tenisnya dengan sangat manis. Salah satu petenis terbaik di dunia ini masih duduk di peringkat satu, bahkan menjadi petenis putri nomor satu dunia selama tiga tahun berturut-turut (tahun 2019, 2020 dan 2021), meraih hadiah lebih dari USD 23 juta atau setara 330 milyar rupiah selama kariernya, serta merebut 15 gelar tunggal putri dan 12 gelar ganda putri.

Fans tenis sangat menghargai dan mendukung keputusannya seraya mendoakan yang terbaik untuknya, semoga Barty selalu bahagia di sepanjang hidupnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Olahraga Selengkapnya
Lihat Olahraga Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun