Mohon tunggu...
Gatot Tri
Gatot Tri Mohon Tunggu... Administrasi - Swasta

life through a lens.. Saya menulis tentang tenis, arsitektur, worklife, sosial, dll termasuk musik dan film.

Selanjutnya

Tutup

Olahraga Artikel Utama

Ashleigh Barty, Terbang Tinggi hingga Akhirnya Kembali Lagi

24 Maret 2022   13:27 Diperbarui: 26 Maret 2022   01:17 924
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Petenis tunggal putri nomor satu dunia, Ashleigh Barty, ketika mengangkat trofi juara Australia Open 2022, Sabtu (29/1/2022). Ash Barty memilih pensiun dini.| Sumber: AFP/AARON FRANCIS via Kompas.com

Apa yang dilakukan oleh Barty ini mengingatkan kita dengan Justine Henin dari Belgia, yang juga mengumumkan mundur dari dunia tenis ketika ia menduduki peringkat 1 dunia. 

Tanggal 24 Mei 2008 silam, Henin resmi mundur dan meminta WTA segera mencoret namanya dari daftar peringkat WTA. Ia mengatakan hendak fokus pada kegiatan amal dan membina sekolah tenisnya.

Impian lain apa yang dikejar Barty?

Barty sudah mewujudkan impiannya menjuarai Wimbledon, bahkan ia dua kali juara di turnamen ini. Ia menjuarai kategori tunggal putri junior di tahun 2011 dan tunggal putri di tahun 2021. Ia juga menjuarai Australia Terbuka di depan warga tanah airnya.

Satu-satunya turnamen grand slam yang belum pernah ia juarai adalah US Open atau AS Terbuka. Tetapi sepertinya gelar juara tunggal putri di Flushing Meadows bukan merupakan salah satu obsesinya. Toh ia sudah pernah merebut gelar di kategori ganda putri di tahun 2018 lalu berpasangan dengan petenis Amerika Serikat, CoCo Vandeweghe.

Dalam konferensi pers di channel 10 News First yang ia lakukan hari ini (24/3/2022), tidak ada sesuatu yang dirahasiakan. Ia mengatakan bahwa ia bersama timnya menikmati setiap masa-masa yang mereka lalui dan tidak menyesali atas keputusannya ini.

Namun, publik tenis masih penasaran dengan impian lain yang hendak dikejar Barty. Kalau Henin hendak fokus pada kegiatan amal dan sekolah tenis, bagaimana dengan Barty? Apakah ia hendak melatih tenis seperti Henin, atau mengejar karier lagi di dunia kriket?

Sebagai informasi, Barty pernah menjadi atlet kriket profesional dengan "mengorbankan" karier tenisnya. Ketika memutuskan hiatus dari tenis di usia 17 tahun, ia adalah salah satu petenis ganda putri terbaik di dunia. Bersama Delacqua, mereka menjadi runner-up dua turnamen grand slam di tahun 2013 yaitu Australia Terbuka dan Wimbledon. Pada waktu itu, usianya bahkan masih 16 tahun.

Ia menekuni kriket di tahun 2014 hingga kira-kira tahun 2016. Selama kurun waktu itu, ia menjadi salah satu coach tim kriket Australia U-15 sekaligus bermain untuk klub Brisbane Heat di Liga WBBL atau Women's Big Bash League di Australia.

Setelah absen cukup lama, Barty kembali ke dunia tenis profesional awal tahun 2016. Itu pun setelah menerima banyak masukan dan arahan dari Delacqua. Sang karib mungkin melihat potensi besar dalam diri Barty di tenis.

Sekembalinya ke dunia tenis, pencapaian Barty terbilang sangat baik. Di tahun 2017, ia bersama Delacqua menjadi runner-up Perancis Terbuka 2017 di nomor ganda putri. Barty mencapai posisi terbaiknya di nomor ganda yaitu peringkat 5 dunia. Di tunggal putri, peringkatnya juga melesat naik ke posisi 17 dunia.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Olahraga Selengkapnya
Lihat Olahraga Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun